ASG'023

6.1K 410 48
                                    

WELCOME TO MY NEW STORY🔥

INI CERITA KESEKIAN YANG AKU BUAT DENGAN LATAR BELAKANG YANG SEDIKIT BERBEDA

SO, ENJOY TO READ❤️

JANGAN LUPA KLIK BINTANG DI POJOK BAWAH KIRI ⭐ & KOMEN SEBAGAI TANGGAPAN TENTANG CERITA GARION! THANK YOU❤️






JANGAN LUPA KLIK BINTANG DI POJOK BAWAH KIRI ⭐ & KOMEN SEBAGAI TANGGAPAN TENTANG CERITA GARION! THANK YOU❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-MRS. FINLEY-

-GARION-





HAPPY READING












Untuk pertama kalinya Erlan ikut bersama Gail dan Daksa untuk pergi ke pelabuhan. Bukan tanpa alasan dirinya ikut pergi bersama mereka, Erlan hanya ingin bertemu dengan pemilik bandar narkoba yang tidak pernah sekalipun terlacak lokasinya oleh polisi.

"Siapa nama bandar itu?" tanya Erlan sembari menyesap rokoknya yang terselip di antar jari-jarinya.

"Petter, dia satu-satunya bandar yang terkenal di Rusia, hebatnya dia selalu bebas dari kejaran polisi," sahut Gail dengan pandangan lurus ke depan karena tengah fokus menyetir.

"Er, kau pernah berpikir, bagaimana jika semua kelab milikmu dijadikan tempat penjualan narkoba oleh para pengunjung di sana?" tanya Daksa ikut menimpali.

"Aku sudah tahu tentang hal itu, aku sama sekali tidak tertarik dengan narkoba. Selagi mereka bisa bermain aman, aku tidak akan mempermasalahkannya," sahut Erlan berucap panjang lebar.

"Bagaimana jika ada yang tertangkap dan mengatasnamakan dirimu?" kali ini, Gail yang melontarkan pertanyaan.

"Mereka ingin membawa namaku, silakan, bukankah aku tidak pernah terlibat dengan hal semacamnya?" timpal Erlan seraya menyunggingkan senyum miring di sudut bibirnya.

"Ada apa?" tanya Erlan ketika melihat Daksa tiba-tiba fokus dengan macbook di tangannya.

"Zelvin mengundangmu untuk datang ke acara pesta," beritahu Daksa setelah mendapat pesan dari asisten Zelvin.

"Pesta? Dalam rangka apa mereka mengadakan pesta?" tanya Gail penasaran.

"Perayaan ulang tahun Nyonya Finley," sahut Daksa.

"Tidak buruk, aku akan datang bersama Freya. Ini akan menjadi hadiah untuknya," ucap Erlan sembari memainkan pemantik miliknya.

"Mungkin, ini alasannya Zelvin mengundangmu?" ujar Gail yang langsung mendapat anggukkan kepala dari Erlan.

"Baiklah, kita sudah sampai!" kata Gail setelah menempuh perjalanan selama tiga jam lamanya untuk sampai ke pelabuhan.

"Aku akan menunggu di sini," kata Erlan membuat Gail sontak menghentikan tangannya kala ingin membuka pintu mobil.

GARIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang