Bab 19 - Pengorbanan

5 1 0
                                    

Happy Reading...
.
.
.

"Untuk saat ini Halilintar koma. Dan penyakit Halilintar sudah sampai distadium akhir. Kami menyarankan untuk melakukan operasi. Jika keluarga setuju, kami akan segera mencari pendonor. Terimakasih"

"Jadi gimana Yah?" tanya Taufan dengan mata sembab, ia menangis tadi

"Ayah setuju jika Halilintar harus di operasi. Kalau kalian bagaimana?"

Mereka semua mengangguk. Mereka juga setuju jika Halilintar harus di operasi, mereka terus mengharapkan yang terbaik untuk Halilintar.

"Biar aku urus administrasi nya" ujar Solar, setelahnya dia pergi ke meja administrasi

Setelah selesai mengurus administrasi, Solar melangkahkan kakinya untuk kembali berkumpul bersama keluarganya.

Ditengah jalan, ia melihat sesosok misterius yang masuk keruangan dengan tag " Dr. Farhan ". Solar merasa curiga dan berniat menguping sebelum pintu ditutup sempurna. Bukan tanpa alasan dia berniat seperti itu. Instingnya tak pernah salah, hal itu dipercaya dan dibuktikan oleh semua orang.

Tetapi, saat sudah setengah langkah menuju ruangan dokter Farhan, seseorang menepuk pundaknya. Solar reflek menoleh ke belakang.

Ternyata yang menepuk pundaknya itu Arsa. Dan dibelakang Arsa ada Chelsy dan Rachel. Sepertinya mereka sudah dikabarkan oleh yang lain.

Akhirnya mereka pergi ke ICU bersama.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

"Rachel sudah ingat semuanya" ujar Arsa

"Rachel udah inget semuanya Sa?" tanya Amato setelah mendengar penuturan kata Arsa

"Betul Om. Acel udah inget semua" jawab Rachel dengan senyum manis khas nya

"Syukurlah kalau gitu" ucap Mara

"Usaha Bang Hali ga sia sia" ujar Solar

"Bener. Lu tau ga Kak? Bang Hali sejak hari itu berubah bangettt" tutur Blaze

"He'em bener. Bang Hali jadi dingin dan irit ngomong bangett" tambah Thorn

Rachel hanya tersenyum mendengar hal itu. Ternyata sejak kepergiannya, Halilintar berubah total. Rachel jadi merasa sangat bersalah dan kasihan padanya.

"Permisi Pak Bu, kami tidak dapat menemukan pendonor untuk anak anda. Jadi operasi mungkin akan ditunda. Tetapi kemungkinan anak anda bertahan hanya sedikit"

Senyum yang awalnya terukir dibibir Rachel pun menghilang begitu saja.

Suasana pun seketika berubah menjadi hening.

Tak lama, Rachel dengan setengah berlari pergi ke belakang rumah sakit untuk menangkan dirinya sebentar.

6 adik Halilintar pun berinisiatif menemani Rachel disana. Mereka juga ikut merasa terpukul hari ini. Apalagi Taufan dan Gempa yang notabene nya saudara kembar Halilintar.

Mereka berdua merasa gagal membantu Halilintar sembuh. Mereka merasa tidak bisa seperti Rachel 11 tahun yang lalu. Yang menyemangati Halilintar untuk sembuh. Perasaan bersalah, kecewa, sedih, bercampur menjadi satu dibenak mereka berdua.

Beruntungnya mereka punya 4 adik yang sangat paham dengan situasi seperti ini sehingga mereka bisa bersikap dengan baik. Tidak seperti yang kebanyakan orang lihat.

Rachel juga ikut merasa terpukul. Terlebih lagi hari ini ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Dan hari ini juga dia sudah mengingat semuanya. Tapi kenapa? Kenapa dia justru mendapat kabar bahwa sahabatnya koma dan butuh donor ginjal secepatnya di hari yang seharusnya spesial ini?

"Haruskah aku berkorban untuknya kali ini?"

Suatu hal yang tidak pernah dipikirkan oleh semua orang sebelumnya.

Rachel Athala Ravenzie akan mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan Halilintar Anderson, sahabatnya..

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

"Tidak Rachel. Papa tidak setuju."

"Tidak perlu Rachel. Kami akan mencari pendonor untuk Hali"

Rachel menghela nafas pelan. Permintaan nya ditolak oleh 2 keluarga. Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang.

Hari sudah mulai malam, tetapi mereka belum menemukan pendonor untuk Halilintar. Rachel tampak sudah putus asa. Ia pun pulang ke rumah untuk istirahat dan menenangkan diri.

Sesampainya dirumah, Rachel bergegas kembali kerumah sakit setelah membaca sebuah pesan dari seseorang..

|Fang^^|

|Aku akan melakukan operasi pendonoran untuk Halilintar.
|Maaf..
|Hidup ku mungkin akan berakhir setelah ginjal ku diambil.
|Berbahagia lah, Rachel..

.
.
.
To Be Continued

We Made It Together [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang