Tok tok tokBunyi ketukan pintu dari kamar Zeline, ia lantas terbangun karna kupingnya sensitif akan bunyi.
Zeline berjalan tertatih ke arah pintu, membukanya ah, ternyata itu Galenio, "apa?" Tanya Zeline
"Turun, makan"
"5 menit"
Zeline kembali penutup pintu. Zeline masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, setelah selesai ia keluar kamar menuju dapur.
Di dapur...
"Si Zeline mana sih?!" Tanya Galleo kesal
"Tau tuh, ga tau apa orang pada nungguin dia?" Sahut Gibran
Tap tap tap
Suara tapakan sandal hiu Zeline menggema di seluruh ruangan, Zeline melihat ke arah meja makan, huh? Mereka masih di sini? Ga punya rumah kah?. Batin Zeline
"Lama lo!" Sewot Galleo, Zeline hanya diam dan duduk di samping Galenio,
Zerga Faisal Galleo
____________________________
________meja_______________Gibran Elio Galenio Zeline
"Makan" datar Galenio
Mereka pun makan dengan hikmat dan damai, hanya dentingan sendok yang terdengar.
Setelah selesai makan, inti Lion langsung pergi ke ruang tengah tempat biasanya mereka berkumpul.
Sementara Zeline menghela nafas pasrah, sepertinya dia akan mengambil alih pekerjaan rumah tangga sampai Art nya selesai dari cuti.
Zeline segera mengumpulkan piring bekas mereka makan tadi, dan mencucinya, selesai dengan cucian, Zeline melangkah menuju kamarnya tapi di hentikan oleh suara yang memanggilnya.
"Zeline!" Panggil Galleo
Zeline menoleh lalu menaikan satu alisnya, "Ke ruang tengah." Jawab Galleo.
Zeline hanya menurut dan mengikuti Galleo dari belakang, karena ia belum sepenuhnya hafal dengan ruangan di mansion ini.
Di ruang tengah
Zeline dan Galleo sudah sampai di ruang tengah, Zeline duduk di sofa panjang sebelah Elio.
"Apa?" Tanya Zeline merasa risih dengan tatapan mereka
"Jelasin." Datar Zerga
"Jelasin apa?" Bingung Zeline
"Ck! Jelasin kejadian tadi, lo kan yang bunuh sopir itu!" Tuduh Galleo
Zeline tertawa kecil, "memang gue yang bunuh, kenapa? Lo mau jadi target selanjutnya, hm?" Jawab Zeline menyeringai.
Wajah inti Lion berubah menjadi datar dan waspada pada Zeline, yang membuat Zeline tertawa melihat komuk mereka.
"Kenapa lo ketawa?!" Tanya Faisal
"Ga papa, memang gue yang bunuh tu manusia biadab, tapi- (ya intinya Zeline menceritakan kejadian tadi sebelum mereka datang)"
Inti Lion terkejut, apa mereka tidak salah dengar? Zeline membawa pistol di tasnya? Yang benar saja! Sebenarnya siapa Zeline. Batin inti Lion
"Udah kan? Jadi gue ga sepenuhnya salah di sini, gue juga korban" ucap Zeline lalu pergi meninggalkan mereka yang terdiam karna merasa sedikit bersalah, perlu di garis bawahi sedikit.
Di kamar Zeline
Ia sedang memainkan handphone dengan gaya yang tidak etis. Bagaimana tidak etis? Kaki nya berada di kasur, sementara kepalanya di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ghea & Velly [HIATUS]
FantasyCERITA INI DIBERHENTIKAN UNTUK SEMENTARA. [SLOW UPDATE] No Description penasaran? langsung baca dong! Warning!⚠️‼️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!! Mengandung banyak kata kasar! Typo bertebaran Follow dulu sebelum baca cerita ini Bantu promosi, [kalo...