WARNING!!!
Menjadi sibuk tak lantas membuat Caroline serta merta melupakan kejadian yang sedang menimpanya beberapa hari belakangan ini. Reign tidak banyak menyela waktunya sehingga itu membuatnya sedikit lebih mudah. Ia khawatir pria itu menjadi sasaran empuk pelampiasan kemarahannya terhadap Tuan Weston. Berfikir, Cara. Berfikir. Apa sih yang membuatmu marah? Apakah karena mereka berdua berhubungan lagi semalam? Alasan yang sangat tidak masuk akal. Ia sudah tahu sejak lama bahwa mereka adalah teman di tempat tidur, tapi tetap saja kau akan luluh jika lelaki itu menyentuhmu, bukan begitu? Ah tidak lagi, tidak setelah semua yang sudah ia perbuat padanya, pada kedua teman terbaiknya.
Hari ini, rencananya Caroline ingin mengunjungi apartemen lamanya. Bukankah Ramond sudah tidak lagi berkeliaran bebas dan itu artinya ia sepenuhnya aman kembali tinggal disana? Ia sudah tidak mau lagi menerima kebaikan hati Tuan Penguasa itu, ia muak padanya. Sempat teringat tawaran Tuan Weston untuk membiayai semua kebutuhan Mr. McDonough dan juga kepemilikan klub, tapi apa dia bilang? Dengan syarat Caroline harus tinggal di rumahnya dan menjadi apa yang lelaki brengsek itu inginkan. Dia gila. Ya kalau bukan gila lantas apa?
Waktunya tersedot sangat banyak seharian ini hanya karena mempelajari semua berkas-berkas sebagai bekal pengetahuannya—mengenai gambaran yang akan ia kerjakan selama bekerja di sini sebagai kabag. Keuangan. Caroline pulang dan mengemasi tasnya saat semua orang sudah tidak ada di dalam gedung, hanya keamanan yang tinggal. Meskipun perusahaan ini milik Tuan Weston, entah kenapa hanya di sini ia merasa bebas, setidaknya lelaki itu seolah berpura-pura tidak mengenalnya dan itu membuat Caroline aman, oh apakah ia yakin merasa senang?
"Nona Scott." Lucas berdiri tepat di depan pintu otomatis. Rintik hujan di luar tampak tidak bersahabat dengan tujuannya sore ini. Caroline memutar bola matanya, bukan karena hujan melainkan karena kehadiran si tolol gila patuh ini. Kemana... nah itu dia, si tolol nomor dua, Damian. Pria itu menyetir mobil entah darimana dan berhenti tepat di depan turunan tangga mengarah ke aspal halaman—tidak afdol jika tidak membunyikan klaksonnya. Caroline mengatakan niatnya mengunjungi apartemen lamanya pada Lucas saat Damian menyetir mobil menuju jalan raya. Caroline yakin Lucas mendengarnya, dan Damian... apakah pria itu mendengarnya? Karena ada headset yang terhubung di telinganya.
"Tuan Weston meminta kami langsung membawa anda ke rumah besar, Nona." Sahut Lucas.
"persetan dengan Tuan Weston. Dia sudah punya mainannya sendiri and he should leave me fuckin alone!" entah dari mana datangnya seolah sudah seharian ini ditahan, kemarahan meluap begitu saja. Jujur saja, rasa takut terhadap sosoknya masih ada bahkan lebih dominan dari perasaan apapun tapi rasa benci ini juga tumbuh semakin besar. Damian bergumam tidak jelas dan Lucas melirik sambil mengangguk.
"baik Nona, tapi sebaiknya anda makan terlebih dahulu."
"aku sudah makan." Dustanya. Lucas membuka mulutnya untuk berkomentar tapi dengan professional kembali menutupnya. Ia mengangguk.
Perjalanan menuju apartemen lamanya tidaklah asing, satu hal yang membuatnya berbeda adalah kali ini ia tidak menggunakan bus umum dan malah diantar oleh dua orang yang baru dikenalnya kemarin lusa. Nah, jika nanti ia sudah kembali ke apartemennya kemungkinan besar ia tidak akan lagi menerima tumpangan dari Damian dan Lucas, Caroline tidak berniat membeli mobil, ia sangat senang duduk menunggu bus umum atau paling kerennya... taksi, ia juga sangat menyukai berjalan kaki dari apartemennya menuju perhentian bus atau sebaliknya saat ia baru saja turun dari bus dan berjalan kaki menuju apartemennya. Oh, betapa ia merindukan kehidupan lamanya. Saat mereka sudah sampai di depan apartemen, Caroline seolah melompat dengan riang.
"sebaiknya kalian pergi saja." Ujar Caroline saat dilihatnya Lucas turun hendak mengekorinya, seperti biasa. Pria itu terkejut tapi menyamarkannya dengan berdehem. "kami akan selalu disini, Nona."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Romance2014 Indonesian - One Direction Fanfiction, adult story. WARNING: [21+] Jadilah pembaca yang bijak, its an adult content, i swear. Caroline Jane Scott terjebak dalam satu kondisi membingungkan. Bersama Zayn Weston, yang terlahir sebagai seorang peng...