20

476 67 15
                                    

____________________

Teruntuk Harapanku,

Apakah mungkin?

____________________

.

.

.

Hiashi belum memberi respon apa-apa. Pria dengan wajah datar itu baru saja mendengarkan penjelasan singkat dari anak laki-lakinya, yang memberi alasan tentang kepergiannya baru-baru ini.

"Aku melihatnya di rumah sakit." Neji mengingat tentang kegiatannya saat mengikuti pemuda yang pernah datang ke rumah mereka, dan berakhir dengan Naruto menuntunnya sampai di depan satu ruangan.

Neji melihat dia di sana. Sedang terbaring lemah.

Hiashi menundukkan kepala. Bukan hanya tentang itu, Neji juga sudah memberitahu tentang penyakit apa yang gadis itu derita. Dia mendapat semua informasi ini dari Naruto, bahkan juga tentang tempat tinggal mereka sekarang.

"Untuk apa kau melakukan sesuatu yang tidak perlu dilakukan?"

Neji mengernyit. "Ayah akan membiarkannya begitu saja?"

"Sudahi pembicaraan ini. Keluarlah."

Neji menolak. Meskipun ayahnya terlihat sangat tidak peduli, namun, Neji tahu bila ada hal besar yang terjadi dalam dirinya.

Saat pertama kali Naruto dan temannya datang, ayahnya sangat tertekan. Meskipun selalu disembunyikan, tapi, Neji sangat mengenal sang ayah.

Hiashi terus memikirkannya.

Itu sebabnya, Neji memutuskan mencari tahu informasi, karena dia yakin ini mungkin akan diperlukan.

"Apa yang membuat Ayah sangat berat untuk mengakuinya?"

"Apa maksudmu?"

"Ini karena karir Ayah?" Neji mendengus. Perselingkuhan sang ayah saat itu memang menimbulkan masalah besar. Hiashi nyaris kehilangan segalanya, bahkan pekerjaan dan nama baik.

Semua karena kakek Neji, ayah dari ibunya, meminta agar Hiashi meninggalkan keluarga mereka yang selama ini sudah menjadi penopang utama semua keberhasilannya.

"Tapi, apa itu masih perlu? Ayah sudah membuat banyak orang tersakiti karena kesalahan di masa lalu. Apa sekarang, Ayah ingin melakukan hal yang sama lagi?"

"Apa hakmu ingin menasehatiku?"

Tatapan Neji menjadi sama tajamnya. "Ayah adalah seorang pembunuh."

"..."

"Ayah yang membuat ibuku terbunuh, dan ayah juga yang menjadi penyebab kematian perempuan itu."

Hiashi tertegun.

"Karena keegoisan dan keserakahan Ayah, mereka semua harus mati."

"Berani sekali--"

"Jika dulu Ayah tidak membuat kesalahan, semua ini tidak akan terjadi."

"..."

Neji tahu, Ayahnya tidak pernah mencintai ibunya. Mereka bukanlah keluarga bahagia serupa keluarga lainnya.

Itulah mengapa, ayahnya bersama perempuan itu. Dan di sana, dia memberikan cinta yang sesungguhnya.

"Dan sekarang, ada satu nyawa lain yang sedang terancam. Semua juga dikarenakan ayah."

Komorebi [ NaruHina ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang