•
•
•"Hidup itu membutuhkan perjuangan, karena ga ada satu hal pun yang bisa sukses tanpa sebuah perjuangan."
-Zeline Anindya Alastair-
•
•
•
Happy Reading"Kita ke sana dulu yuk Zel!" Kata Velly menunjuk sebuah toko yang menjual baju baju bermerk mahal.
"Vel, kita ke sini untuk beli perlengkapan studi tour ya, bukan untuk beli baju" tolak Zeline mengingatkan Velly tujuan mereka ke mall.
Ya, mereka ada di mall karna sepulang dari markas tadi Velly mengajak Zeline untuk membeli perlengkapan studi tour di mall.
Velly me-nyengir kuda, "ga papa lah! Kan bajunya bisa di pake untuk studi tour nanti"
Zeline menghembuskan nafas pasrah, memang sahabat satu satunya ini selalu saja boros jika memiliki uang yang banyak. "hm, terserah lo aja" pasrah Zeline yang membuat Velly kegirangan.
Mereka pun mulai berbelanja memasuki setiap toko di mall itu sampai tangan mereka penuh dengan belanjaan mereka.
"Zel, makan dulu yuk! Laper gue" kata Velly memegang perutnya yang sudah keroncongan.
Zeline pun mengangguk, dia juga lapar karna berkeliling mall tadi. Mereka pun memasuki restoran seafood yang terkenal dengan makanannya yang lezat.
Zeline dan Velly memesan makanan mereka, sambil menunggu pesanan mereka datang mereka berbincang bincang santai.
"Vel" panggil Zeline
Velly yang merasa di panggil pun menaikkan satu alisnya tanda bertanya.
"Di sini ada yang jual senjata ga sih?" Tanya Zeline
"Antara ada sama ga ada" jawab Velly ambigu.
"Ck! Jawaban lo ga membantu sama sekali"
"Oiya vel" panggil Zeline lagi
"Nani?"
"Gimana menurut lo kalo gue buat perusahaan?"
"Bisa bisa aja tuh, kenapa? Lo mau bangun perusahaan?" Tanya Velly
Zeline menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Velly.
"Gimana menurut lo kalo gue bangun Cafe sama toko kue?" Tanya balik Velly.
"Bisa aja sih, itu cocok untuk lo" jawab Zeline.
"Tapi nanti aja deh, gue mau nikmati kekayaan Ardiaz dulu sebelum sibuk sama pekerjaan" kata Velly yang di angguki oleh Zeline.
S K I P
Acara jalan jalan Velly dan Zeline telah selesai, cukup lama mereka berbelanja karna langit sudah gelap dengan butiran bintang dan bulan sebagai tokoh utamanya.
Kini Zeline dengan tangannya yang penuh dengan kantung belanjanya tengah berdiri di depan pintu masuk mansion Alastair.
Bukannya ia takut untuk masuk karna akan di marahi, tapi karna tangannya yang penuh dengan belanjaan yang membuatnya kesusahan untuk membuka pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ghea & Velly [HIATUS]
FantasiCERITA INI DIBERHENTIKAN UNTUK SEMENTARA. [SLOW UPDATE] No Description penasaran? langsung baca dong! Warning!⚠️‼️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!! Mengandung banyak kata kasar! Typo bertebaran Follow dulu sebelum baca cerita ini Bantu promosi, [kalo...