🔞
Yup! Bener..
Kalau aku up siang artinya aku bakalan double up.. 😊
Cerita ini emang pas bagian action agak ngeri di beberapa part, jadi aku ingetin sekali lagi buat yang ngga suka genre action, gpp banget di skip aja yaa..Selamat membaca 🐚
🥀🥀🥀
.
.
.
.
.Jungkook melangkah dengan cepat mendekati Aera yang terbaring lemah dilantai. Keadaan gadis itu sungguh memprihatinkan. Dalam kondisi setengah sadar, Aera merasakan tubuhnya di angkat lalu di bawa keluar dari ruangan pengap itu. Dahinya mengernyit saat cahaya lebih terang menerpa wajahnya.
"Selama dua hari ini kau bersembunyi disana?" Jungkook bertanya. Dia sungguh menyesal karena tak berpikir tentang kemungkinan Aera pergi ke jalan rahasia itu.
"Ya. Entah kenapa aku merasa yakin kalau kau akan mencariku. Tapi, kenapa kau sangat lama?" jawab Aera, suaranya begitu pelan sebab dia benar-benar merasa lemas dan lapar.
Jungkook memejamkan kedua kelopak matanya sesaat. Selama dua hari ini dia bahkan tak bisa tidur nyenyak mencari Aera, tetapi dia tak akan mengatakannya pada gadis itu. Diraihnya tubuh Aera lalu ia peluk dengan erat. Dia sungguh tak mengerti dengan perasaannya sendiri. Tapi setelah menemukan Aera, dia merasa begitu lega. Sesuatu yang menghimpit dadanya seakan telah terlepas. Mungkinkah dia rindu? Tapi sepertinya tak hanya rindu saja.
"Kau baik-baik saja? Maaf, tapi.. Kita tak bisa berada di sini lebih lama. Semua orang sedang mencarimu." tutur Jungkook. Kedua tangannya merangkul erat tubuh Aera. Ia kembali memejamkan mata sambil menggigit bibirnya sebab merasa bersalah tak bisa menemukan Aera lebih awal.
"Sebelum kita pergi, bisakah kau memberiku makan? Aku sungguh lapar dan haus." cicit Aera.
Jungkook melepaskan dekapannya, "Bersembunyi di kamarku. Jangan membuka pintu jika ada yang mengetuknya. Aku memiliki kuncinya jadi jika ada yang mengetuk pintu, itu bukan aku." tuturnya sembari memegang kedua sisi wajah Aera.
Aera mengangguk paham, ia menoleh ke kanan, disana ada pintu yang kemungkinan adalah kamar Jungkook. Satu ciuman mendarat di pucuk kepala Aera sebelum Jungkook beranjak pergi. Setelah mereka saling mengungkapkan perasaan, cara Jungkook berpamitan padanya selalu sama.
Pria bengis satu itu ternyata bisa bersikap manis juga. Setelah kepergian Jungkook, Aera pun beranjak masuk ke kamar pria itu. Di sana, terdapat sebuah kamar tidur yang tak terlalu besar dan barang-barangnya tertata dengan rapi. Aera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebab dia tak mandi selama dua hari ini.
Selesai dengan ritual mandinya, Aera memakai bathrobe milik Jungkook pada tubuhnya dan menunggu kedatangan pria itu. Sekitar sepuluh menit berlalu, Jungkook datang dengan nampan berisi makanan di tangannya lalu meletakkannya di atas meja.
"Bukannya ini makanan khusus untuk sipir?" tanya Aera ketika dia melihat menu makanan yang jauh lebih layak dari apa yang dia makan selama berada di dalam tahanan.
"Itu memang makananku."
"Lalu kau makan apa?"
Jungkook menggeser meja berisi makanan tersebut ke depan Aera. "Kau tak makan selama dua hari, kan? Makanlah." ucapnya, ia mengusap pipi Aera beberapa kali menggunakan ibu jarinya kemudian dia berjalan ke arah lemari dan mengambil beberapa barang lalu ia masukkan ke dalam ransel berwarna hitam miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUE VILLAIN
Romance🔞 21+++ HARD MATURE Bijaklah dalam memilih bacaan, bagi yang belum cukup umur dilarang mampir.