____________________
Teruntuk Dirimu,
Terima kasih, Naruto.
____________________
.
.
K O M O R E B I
.
Happy Reading
.
.
Kabuto dibuat sangat terkejut saat Hiashi datang kepadanya dan membahas mengenai Hinata.
Pria itu dengan tegas mengatakan akan menanggung biaya pengobatan Hinata dan bersedia melakukan prosedur apa saja untuk menolongnya.
Kabuto sempat meragukan satu hal, namun, saat Hiashi bicara tentang hubungan apa yang mereka miliki, dokter tersebut menjadi kehabisan kata-kata.
Alhasil, setelah berbagai pertimbangan yang terjadi, meski tidak terelakkan jika Kabuto masih begitu terkejut, ia menyetujui keinginan Hiashi.
Beruntung, setelah melakukan berbagai pengecekan, Hiashi dinyatakan cocok untuk melakukan donor.
"Aku akan mengatur jadwalnya."
.
.
Beberapa Waktu Kemudian
Hinata sangat terkejut. Hari ini, pria yang merupakan ayah biologisnya datang bersama satu orang lain yang tidak ia kenali.
Namun, Hinata ingat, dia adalah pria yang waktu itu pernah berada di seberang rumah; seseorang yang terus menatapnya dengan tatapan yang membuat Hinata merasa tidak nyaman.
Pertanyaannya, kenapa dia ada di sini?
Apa dia--
"Dia Neji, dia ... adalah anakku."
Hinata tercekat. Ada rasa takut yang dia rasakan setelah Hiashi memberi penjelasan.
Hinata tentu mengingat bagaimana status mereka di antara keluarga Hiashi.
Hinata tahu seperti apa hubungan ibunya bersama pria di depannya.
"Dia yang bersikeras memintaku untuk mengunjungimu."
Tatapan Hinata tidak seimbang.
Dia adalah anak dari istri sah sang ayah, lantas, kenapa dia bersikap seperti itu?
Saat Neji menatapnya, Hinata hanya bisa tertunduk.
"Jangan berpikir yang tidak-tidak." Entah mengapa, Neji seolah bisa memahami apa yang ada di kepala Hinata tanpa harus mendengar langsung dia mengatakannya. "Aku tidak sejahat itu."
Bibir Hinata tertekuk. Tetap saja, dia resah.
"Aku datang untuk melihat keadaanmu. Itu saja."
"Kenapa--" Hinata tidak melanjutkan ucapan. Dia tidak mampu karena terlalu ragu.
Ini terasa aneh bagi Hinata. Kenapa Neji tidak membencinya dan malah ikut bersikeras meminta agar Hiashi untuk semua ini?
Kenapa--
"Jadwalnya sudah ditentukan." Hiashi berkata. Tatapannya sedikit melemah saat melihat betapa rapuh gadis yang saat ini berada di atas ranjang rumah sakit. "Sekarang, kita akan menghadapi ini bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Komorebi [ NaruHina ] ✔
FanfictionKau itu seperti cahaya, Hinata. Sinarmu hanya terjeda, karena malam sedang mengambil alih.