manjat

28 3 0
                                        

Mereka berdua gak sengaja melewati Arah pagar pesantren tiba tiba saja bulan ada ide muncul ia melirik kearah kakaknya dan tersenyum manis tapi ada maunya

" Kak naufal " Panggil bulan sangat lembut banget kayaknya adeknya yang mau minta sesuatu kepada sang abang

" Kenapa lo?cengar cengir kayak orang gila " Tanya naufal yang aneh tiba-tiba saja adeknya bergelagat aneh

" Kak naufal beli jajan yok " Ajak bulan

" Emang lo punya duwit? " Tanya naufal ia tau kalo hari ini uang jajan ya bakalan habis dibuat bocil satu ini bukan nya bulan tidak dikasih uang jajan sama orang tuanya tapi dia lebih suka ditraktir sama abangnya

" Punya ditas, tapi gue malas ngambil dompet dikamar pakai uang lo ya bang " Senyuman manis bulan yang membuat naufal ingin menabok adeknya itu

" Yaudah ayok kekantin " Ajak naufal kekantin ia sudah sangat pasrah menghadapi bocil kematian ini

" Gue gak mau jajan dikantin " Naufal ingin berjalan menuju kantin tiba tiba langkah terhenti ia bener udah dipancing emosi sama ini anak untuk adeknya kalo bukan adeknya udah dia tendang

" Terus lo mau jajan dimana? " Tanya naufal yang udah greget dengan tingkah adeknya yang diluar nurul itu

" Diluar " Jawab bulan enteng

" Terus cara nya keluar nya gimana? "

" Manjat pagar lah gitu aja gak tau "

" Lan adek ku tersayang tercinta lo kalo mau jajan ada dikantin, ngapain lo jauh jauh beli jajan diluar pesantren " Naufal menghela nafas mengaruk kening kepala yang gak ngerasa gatel kenapa adeknya minta jajan aja harus yang susah harus manjat pagar dulu padahal ada yang gampang dipesantren ada banyak jajan dan enak juga dikantin

" Bilang aja lo mau kabur dari pesantren " Ucap naufal yang tahu akal akalan nya bulan yang membuat bulan  ketar ketir kok bisa kakaknya tau idenya padahal ia sudah panjang lebar membuat alasan

" G-gak lah nanti juga habis beli jajan diluar kita balik lagi kepesantren, ayok kak " Bulan yang lebih dulu sudah manjat pagar belakang pesantren

Bulan yang sibuk dengan pagar yang ia panjat ia kesusahan pagar belakang pesantren terlalu tinggi dan di pagar itu cuma sedikit buat pegangan kaki saat bulan sudah berada sedikit lagi nyampe diujung pagar

" Lan turun " Teriak naufal yang berada dibawah ia sama sekali tidak memanjat pagar bersama bulan

Bulan saat mendengar teriakan itu bulan yakin kalo kakaknya masih berada dibawah belum sama sekali manjat pagar " Cepet manjat keburu ketahuan sama Gus kalo ketahuan bisa berabe kita "

" Bulan " ada suara yang memanggil namanya yang sangat lembut masuk di gendang telinga bulan bulan melihat kearah bawah dan memperlihatkan lelaki berpakaian kemeja hitam sarung berwarna putih serta peci berwarna hitam

Bulan langsung membalikkan wajahnya kearah depan lagi " Mati gue dia kenapa dia tiba-tiba nongol sih udah diujung pagar juga "

" Bulan turun " Suara yang lembut tapi tegas yang membuat bulan ketar ketir jarang sekali Gus farhan mengobrol dengan nya dengan nada seperti itu

" Gus nanggung Gus udah diujung tanduk eeeh maksutnya diujung pagar " Bener bulan udah diujung pagar ia bingung cara turun pagar nya gimana? Padahal tadi saja ia naik sudah susah apalagi turun Pagar nya

" Turun sekarang atau saya kasih hukuman sama kamu "
Dengan wajah yang datar naufal yang biasanya melihat wajah senyum dari Gus farhan ia juga jarang melihat wajah datar farhan membuat ia menelan saliva

" Gus kalo gue turun sekarang gak dikasih hukuman kan Gus? " Tanya bulan yang tidak di balas sama Gus farhan bulan pelan pelan turun pagar ia tidak mau kalo farhan ngasih ia hukuman

Bulan turun secara perlahan jujur Pagar nya penyagahnya kaki nya sangat sedikit yang membuat bulan sulit buat turun saat bulan menuruni berapa penyagah pagar bulan gak sengaja kaki melangkahi satu penyagah pagar yang

dan juga ia juga melepaskan  kedua tangan nya
pegangan pagar yang membuat ia jatuh kebawah untuk saja farhan cepat menangkap bulan kalo tidak bisa bisa badan bulan retak semua

" Turunin gue cowok mesum " Teriak bulan sambil memberontak ingin di turunin Farhan menurunkan sang istri secara perlahan

" Kamu ikut saya " Ucap farhan yang membalikkan tubuhnya dan berjalan berapa langkah

" Semua itu gara gara lo kak " Ucap bulan gak Terima kenapa kakak gak bilang saat gus farhan pas masih jauh? Kenapa bilang nya pas gus farhan udah ada dibawah?

" Gue udah bilang cepet turun mandahan lo malah nangkring di pagar " Ucap naufal yang gak Terima kalo dirinya yang disalahkan

" Lo itu kalo bilang itu pas orang nya masih jauh bukan orang nya udah ada dibawah baru bilang "

" Makanya jadi anak jangan kebanyakan tingkah cuma mau beli jajan harus manjat pagar dulu "

Farhan menghentikan langkah nya ia tidak mendengar langkah dari bulan cuma dengar pertengkaran adik kakak ini farhan membalikkan tubuhnya menghadap mereka " udah selesai berantem nya? "

Mereka berdua yang mendengar itu langsung membalikkan muka mereka " Bulan kamu ikut saya "

Bulan yang tadinya membalikkan mukanya langsung menghadap kearah farhan ia tidak salah dengar kan yang disuruh ikut cuma dirinya " Kok cuma gue doang yang ikut  kok kak naufal gak ikut juga? "

" Tadi yang manjat pagar siapa hmmm? " Tanya Farhan

" gue " Ucap bulan dengan muka polos

" Kakak mu gak ikut naik Pagar cuma kamu doang yang naik Pagar bulan, jadi bulan kamu ikut saya? " Ucap farhan menjelaskan tadi siapa yang naik dan siapa yang tidak agar tidak terjadi kesalahpahamam

Bulan terpaksa mengikuti langkah farhan dari belakang bulan sengaja menginjak kaki kanan sang kakak dengan sangat kencang yang membuat kakak itu merintis kesakitan

" Bulan "

...............






























Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!!

Apa kabar kalian????

gus farhan &bulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang