21+ [ mengandung adegan kekerasan, adult scenes and dark romance scenes ]
bijak dalam membaca, this is just fiction!
Semua pandangan manusia akan sama. Freya Chatriona, gadis mungil yang harus merelakan masa remajanya untuk bekerja demi sang Ayah ya...
INI CERITA KESEKIAN YANG AKU BUAT DENGAN LATAR BELAKANG YANG SEDIKIT BERBEDA
SO, ENJOY TO READ❤️
JANGAN LUPA KLIK BINTANG DI POJOK BAWAH KIRI ⭐ & KOMEN SEBAGAI TANGGAPAN TENTANG CERITA GARION! THANK YOU❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-really love you?-
-GARION-
HAPPY READING
Setelah satu bulan lamanya, awalnya Freya berpikir jika Naresh sudah meninggalkan kota Houston. Tetapi, pria itu justru tiba-tiba menghubunginya kembali dan mengajaknya untuk bertemu saat ini juga.
Kemana perginya Naresh selama satu bulan terakhir? Bahkan, pria itu tidak menghubunginya sama sekali.
Freya mengalihkan tatapannya kepada Erlan, di mana pria itu sedang fokus dengan layar monitor di hadapannya. Lantas Freya beranjak dari tempat duduknya kemudian melangkah mendekat ke arah Erlan.
"B-bisakah aku keluar sebentar?" tanya Freya setelah berdiri tepat di samping Erlan.
Erlan masih meluruskan pandangannya ke depan, pria itu berdehem kecil lalu mengalihkan tatapannya ke samping, "Keluar untuk apa?"
"Bertemu dengan temanku, dia baru saja datang ke Houston," jawab Freya sedikit berbohong.
"Siapa temanmu?"
"Haruskah kau tahu?" timpal Freya merasa tidak suka karena Erlan terkesan terlalu ikut campur.
"Aku akan kembali dalam satu jam, permisi," pamit Freya kemudian membalikan posisi tubuhnya dan melenggang pergi keluar dari kamar milik Erlan.
Sedangkan Erlan masih berdiam diri di tempat duduknya, pria itu memasang kembali alat penghubung suara ke telinganya lalu menyalakannya, "Ikuti kemanapun Freya pergi."
"Baik, Tuan!"
_
Setelah mendapatkan taksi, Freya bergegas masuk agar waktu satu jamnya tidak terbuang sia-sia. Freya akan datang ke cafe yang sama seperti waktu pertama kali bertemu lagi dengan Naresh.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Freya kini sudah berada di depan cafe. Karena ini adalah hari kerja pun masih pagi banyak orang-orang yang datang untuk sekedar minum kopi atau sarapan.
_
"Freya menemui seorang pria, Er." ucap Daksa yang diperintahkan untuk mengikuti Freya dan hanya menunggu di dalam mobil karena dari luar pun keadaan di dalam cafe masih terlihat dengan jelas.
