GARION

ASG'010

PEMBACA SETIA GARION MANA NICH?

AKU RAJIN UPDATE ASALKAN KALIAN MAU VOTE

JANGAN LUPA SHARE CERITA GARION KE TEMEN ATAU SOSMED KALIAN YA BIAR TAMBAH RAMEEEEEE

ENJOY

-mencintainya-

-GARION-

HAPPY READING

Freya berjalan mengendap agar tidak mengeluarkan suara saat memasuki kamar milik Erlan. Julia bilang, Erlan pernah mengatakan jika ingin membersihkan kamarnya tidak perlu menunggu dirinya pergi, jika masih tidurpun tidak apa, lakukan saja pekerjaannya, begitu katanya.

Saat pintu terbuka, Freya menatap sekeliling untuk memastikan jika Erlan masih tertidur. Freya masih takut jika harus melihat pria itu karena kejadian kemarin.

Jarum jam baru saja menunjukkan pukul lima pagi, itu artinya masih sangat pagi untuk Erlan dan semoga saja pria itu tidak akan bangun lebih awal.

Tatapan Freya terpaku ke arah ranjang, pria itu tidur tanpa mengenakan atasan dan tidak tertutupi oleh selimut sehingga Freya bisa melihatnya dengan jelas.

"Dia memiliki banyak luka di tubuhnya," gumam Freya seraya bergidik ngeri kala melihat beberapa bekas luka di sekitar dadanya.

Menggelengkan kepalanya berkali-kali, Freya segera melakukan pekerjaannya agar bisa cepat keluar dari kamar milik Erlan.

Karena seisi ruangan kamar Erlan masih terlihat bersih, Freya lantas melangkah masuk ke dalam kamar mandi untuk melihat apakah harus di bersihkan atau tidak.

Kamar mandi milik Erlan terlihat sangat luas karena saling terhubung dengan ruang ganti, satu lemari besar dan panjang yang memakan satu sudut ruangan lebar hanya untuk lemari milik pria itu.

Pantas saja, Erlan adalah pria kaya, mungkin kata kaya tidak cocok untuk pria itu karena menurut Freya hartanya tidak akan pernah habis, mungkin saja.

Freya mulai fokus dengan pekerjaannya sesekali bergumam kecil untuk bernyanyi yang datang melintas di otaknya.

Hingga pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang pria tampan dalam keadaan setengah telanjang, tetapi gadis itu sama sekali tidak menyadarinya.

"Julia tidak memberitahumu jika aku masih tidur kau harus tetap meminta izin kepadaku?"

Freya menghentikan kegiatannya yang sedang membereskan pakaian kotor milik Erlan, gadis itu perlahan memutar tubuhnya hingga tatapannya saling bertemu dengan pemilik netra hitam gelap yang selalu terlihat tajam.