8

126 2 0
                                    


Galenio kembali dengan membawa barang yang Zeline suruh tadi. Namun, ekspresi Zeline menatap datar ke arahnya. Gue salah apa?. Pikir Galenio.

Zeline menghembuskan nafas lelah, "Nio." Panggil Zeline, Galenio menoleh.

"Ini apa?" Tanya Zeline menunjukkan benda yang di bawa Galenio.

"Air" jawab singkat Galenio.

"Iya gue tau itu air, tapi lo bawa airnya jangan di plastik juga dong niooo! Kan masih ada mangkok atau baskom kecil, ga harus plastik juga dong!" Omel Zeline.

Galleo yang melihat kembarannya diomeli oleh Zeline menahan tawanya agar tidak pecah.

Galenio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "maaf" serunya.

"Hm, udah sono lo ambil lagi" Galenio mengangguk lalu pergi.

2 menit kemudian...

Galenio kembali dengan membawa barang sesuai dengan perintah Zeline. Lalu meletakkannya di meja.

"Makasih, udah sana lo kebawah makan dulu." Galenio hanya mengangguk dan pergi ke dapur.

Zeline mengambil kain yang di bawa Galenio lalu membasahinya dengan air yang ada di mangkok.

Galleo tetap setia mengawasi Zeline, jika dia lengah bisa saja Zeline akan memasukkan racun kan?. Pikir Galleo

Kembali pada Zeline, ia kini meletakkan kain tadi ke dahi Galleo, "lo yakin ini bisa?" Tanya Galleo yang hanya dijawab anggukan oleh Zeline.

"Tau dari mana lo?" Tanya Galleo lagi

"Gue kalo sakit juga bakal ngelakuin ini."

"Lo bisa sakit juga ternyata"

"Lah kan gue juga manusia bego!"

"Kenapa lo ga pernah bilang kalo lo lagi sakit?" Celetuk Zainal yang ternyata sudah menguping pembicaraan mereka sedari tadi.

"Emang lo pada peduli? Kemaren gue kecelakaan mobil sampe kehilangan beberapa ingatan gue aja lo pada ga jenguk atau sekedar dateng untuk liat kondisi gue, malah pas gue pulang lo pada mikirnya gue caper kan?" Ucap Zeline panjang lebar.

Ko sakit ya?. Batin Galleo

Maaf gue ga pernah peduli sama lo zel. Batin Zainal.

S K I P

Ceklek

Zeline membuka pintu kamar Galleo dengan membawa nampan berisikan semangkok bubur.

Zeline mengambil kursi belajar Galleo, menyeretnya ke samping kasur Galleo, "Makan." Datar Zeline

Galleo hanya meliriknya dan tidak berniat untuk memakan bubur itu, Zeline yang tau memakan sesendok bubur itu di depan Galleo, "lo liat, gue ga kenapa napa gue ga ngasi racun ke makanan ini" kata Zeline meyakinkan Galleo.

Galleo menggapai mangkok yang ada di tangan Zeline, namun di tepis oleh Zeline, "badan lo masih lemes, ga usah sok kuat, biar gue suapin"

"Ta-"

"Ga ada penolakan."

Zeline pun menyupai Galleo dengan lihai seperti sudah biasa melakukannya, membuat Galleo sedikit heran namun ia tidak peduli.

Enak. Batin Galleo

Setelah selesai, Zeline meletakkan mangkok tadi ke nampan lalu membawanya keluar, "Istirahat, hari ini ga usah mandi dulu demam lo belum turun." Kata Zeline sebelum pergi keluar kamar Galleo.

Transmigrasi Ghea & Velly [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang