Zeline telah selesai mengajar di ruang 'Belati' dan 'Senapan', sekarang Zeline berada didepan pintu mansion Alastair dengan memegang sekantong plastik berisi obat obatan.Ceklek
Pintu mansion terbuka, terdengar suara gelak tawa dan candaan berasal dari ruang tengah.
Zeline membalikkan badannya, melirik ke parkiran, banyak motor. Pikir Zeline
"Mereka kesini lagi ya? Markas mereka hancur atau apa? Ga bosen apa buat orang terbebani mulu!" Gumam Zeline kesal sambil berjalan menuju lift.
"Dari mana lo?!" Tanya Galleo
Zeline hanya melirik tanpa berniat untuk menjawab, ia sangat lelah sekarang, bahkan wajahnya pucat.
"Tadi kata wali kelas kamu, kamu ga masuk zel? Kemana kamu?!" Tanya Zainal
Lagi dan lagi Zeline hanya diam dan berjalan meninggalkan ruangan itu, sampai tangan seseorang menariknya hingga ia jatuh.
"KALO DI TANYA TUH JAWAB!!" teriak Galleo
Zeline masih diam sambil menatap kosong ke lantai, oh ayolah aku lelah, ni badan juga ga bisa digerakkan. Batin Zeline.
Wajah Galleo menjadi merah, Galleo menarik tangan Zeline hingga ia berdiri dan menjatuhkan plastik berisi obat obatan tadi.
Zeline melihat kebawah, "obatnya jadi jatuh kan," lirih Zeline
Galleo kini terdiam dengan apa yang ia lihat, obat obatan? Dia sakit?. Batin Galleo
"Lepas." Ucap Zeline namun tidak di respon oleh Galleo.
Zeline menatap Galleo, "lepas Leo." Kata Zeline lagi penuh penekanan.
Galleo yang sadar melepaskan pegangannya pada tangan Zeline yang membuat Zeline kembali terjatuh.
Zeline semakin lelah, dalam hati ia tertawa, jatuh dua kali dong! Emang ga ada hati ni manusia, eh mereka kan tokoh novel, berarti bukan manusia dong!. Batin Zeline
Zeline pun mengumpulkan obat obatan yang berserakan dilantai, lalu pergi meninggalkan ruangan itu, namun ia kembali lagi.
"Nio." Panggil Zeline
"Apa?" Tanya Galenio
"Udah makan?" Galenio hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.
Zeline menghembuskan nafasnya lelah, "kenapa?" Tanya Zeline
"Nungguin lo"
Sementara inti Lion dan yang lainnya hanya menatap perbincangan kakak adik itu tanpa berniat ikut campur, sejujurnya mereka juga heran karna Galenio mau mengucapkan lebih dari 1 kata pada Zeline, karna biasanya Galenio akan diam saja jika ditanya atau dipanggil.
"Gue ga bisa masak, beli online aja, oiya tolong bawakan air sama kain ke kamar gue ya, makasi" kata Zeline lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
"Lo mau mau aja dijadikan babu sama tu neklam" celetuk Faisal
Galenio hanya diam, dia pergi menuju dapur untuk menyiapkan apa yang Zeline suruh tadi.
Di sisi Zeline
Ia kini sudah mengganti bajunya dengan Sweater bermotif domba, dan celana panjang berwarna putih.
Zeline pun berbaring di kasur king size nya sambil menunggu Galenio datang.
Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu kamar Zeline, "Masuk aja, ga dikunci!" Kata Zeline.
Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ghea & Velly [HIATUS]
FantasiCERITA INI DIBERHENTIKAN UNTUK SEMENTARA. [SLOW UPDATE] No Description penasaran? langsung baca dong! Warning!⚠️‼️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!! Mengandung banyak kata kasar! Typo bertebaran Follow dulu sebelum baca cerita ini Bantu promosi, [kalo...