Setiap malam menjelang tidur, Anania selalu menyediakan waktu khusus untuk mengangankan Haagen. Berandai-andai mereka pacaran. Seperti apa kencan pertama mereka, indahnya pernikahan mereka, hingga nama anak mereka. Dalam benak Anania, Haagen adalah kekasih yang sempurna yang mau memetik bulan dan menyajikannya di atas nampan bersepuh emas hanyauntuk membahagiakan Anania. Membayangkan Haagen memiliki perasaan yang sama dengannya selalu bisa membuat suasana hati Anania membaik.
Buku harian Anania tidak lagi berisi tentang kerinduannya kepada keluarga di Indonesia, melainkan cerita-cerita romantis yang dikarangnya. Tentu saja dia dan Haagen adalah tokoh utama. Anania harus bekerja ekstra untuk menyembunyikan buku bersampul merah muda hadiah dari Lissa itu. Supaya Asger dan Jesper yang suka mengisengi Anania tidak bisa membaca. Pasti mereka akan mengolok Anania jika tahu coret-coretan Anania loves Haagen di setiap halaman buku.
Jauh di dalam hatinya, bahkan pada usia semuda itu, Anania tahu Haagen tidak akan pernah menaruh perhatian padanya. Keramahan yang ditunjukkan Haagen—hanya sebatas menyapa lalu bertanya kabar dan apa kesibukan Anania—tidak lebih dari basa-basi seseorang kepada adik temannya. Perbedaan lima tahun usia mereka pada waktu itu terasa seperti jurang yang lebar dan dalam. Tidak bisa dijembatani. Mereka berada di dunia yang berbeda.
Kalau Asger saja menganggap Anania anak kecil, Haagen juga pasti sama. Laki-laki seumuran mereka mungkin malu berat kalau ketahuan akrab dengan anak-anak seperti Anania. Lagipula gadis-gadis seumuran Haagen dan Asger jauh lebih cantik dan seksi daripada Anania. Sebagai dua bintang handball di klub lokal sejak masih bermain di level kelompok umur, Asger dan Haagen tidak akan kesulitan mendapat teman kencan. Benar-benar tidak ada kesempatan bagi Anania untuk bisa memiliki cinta pertamanya.
Yang bisa dilakukan Anania hanyalah menyukai Haagen dalam diam. Menjelang akhir pekan, Anania rajin berdoa semoga Asger mengajak Haagen ke rumah. Supaya Anania punya kesempatan memandang wajah laki-laki yang disukainya. Dengan sembunyi-sembunyi, tentu saja. Untuk bahan lamunan sebelum tidurnya. Anania menyimak baik-baik setiap perkataan yang keluar dari bibir Haagen, walaupun Haagen tidak sedang bicara dengan Anania. Sebab dari obrolan Haagen bersama Lissa dan Asger di ruang makan, Anania bisa tahu banyak mengenai apa yang terjadi dalam hidup Haagen.
Anania harus menelan pil pahit saat tahu perubahan status Haagen. Anania ingat betul bagaimana dia menangis seharian di balik bantal di dalam kamar setelah mendengar Haagen sudah punya kekasih. Sahabat sejak kecil katanya. Itu adalah patah hati pertama dalam hidup Anania. Haagen jatuh cinta dan bukan dengan Anania. Kenyataan itu begitu sulit diterima, hingga berbulan-bulan setelahnya.
Memang secara resmi Haagen bukanlah milik Anania. Tetapi suatu hari nanti kondisi itu masih bisa bisa berubah. Saat Anania berhasil mengumpulkan keberanian dan menyampaikan perasaan. Mungkin setelah ulang tahunnya yang kedelapanbelas. Saat Anania sudah berada di level yang sama dengan Haagen. Level dewasa. Tidak peduli kalau Haagen menolak, karena menganggap cinta Anania hanyalah cinta monyet. Yang penting Anania bisa melepaskan beban dan mungkin mengucapkan selamat tinggal kepada cinta pertamanya.
Anania berusaha keras membunuh perasaan sukanya kepada Haagen. Untuk apa juga dipeliahara? Kesempatan untuk bisa mengungkapkan kepada Haagen saja sudah hangus, apalagi untuk menjalin hubungan. Salah satu upaya yang dilakukan Anania adalah dengan mengingatkan dirinya bahwa apa yang pernah dia rasakan kepada Haagen bukanlah cinta. Tetapi hanya rasa suka. Majalah remaja itu salah. Rasa suka yang sempat hadir sama seperti rasa suka kepada vokalis band favoritnya. Ketika idola baru muncul, perasaan itu berpindah.
Tetapi sayang, ternyata sampai belasan tahun kemudian, perasaan suka Anania kepada tidak berubah.
"Dia tampan dan seksi sekali, Ann," desah Yunnie dengan tatapan menerawang.
Apakah sejak dulu Haagen selalu tampan dan seksi? Kalau melihat bagaimana Anania jatuh cinta padanya saat pandangan pertama, jawabannya iya.
"Ann, kamu dengar tidak, sih?"
"Dengar. Haagen tampan dan seksi." Haagen versi dewasa berkali-kali lipat lebih baik daripada Haagen yang diingat Anania dari masa remajanya. Yang terlihat mata tidak perlu ditanya. Ditambah dengan kepercayaan diri, kecerdasan, kebaikan, dan banyak lagi yang ditangkap Anania dari kebersamannya dengan Haagen di acara jamuan itu, akan lebih susah bagi Anania untuk tidak terpesona kepadanya.
"Haagen siapa? Kita membicarakan Viggo."
"Oh." Anania menyadari kesalahannya. "Ya ... mana ada penari balet laki-laki yang tidak seksi dan tampan?"
"Tapi Viggo lebih dari mereka semua. Semua wanita di Copenhagen pasti iri padamu. Kamu bisa sering berpelukan sama Viggo."
Anania beruntung Yunnie terlalu terpesona pada Viggo, sehingga tidak menaruh perhatian pada kesalahan Anania dan tidak bertanya siapa Haagen, sosok yang mendominasi pikiran Anania sejak pulang dari jamuan makan malam hingga hari ini.
"Iri? Tidak akan, kalau mereka tahu badan Viggo bau sekali seperti kuda." Tubuh balerina memang bagus dan seksi. Tetapi kalau sedang menari, keringat dan bau badan kadang tidak bisa dihindari.
"Semua penari juga begitu, Ann." Yunnie bangkit dari duduknya ketika mendengar bel pintu berbunyi. "Tapi kan pacarannya setelah turun dari panggung. Sudah mandi."
Anania menyesap kopinya dan memejamkan mata. Otaknya tidak akan bisa berfungsi dengan sempurna sebelum dirinya menghabiskan satu mug kopi. Berbicara masalah ranking, Denmark juga masuk dalam sepuluh besar negara pengonsumsi kopi terbanyak. Gerai kopi lokal tumbuh subur di Denmark. Salah satu favorit Anania adalah The Coffee Collective. Setiap minggu Anania selalu membeli biji kopi dari sana. Kopi Robusta asal Ethiopia. Yang tidak terlalu asam dan bersahabat dengan perut Anania. Plus ada sertifikat organik. Prosesnya pun diklaim dilakukan secara alami.
"Untukmu." Yunnie menyerahkan pot berwarna putih berisi anggrek. Bunganya berwarna putih semburat merah muda. Cantik sekali. Tumbuhan hidup. Satu batang yang tidak terlalu tinggi.
Sambil mengerutkan kening Anania meraih amplop yang tertempel di pangkal batang. Selama ini Anania sering menerima bunga dari penggemar, tapi selalu dialamatkan ke kantor The Royal Ballet of Denmark. Ada petugas yang khusus mengurus hadiah dari para pengagum balet dan balerina.
Anania tertawa pelan ketika membaca kartu berwarna putih di tangannya.
Anania,
Maukah kamu menjadi pasanganku untuk menyaksikan seorang balerina masa depan membuka jalan menuju ke sana?
H.
"Dari Viggo, ya?" Mata Yunnie menyipit curiga.
"Bukan. Jangan bikin gosip yang aneh-aneh." Anania menggerakkan telunjuknya di depan wajah Yunnie, sebelum mendorong kursinya ke belakang dan membawa bunga anggreknya ke kamar.
Hari ini jadwal Anania akan padat sekali. Banyak yang harus dia lakukan. Salah satunya, mempelajari cara merawat tumbuhan anggrek. Sampai usia dua puluh lima tahun, Anania tidak pernah sekali pun membesarkan hewan peliharaan atau tanaman. Tetapi karena bunga ini berharga sekali baginya—Anania bersumpah tidak akan membiarkan hadiah Haagen mati membusuk—Anania akan melakukan apa saja agar anggrek ini bisa bertahan selama-lamanya. Termasuk mencatat dan mengikuti setiap kiat yang ditawarkan di internet.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DANCE OF LOVE
RomanceAnania Ingelisa Tjandrasukmana, principal dancer di The Royal Ballet of Denmark, tidak menyangka bisa mendapatkan kesempatan kedua untuk cinta pertamanya. Sebuah proyek buku mempertemukan kembali Anania dengan Haagen Verstergaard, urbanist dan CEO P...