Di chapter ini, akan ada bagian yang kata per kata / tiap paragrafnya dicampur antara cetak miring dan lurus. Dan dua hal itu akan menggambarkan dua momen yang berbeda.
Jadi, nanti diperhatiin baik-baik biar enggak bingung, ya.
.
.
____________________
Teruntuk diriku,
Ini aneh, 'kan? Mengapa rasanya sama?
____________________
.
.
K O M O R E B I
.
Happy Reading
.
.
"Hinata."
"Ibu ..."
Hinata tidak mengerti apa yang terjadi. Mendadak saja, dia sedang berdiri di depan pintu yang menampilkan satu ruangan.
"Gaun ini untukku?!"
Mata Hinata memicing. Ia mendengar suara, tapi tak ada wujud yang didapati.
"Iya. Baju baru untuk Hinata."
"Ibu?" Seakan tidak yakin, bibir Hinata berbisik.
Ini seperti suara ibunya.
Tapi, kenapa bisa--
Leher Hinata tercekat. Silau yang sebelumnya mengaburkan pandangannya, kini hilang dan membuat dia dapat melihat apa yang terjadi di depan sana.
Napas Hinata tertahan.
Itu ... memang ibunya.
"Hinata menyukainya?"
"Suka sekali! Aku akan memakainya saat ulang tahun Shizuka."
"Ngh ... Hinata tidak perlu memakainya di sana. Pakai di sini saja, ya?"
"Kenapa? Oh, benar juga. Aku tidak diundang."
Apakah ini mimpi? Kenapa dia ada di si--
"Agh!" Ada silau lain yang menubruk pengelihatan Hinata.
Mata Hinata terpejam erat.
Saat membukanya kembali, ia berada di tempat yang berbeda.
Ini adalah ...
"Hinata ..."
"Ibu--" Mata Hinata terbelalak. Tubuhnya seketika gemetar sangat hebat.
Telinganya berdenging keras. Ada banyak suara yang datang dari segala arah.
"Apa yang terjadi?"
"Dia meninggal?"
Dengan erat, Hinata menutup kedua telinganya. Ia tidak ingin mendengar suara-suara ini.
"Hinata ..."
"Ibu!" Hinata melirik ke segala arah. Ia mencari sumber suara.
Namun kemudian, dirinya terpaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komorebi [ NaruHina ] ✔
FanfictionKau itu seperti cahaya, Hinata. Sinarmu hanya terjeda, karena malam sedang mengambil alih.