____________________
Teruntuk Dirimu,
Hinata.
Hinata.
Tak ada alasan. Aku hanya ingin menyebut namamu.
____________________
.
.
K O M O R E B I
.
Happy Reading
.
.
"Ayo, sampai kapan kau akan duduk di sini? Tidak akan ada yang berubah."
Naruto melepaskan helaan napas dengan sangat panjang dari bibirnya.
Meskipun masih enggan untuk beranjak dan ingin lebih lama lagi larut dalam rasa hampa yang dialami, namun, ucapan Hidan memang ada benarnya.
Bukan mendapatkan jalan keluar, mereka hanya akan basah kuyup jika terus berada di bawah rintik hujan yang sebentar lagi akan menjadi deras.
Naruto merasa tubuhnya menjadi berat untuk sekadar berdiri. Tangannya bertumpu kuat pada lutut agar bisa menopangnya berdiri.
Saat mereka sudah berniat melangkah pergi, sebuah mobil mendadak saja berhenti di pinggir jalan.
Ekspresi di wajah Naruto dan Hidan berukir serupa; heran, sekaligus bertanya-tanya.
Satu jendela di sana terbuka. Naruto tertegun karena ternyata itu adalah pria yang dia lihat di kediaman tuan Hyuga.
Tapi, apa yang--
"Masuk." Sebuah tawaran yang diucapkan secara singkat.
Namun, belum ada di antara Naruto ataupun Hidan yang langsung menanggapi dengan suka rela.
Hal ini membuat pria di dalam kendaraan tersebut melanjutkan. "Mari bicara."
.
.
Mereka masih berada di tempat yang sama. Tidak ada yang berbeda. Meski Naruto dan Hidan sudah bersedia masuk ke dalam mobil sesuai apa yang diminta, tetapi Neji belum berniat menjalankannya untuk pergi.
Satu-satunya keuntungan kecil yang kedua pemuda itu rasakan sekarang adalah mereka tidak perlu kebasahan karena hujan yang benar-benar telah turun dengan cukup deras.
"Dari mana asal kalian?"
Ucapan itu membuat Naruto mendongak pada sosok di depan kemudi yang tidak menoleh pada mereka saat berbicara.
Setelahnya, Naruto memberi jawaban untuk menghargai pertanyaan yang dilayangkan.
"Lalu, apa tujuan kalian datang jauh-jauh ke sini untuk bertemu dengan ayahku?"
Tangan Naruto terkepal. Ternyata, dia memang anak dari Hyuga Hiashi, yang secara tidak langsung, merupakan saudara Hinata. Sosok yang juga Naruto lihat pada bingkai foto keluarga di rumah tuan Hyuga.
Melihat Naruto yang tak kunjung berbicara, Hidan memutuskan menimpali. "Kurasa kau sudah mendengarnya sendiri. Untuk apa bertanya lagi."
Neji tidak suka dengan kalimat yang dia dengar saat ini. Tetapi, pria itu mencoba meredam rasa tersinggungnya untuk sementara waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komorebi [ NaruHina ] ✔
FanfictionKau itu seperti cahaya, Hinata. Sinarmu hanya terjeda, karena malam sedang mengambil alih.