The Universe Favors

248 20 1
                                    

Aku memimpikannya sejak lama, lantas Tuhan menghadirkan pertemuan. Apakah semesta juga ikut berkontribusi untuk mendukung?

***

"Bu, bagaimana kalau Jean ajah yang jadi ketua kelas?" Nichole mengangkat tangan. Dan sialnya, dia justru membawa-bawa nama Jean. Hal itu membuat Jean memeloti Nichole. Tapi, lelaki yang ditatap tajam bukannya takut justru malah tertawa. "Jangan bercanda, Nichole. Jean, mungkin kamu bisa jadi wakil, bagaimana?" ucap Bu Betty. "Sa-saya, Bu?" tanya Jean gugup. 

Pandangan Evan lurus. Jean menoleh ke belakang, "udah Than, lo bisa kan jadi KK?" tanyanya. "Biar gue yang jadi wakilnya," alis Jean bergerak-gerak. 

"Yang lain, apa kalian setuju kalau Evan juga Jean jadi ketua dan wakil kelas MIPA 3?" ucap Bu Betty. Serempak murid-murid berkata setuju. Pasalnya, mereka semua tahu bagaimana sikap dan perilaku Evan. Jadi, mereka semua percaya kalau Evan dapat memimpin dengan baik. Bu Betty tersenyum manis. Guru berambut pendek, tubuhnya ideal, guru cantik yang menjadi incaran baik guru maupun murid itu lantas kembali fokus pada Evan. "Bagaimana Evan?"

"Kalau Jean sudah pasti mau," tutur Bu Betty, Jean menggaruk hidungnya, "ekhem, Ibu tau ajah," kata Jean. "Udah Van, tunggu apa lagi, anak-anak yang lain udah pada setuju," ucap Jean tak sabar. Evan bergeming, dia terlalu banyak memikirkan. Pasalnya, ia takut gagal memimpin seperti yang sudah-sudah. Meski ranah menjadi ketua kelas tidak begitu besar, karena sebelumnya Evan sudah pernah menjadi ketua grup besar. Tetap saja Evan tidak bisa mengabaikan tanggung jawab yang tidak bisa dibilang mudah. Menjadi ketua kelas ada banyak hal yang Evan harus emban. 

"Than, gak apa-apa, lo jangan pikirin yang aneh-aneh," ucap Zack. Dia peka terhadap situasi Evan. Meski tak merespons, Evan mencerna ucapan Zack, Yutha pun ikut mengangguk setuju. Dan yang lain, para sahabatnya ia lihat satu persatu pun mendukungnya. 

"Evan?" tanya Bu Betty memastikan. Sedari tadi dia sabar menunggu murid teladan satu itu memutuskan pilihan. Lalu, pada akhirnya Evan mengangguk setuju. Tepuk tangan meriah pun diberikan untuk Evan dan Jean. Tidak perlu lagi repot untuk memilih suara, kandidat yang tepat sudah didapatkan dan dipilih oleh Bu Betty langsung. 

Dan hari ini Evan Antonio adalah ketua kelas 12 MIPA 3 angkatan 15. 





***


Keesokan harinya.

"Bajir!" umpat Nichole. Evan yang sedang memainkan ponsel dalam geming itu terkejut mendengar Nichole mengumpat keras. Evan lalu mengabaikan pesan yang dia anggap tidak penting itu. 

081XXXXXXXXX

Evan, kamu benar-benar tidak ingin menemuiku? Kenapa kamu tidak balas pesanku sama sekali? Evan... please, kasih aku kesempatan...

Evan sudah memantapkan diri untuk tidak lagi memedulikan seseorang yang membuat hidupnya berantakan. Evan benci sekali pengkhianatan. Mematikan ponsel, menaruh asal ke dalam kotak meja, Evan memperhatikan para sahabatnya yang sedang berbincang. Namun, tetap saja berusaha mengabaikan pun, dia tetap saja memikirkan gadis yang telah berani mencampakannya. 

Bukan karena ia peduli, tapi luka itu mendadak kembali terbuka. Kini, dia melamun. Tatapan kosong itu lantas menjadi pusat perhatian para sahabatnya. "Stt, Evan kenapa lagi?" 

Jean tersadar akan senggolan dan pertanyaan dari Nichole. "Entah," lelaki undercut itu menggeleng. "Van, ada masalah?" tanya Zack, lelaki itu duduk di atas meja Evan yang sebelumnya diduduki oleh Nichole. Namun, Nichole sudah berpindah tempat duduk dekat Jean. 

Yang lain di kursi masing-masing. Namun, tetap ikut mengobrol satu sama lain. "No," sahut Evan singkat. 

"Are you sure? You don't want to tell me?"

I'll be Better with You (Lee Heeseung) || TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang