Ini gue dedikasiin buat edeniap yang chapter kmren kyknya kecewa yaaa gegara lma ngepost dan chapsnya dikit, sorry yaaa gaisss!
Hening di dalam mobil membuat Zayn Weston larut bersama sekelumit masalahnya sendiri. Tubuhnya yang tegang karena lelah bersandar di kursi penumpang belakang, tatapannya menatap keluar pada jalanan akrab menuju rumah mewah di kawasan elite dekat dengan kantor. Entah sampai kapan dirinya akan terus seperti ini, tidak ada yang tahu. Melihat dari situasi yang ada sepertinya tidak akan pernah terjadi perubahan. Perlahan, dengan sangat hati-hati mobil mulai berbelok dan kemudian mesin berhenti menggeram. Keheningan semakin terasa membosankan.
"Maaf, Sir. Nona Mariana ada di depan rumah. Apakah sebaiknya saya mengantarkannya pulang saja?" Marco, supir sekaligus asisten rumah tangga kepercayaan bertanya melalui kursi kemudi sembari menoleh ke belakang pada Tuannya dengan sopan. Lelaki berusia empat puluh tujuh itu tahu bahwa perasaan Tuannya sedang kacau sekarang, bukan satu kali atau dua kali. Menanggung beban berat selama tujuh tahun menunggu gadis yang dicintainya sembuh memang seperti berada di dalam neraka. Setiap kali pulang dari mengunjungi Mia, Zayn selalu seperti ini. Mia Evans—begitu nama bekennya saat masih menyandang sebagai model papan atas sebelum kecelakaan tragis itu merubah segalanya. Mia yang dulunya cantik—meski sampai sekarang ia masih sangat cantik—seperti telah terguncang batinnya. Gadis itu tidak dapat mengingat apapun, kondisinya memprihatinkan seperti orang yang tidak waras. Tapi hal itu tidak membuat Zayn Weston lari ketakutan, sebaliknya pria itu merawatnya dengan sangat sabar sampai gadis itu terbangun dari koma enam tahun lalu dan menjadi seperti itu. Zayn mencintainya, dengan seluruh sisa hidupnya.
"Sir?" ulang Marco. Zayn berkedip tanpa ekspresi.
"tidak perlu, akan aku menemuinya." Jawabnya. Marco mengangguk dan keluar membuka pintu untuk Tuannya. Zayn keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu depan rumah, Janice Mariana yang sudah menunggu Zayn dari beberapa jam yang lalu langsung antusias menyambut kedatangan pria itu. Zayn menyipitkan matanya melihat pakaian Janice yang terlalu minim, pria itu langsung tahu maksud kedatangan Janice untuk apa. Dalam udara dingin pada malam hari Janice mengenakan rok mini jauh diatas lutut dan jaket kulit mengambang di bagian perut dipadu padankan dengan stocking, sama sekali tidak menarik tapi terlihat seperti pelacur. Sebagai pria normal, Zayn akan menjadi bodoh jika tidak tertarik. Sialan, wanita ini sangat tahu kelemahan bosnya itu—tidak aneh, mereka berteman sudah sangat lama. Janice berjinjit dan memeluk leher Zayn dengan manja.
"lepaskan, kita berada di luar." Ucapnya dingin, Marco melengos entah kemana meninggalkan Tuannya, seperti biasa. Janice melepaskan pelukannya dan kembali berdiri seperti wanita terhormat. "maaf, aku terlalu merindukanmu." Zayn berjalan ke depan membuka pintu, acuh tak acuh menghianati kebutuhannya. Janice mengekorinya di belakang persis seperti yang di lakukan seorang asisten seharusnya. Baru setelah mereka masuk ke dalam, Janice kembali memeluknya kali ini lebih keras dari yang pertama tadi.
"kau tidak menjawab pertanyaanku di telepon, aku bertanya apa kau punya mainan baru?" Zayn melepaskan jasnya menaruh sembarang di sandaran sofa besar, memberi pekerjaan untuk Mrs. Serena untuk membereskannya pada esok hari. Pria itu sangat lelah, hari ini terasa lebih panjang dari hari-hari sebelumnya, pikirannya bercabang tapi yang membuatnya aneh di dalamnya ada nama Caroline. Ngomong-ngomong apa yang dilakukan gadis itu seharian ini? Zayn tidak pergi ke kantor setelah menginap di apartemen kecil—menurut versinya—milik Caroline. Zayn melonggarkan dasinya benar-benar lelah, matanya berkedip ketika di lihatnya Janice membuka satu persatu kancing jaket kecilnya di depan Zayn. Sialan bukan? Jalang itu sangat tahu kelemahan bosnya. Meski demikian Zayn tetap menikmatinya sebagai satu-satunya hiburan, tapi hanya untuk dilihat tidak untuk...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE
Romance2014 Indonesian - One Direction Fanfiction, adult story. WARNING: [21+] Jadilah pembaca yang bijak, its an adult content, i swear. Caroline Jane Scott terjebak dalam satu kondisi membingungkan. Bersama Zayn Weston, yang terlahir sebagai seorang peng...