Note!! : Latar kejadian ini tahun 2016. Reader diharap bijak dengan hal hal yang terjadi di bab bab ke depan.
Happy Reading..
.
.
."Lilin!!" jerit seorang anak kecil perempuan
Anak kecil laki laki yang di panggil Lilin hanya cengengesan mendengar jeritan anak perempuan itu.
"Ihh malah ketawa. Acel udah susah payah tauu buat nya" ucap anak perempuan yang bernama Acel itu dengan wajah kesal nya
"Maaf ya Cel. Lilin bantuin bikin ulang yaa" kata anak laki laki itu menawarkan dirinya untuk membantu
"Hmm boleh deh. Tapi jangan dirusakin lagi yaa"
Anak laki laki itu mengangguk kan kepalanya dengan senyuman manis nya. Lalu mereka berdua mulai membangun menara lego yang tadi berjatuhan.
⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
Sekarang mereka berdua tengah menikmati sunset di sebuah kebun bunga yang luas nan indah. Mereka menikmati sunset sembari tiduran di kebun bunga tanpa takut baju mereka kotor. Suasana tampak sunyi dikarenakan semua orang sudah pulang ke rumah nya masing masing.
"Lilin lilin" panggil anak perempuan yang bernama Acel
"Ishh Acel sudah ku bilang jangan panggil ku Lilin. Panggil aku dengan Lintar saja" ucap anak laki laki yang bernama Lintar itu dengan kesal
"Hihi maaf"
"Huh. Ada apa kau memanggil ku?" tanya Lintar
"Lintar,janji ya ga akan ninggalin Acel dan bakal bersama sama selamanya" kata anak perempuan yang bernama Acel itu sembari memandang wajah sahabat nya yang tengah menikmati sunset
"Hum,pasti. Kita harus selalu bersama,sampai akhir" kata Lintar dengan yakin
"Dan kamu juga harus sembuh dari penyakit itu" balas Acel
Lintar menghela nafas.
"Memang nya aku bisa sembuh dari penyakit itu?" ujar Lintar dengan nada putus asa,ia juga tersenyum miris
"Bisa asalkan kamu rajin check up dan beribadah kepada Allah. Pasti bisa sembuh" kata Acel dengan semangat
Lintar tersenyum mendengar penuturan sahabatnya. Acel yang melihat sahabatnya itu tersenyum pun ikut tersenyum dengan manis. Mereka berdua kembali menatap sunset yang indah.
⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
"Kak Lintar!!" panggil seseorang di seberang sana
Lintar yang merasa dirinya dipanggil pun menengok ke belakang. Dibawah bukit bunga ia melihat ke enam adiknya beserta orang tua nya dan juga orang tua Acel tengah menunggu mereka berdua yang menikmati sunset di atas bukit kecil itu. Lintar menepuk bahu Acel dan memberi kode pada Acel bahwa sudah waktunya untuk pulang ke rumah. Acel yang mengerti maksud Lintar pun lantas cemberut mengetahui hal itu. Lintar terkekeh melihat ekspresi sahabat nya. Ia lalu menggandeng tangan sahabatnya dan menarik sahabat nya untuk turun dari bukit.
Saat sudah sampai dibawah bukit ia melepas pegangan tangan nya pada Acel. Lalu ia memberi kode pada Acel untuk tosan dihadapan orang tua mereka. Selesai tosan mereka berdua pergi ke keluarga nya masing masing. Ditengah jalan pulang,Acel dan Lintar mengobrol seperti yang kedua orang tua mereka lakukan. Beberapa obrolan mereka dibalas oleh adik adik Lintar yang cukup dekat dengan Acel. Mereka semua mengobrol hingga sampai dirumah mereka yang bersebalahan.
"Babay Lintar. Jangan kangen Acel ya" goda Acel
"Ngga lah. Lagian besok kan kita masih bisa ketemu" balas Lintar
Acel hanya terkekeh mendengar balasan sahabatnya. Lalu mereka pun masuk kerumah mereka masing masing.
Tanpa mereka sadari. Seseorang tengah mengamati keluarga mereka dari jauh.
Dan tanpa Acel dan Lintar sadari. Itu adalah pertemuan terakhir mereka sebelum tragedi itu terjadi..
⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
Kalian pasti tau. Siapa itu Acel dan Lintar yang ada diatas. Ya. Mereka adalah Halilintar Anderson dan Rachel Athala Ravenzie. Dua sahabat yang terpisah karena sebuah tragedi yang tidak pernah diketahui oleh semua orang,hingga saat ini..
Welcome to the new segmen.
Segmen "Flashback Hilangnya Keluarga Rachel"
.
.
.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
We Made It Together [FINISHED]
FanfictionBayangkan ada seseorang yang membuat janji antara dia dengan mu,misal nya berjanji tidak akan saling meninggalkan atau melupakan. Namun nyatanya dia mengingkari janji nya. Dia melupakan mu dan meninggalkan mu tanpa sepengetahuan mu dan tanpa berbica...