____________________
Teruntuk diriku,
Apakah berpura-pura tak terjadi apa-apa, memanglah hal yang tepat?
____________________
.
.
K O M O R E B I
.
Happy Reading
.
.
Naruto melangkah cepat.
Saat akan mencapai lorong yang terhubung ke gudang sekolah, gerakannya terhenti.
Para gadis yang sesaat lalu bersama Hinata, kini sedang berjalan ke arah berkebalikan dari posisinya saat ini.
Naruto tidak melihat keberadaan Hinata di antara mereka.
Dan, ada hal lain yang sedikit menarik perhatian sang pemilik lensa samudra.
Salah satu gadis di sana sedang memainkan seutas pita, mirip dengan yang Hinata kenakan sebelumnya.
Entah mengapa, Naruto tiba-tiba merasa curiga. Dengan segera, ia langsung berlari ke depan sebuah pintu yang terpalang dari luar.
Lokasi ini termasuk jalan buntu, karena tidak terhubung ke tempat lain. Serta sampai sekarang, Hinata masih tidak terlihat di mana pun.
Satu-satunya titik penasaran Naruto adalah gudang ini.
Ia menempelkan telinga ke daun pintu, tapi tidak mendengar apa pun.
Kemudian, Naruto memutuskan membukanya.
Dan benar saja, Hinata memang di sana. Naruto terkejut dengan keadaannya sekarang.
Hinata tampak berantakan di bagian rambut, dan dia seperti sedang ketakutan.
Saat gadis itu membalas tatapannya, Naruto merasa tersentak. "Hinata, kau baik-baik saja?"
Naruto mendekat ke sana. Berlutut dan menyeleksi penampilan Hinata dari atas hingga bawah.
Satu kesimpulan Naruto ambil; Hinata baru saja mengalami perundungan.
"Orang-orang itu ..." Naruto menegakkan diri dan berlari hingga ke ujung lorong. Namun, gadis-gadis itu tak lagi terlihat di mana pun.
Setelahnya, Naruto kembali pada Hinata.
"Apa saja yang mereka lakukan padamu?" Naruto bertanya. Tetapi, Hinata tidak menjawab dan hanya menatapnya begitu saksama. Seolah, Naruto adalah sesuatu yang tak pernah dia lihat sebelumnya.
"Hinata!"
Hinata tersentak. Dia tampak baru dasar dari sesuatu. Bibirnya meringis pelan.
"Ada apa?" Naruto semakin khawatir.
"Tidak. Aku ... aku baik-baik saja."
.
.
Sebotol air mineral disodorkan ke hadapannya.
Hinata menerima pemberian Naruto. Tidak langsung diminum, hanya sekadar diletakkan di atas pangkuan.
"Apa mereka sering melakukan ini padamu?" Naruto mengambil duduk di samping sang gadis. Ia memandangi Hinata yang hanya menundukkan wajah dengan mata hampa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komorebi [ NaruHina ] ✔
FanfictionKau itu seperti cahaya, Hinata. Sinarmu hanya terjeda, karena malam sedang mengambil alih.