16. Albian Tara Wardana./づ~ 🍓"

1K 184 36
                                    

Kali ini segini dulu ya.
Akhir-akhir ini ceritanya sepi, jadi males😞
Tapi ngga papa tetep semangat✌🏻

'Mungkin chapter kali ini bakal biasa aja'
😞😞

~Selamat membaca~

******

Seoarang laki-laki terlihat sedang berjalan menyusuri taman, angin yang sejuk di sore hari membuat dia seolah-olah telah melupakan masalah hidupnya. Senyumnya mulai mengembang saat melihat kupu-kupu berterbangan di depan matanya. Kupu-kupu itu sangat indah, namun sepertinya Zayyan juga tak kalah indah.

Ia mulai menghirup udara dalam-dalam di taman itu, cuaca hari ini seakan mendukung Zayyan agar betah berlama-lama di sana. Matanya mulai memejam saat ia duduk di bangku yang sudah disediakan di taman.

"Andai hidup gue sedamai ini terus" ucap Zayyan bermonolog sendiri. Taman terlihat sepi sore ini, mungkin karena ini bukan hari libur.

Laki-laki itu terlihat sedang membuka layar ponselnya dan masuk ke sebuah aplikasi musik. Zayyan menyukai lagu barat. Dia suka mendengarkannya, apalagi dia mendengarkan lewat earphone yang sudah terpasang sempurna di 2 telingannya. Alunan musik itu sangat sopan terdengar di 2 telinganya.

Matahari sudah mulai tenggelam, Zayyan mulai bangkit dari duduknya. Tidak baik jika harus berlama-lama di taman sampai larut malam. Bisa-bisa Erlangga akan memarahinya. Erlangga sudah seperti orang tua Zayyan atau mungkin seorang ibu yang memarahi dan mengkhawatirkan anaknya karena pulang malam?

Sungguh memalukan saat Zayyan memikirkan itu. Untung saja Zayyan tidak mengatakan terang-terangan pada Erlangga, bisa-bisa Erlangga akan memarahinya sampai subuh nanti.

Laki-laki itu sudah pergi meninggalkan taman, udara di malam hari membuat tubuhnya merasa tidak enak. Zayyan hendak menaiki motor hitam miliknya itu, namun matanya justru tertuju pada anak kucing yang berada di tengah-tengah jalan.

Ia mulai panik saat melihat sebuah kendaraan yang sudah mendekat ke arah kucing itu. Tanpa pikir panjang lagi, Zayyan berlari dan menyelamatkankannya. Dan benar saja Zayyan berhasil menyelamatkan kucing itu, hanya saja telapak tanganya sedikit terluka akibat terkena gesekan aspal. Untung saja Zayyan tak kalah cepat menyelamatkan kucing tersebut. Jika tidak mungkin kucing itu sudah mati tertabrak.

Sebenarnya Zayyan sudah mengenakan helmnya dengan sempurna. Namun, itu tidak membuat Zayyan mengurungkan niatnya untuk menyelamatkan kucing itu tadi.

Zayyan mulai melangkahkan kakinya menuju pinggiran. Awan sudah berganti gelap. Itu artinya sudah malam. Kucing kecil itu terlihat menggemaskan, Zayyan menyukainya. Kucing itu sepertinya bukan kucing liar, terlihat jelas dari bandul nama yang terikat di lehernya. Tera, itu nama kucingnya. Namun, siapa pemilik kucing itu? kenapa dia tega membiarkan kucingnya berkeliaran sendirian.

Dia sudah melepas helm nya sekarang, dan menaruhnya di atas motor. Zayyan sudah mengambil anak kucing itu dan membawanya ke pinggir jalan, niatnya dia mau mengembalikan kucing itu. Namun, siapa pemiliknya?

"Kembaliin kucing gue" ucap seorang laki-laki. Wajahnya terlihat sangat datar, atau juga cuek? Terlihat jelas dari cara dia meminta kucingnya pada Zayyan. Zayyan sepertinya tidak asing lagi melihat laki-laki itu. Namun dia lupa.

"Ini kucing Lo? lain kali jagain yang bener," ucap Zayyan. Dia sudah ingat siapa laki-laki itu, sepertinya dia adalah siswa baru itu.

Pantas saja jarang yang ingin berteman dengannya, dia sangat cuek, dingin. Wajahnya memang tampan namun sepertinya dia tidak pandai bergaul dan berteman. Sebenarnya jika ia menggelar acara pencarian pacar atau semacam sayembara mungkin sudah banyak yang mengantri, hanya saja laki-laki itu lebih suka sendiri dan tidak menyukai perempuan yang tidak bisa menyayangi mamahnya.

EXSBLASS & ZAYYAN [BELUM DIREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang