1

2.4K 164 32
                                    

Masih ingat peraturan mainnya 'kan?

Diharapkan tidak berekspetasi tinggi untuk cerita-cerita yang saya buat.

Jangan membandingkan cerita ini dengan kehidupan nyata, karena ini hanya FIKSI.

Jika kalian tidak menyukai beberapa hal, atau mungkin segala hal mengenai cerita ini, mohon untuk tidak meninggalkan komentar buruk. Cukup pergi, tinggalkan dan lupakan.

Jadilah pembaca yang bijak dan menghargai ^^

.

.

.

____________________

Teruntuk Diriku,

Cukup diam dan tetap seperti ini

____________________

.

.

K O M O R E B I

.

Happy Reading

.

.

"Nenek ..." Hinata berseru pasrah, karena tidak ada gunanya menanggapi dengan keras dan emosi, meskipun memang, sekarang dia sedang berlomba dengan waktu.

Seharusnya, Hinata sudah berangkat ke sekolah sejak tadi, tapi lantaran terlalu lelah, dia bangun lebih lama dari biasanya.

"Nenek jangan menyimpan gelas di sini. Kalau Nenek mengambil makanan, gelasnya akan tersenggolan. Kemarin-kemarin juga seperti ini, 'kan?" Hinata meraih sebuah kain untuk dipakai membersihkan bekas genangan air di lantai, sembari bibirnya memohon.

"Nenek tidak sengaja," wanita senja itu menanggapi. Wajah tuanya menatap dengan sesal, karena lagi-lagi merepotkan cucunya.

"Iya, aku tahu Nenek tidak sengaja. Aku hanya tidak mau terjadi sesuatu pada Nenek. Kalau Nenek berjalan dan tidak sengaja menginjaknya, Nenek bisa jatuh." Akhirnya, Hinata selesai membersihkan semuanya. Ujung roknya sedikit basah karena terkena genangan air.

"Nenek tidak akan melakukannya lagi."

Hinata menghela napas. Dia duduk bersimpuh dan saling berhadapan.

Sejak kecil, Hinata hanya tinggal bersama sang nenek, Chiyo, sejak ibunya meninggal.

Menghadapi kerepotan-kerepotan kecil begini bukan lagi hal baru baginya. Jadi, Hinata tidak begitu mempermasalahkannya. Hanya saja, karena sekarang harus berangkat ke sekolah, Hinata jadi sedikit terbawa perasaan.

"Iya. Nenek lanjutkan makannya. Aku harus ke sekolah sekarang." Hinata kembali merapikan meja makan, meraih air minum baru dan diletakkan di atas meja.

Sejenak, Hinata memperhatikan Chiyo cukup lama. Semakin hari, neneknya terlihat semakin tua. Dulu, Chiyo masih mampu membuat makanan sendiri dan berjalan-jalan keliling lingkungan perumahan.

Komorebi [ NaruHina ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang