Happy Reading..
.
.
.Kamis,11 Januari 2024
Halilintar hari ini tidak membawa motornya. Motornya rusak dan sedang berada di bengkel. Karena itu ia memutuskan untuk jalan kali walau sudah diajak untuk nebeng sama Taufan. Tapi tetap saja ia memilih jalan.
Jalanan yang dilewati Halilintar adalah jalan gang yang memang jarang orang lewati. Orang orang biasanya lebih memilih lewat jalan besar daripada lewat gang disini.
Dari kejauhan ia melihat ada seorang pemuda yang sepertinya juga seusia dengan nya tengah berjalan sambil memainkan handphone nya.
Lalu tiba tiba ada seseorang berpakaian serba hitam menutup mulutnya dari belakang. Halilintar yang melihat hal itu tidak tinggal diam. Ia berlari ke dua orang tersebut.
"Woy. Lepasin dia" teriak Halilintar dengan nada dingin khas nya
Orang berpakaian serba hitam itu melihat ke arah Halilintar. Ia merasa heran sekaligus panik karena ada orang yang kebetulan lewat sini dan tepat sekali dengan aksi nya.
Halilintar sudah sangat dekat dengan orang berpakaian serba hitam itu. Manik ruby milik Halilintar dan manik hazel milik orang misterius itu pun bertemu.
"Tunggu. Aku seperti pernah melihat mata itu" batin Halilintar
Halilintar memperhatikan orang misterius itu dari atas sampai bawah.
"Dia.. Perempuan?"
"Kau.. Perempuan?" tanya Halilintar
"Ya. Aku perempuan. Sudah lah,kau membuang waktu ku"
Halilintar membeku ditempatnya. Entah kenapa ia merasa... Rindu? Ya. Ia rindu dengan suara ini. Tapi memangnya siapa perempuan ini?
Halilintar melihat perempuan itu sudah menggotong pemuda tadi. Ia pun bergegas mengikuti nya.
"Mau kau bawa kenapa dia?" tanya Halilintar
"Bukan urusan mu" jawab perempuan itu dengan ketus
"Acel.. Kenapa dia mirip dengan mu?"
Perempuan itu sudah pergi membawa pemuda tadi. Halilintar memutuskan untuk mengikuti perempuan itu. Ia penasaran dengan identitas perempuan itu.
⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
Halilintar sekarang berada di gedung serba putih. Ya. Apalagi kalau bukan Rumah Sakit. Halilintar melihat papan nama Rumah Sakit itu.
"Rumah Sakit Sadipta"
Halilintar merasa heran. Perempuan itu membawa pemuda tadi ke rumah sakit Sadipta. Rumah sakit yang seharusnya didatangi Halilintar saat ini. Ia pun masuk ke dalam rumah sakit itu.
Di lorong rumah sakit khusus untuk pasien penyakit dalam,Halilintar melihat ada perempuan tadi yang telah membuka hoodie hitam nya. Sekarang Halilintar dapat melihat dengan jelas fisik perempuan itu.
Rambut hitam legam se lengan yang digerai membuat perempuan itu terlihat begitu cantik. Halilintar bergegas menyapa perempuan itu.
"Kau.. Perempuan yang tadi kan? Namaku Halilintar" tanya Halilintar sembari memperkenalkan dirinya
Perempuan itu hanya berdeham. Ia nampak tak ingin membalas perkenalan Halilintar.
"Nama mu?" tanya Halilintar
"Rachel" jawab perempuan itu singkat
Halilintar termenung.
"Tidak. Tidak mungkin itu Acel kan?"
Masalahnya perempuan yang bernama Rachel itu benar benar mirip dengan Acel yang ia kenal. Bedanya perempuan ini rambut nya jauh lebih panjang daripada Acel dulu saat masih kecil. Tapi ada yang namanya perubahan kan pasti setiap tahun nya.
"Kau kesini hanya untuk mengikuti ku?" tanya Rachel tiba tiba
"Tidak. Aku memang ada jadwal check up hari ini" jawab Halilintar
"Di rumah sakit ini?" tanya Rachel lagi
"Iya. Kau sendiri kesini untuk apa?" Halilintar pun ikut melemparkan pertanyaan pada Rachel
"Kau tau pemuda tadi? Itu adalah sahabat ku. Dia ternyata punya penyakit jantung. Karena aku disuruh untuk tutup mulut tentang hal itu,akhirnya aku diam diam membawa nya untuk check up. Ya walau terlihat seperti penculik dengan pakaian seperti ini" jawab Rachel
"Oh iya kah? Maaf tadi aku sempat mengira bahwa kau adalah penculik" ujar Halilintar
"Tidak apa. Ah iya sepertinya perkenalan ku tidak begitu baik. Kenalin,nama ku Rachel Athala Ravenzie,biasa dipanggil Rachel atau Cela. Salam kenal Halilintar" kata Rachel yang mengulang perkenalan nya
Halilintar terdiam beberapa saat. Rachel Athala Ravenzie? Nama itu mirip,tidak,tapi sama seperti nama panjang Rachel yang ia kenal. Rachel yang menghilang selama 7 tahun lamanya. Bahkan FBI pun menyerah dalam menangani kasus nya.
"Ah iya salam kenal. Aku Halilintar Anderson. Panggil Hali saja" balas Halilintar
Rachel tersenyum dengan manis. Senyuman yang dirindukan oleh Halilintar.
"Ah iya kau kelas berapa? Sepertinya kau seumuran dengan ku" tanya Halilintar. Ia ingin tau lebih jauh tentang Rachel yang ada dihadapan nya ini
"Aku kelas XI. Sekolah ku ada didekat sini. Aku murid baru" jawab Rachel
"Sekolah mana kalau boleh tau?" tanya Halilintar
"SMAN Brawijaya 01" jawab Rachel
"Satu sekolah ternyata. Tapi aku ga pernak ketemu sama kamu" ujar Halilintar
"Oh kamu XI MIPA 1 ya? Aku MIPA 2" ucap Rachel
"Ohh pantes" ucap Halilintar
"Ahh iya aku izin untuk check up ya. Sampai ketemu lagi Rachel" ujar Halilintar
"Oh iya. Sampai ketemu lagi" kata Rachel
"Acel.. Is that you? Your back Cel?"
.
.
.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
We Made It Together [FINISHED]
FanfictionBayangkan ada seseorang yang membuat janji antara dia dengan mu,misal nya berjanji tidak akan saling meninggalkan atau melupakan. Namun nyatanya dia mengingkari janji nya. Dia melupakan mu dan meninggalkan mu tanpa sepengetahuan mu dan tanpa berbica...