I Finally Found You

646 53 146
                                    

Sudah tahu bagaimana caranya menghargai karya ini? Jika kalian suka lalu membacanya, tinggalkan jejak di sini karena ada banyak hal yang saya relakan sehingga naskah ini dapat kalian baca dengan percuma.

Silent readers adalah sosok paling egois di dunia literasi. Karena mereka hanya mau menerima tanpa memberi. Ini bukan perihal keikhlasan, melainkan caramu menghargai karya orang lain.

Naskah ini bukan hanya sekadar suara berisik dari kepalaku, tapi juga ide yang kukembangkan dengan bersusah payah.

Rate mature dan beberapa harsh words. Jika bacaan seperti ini bukan selera bacaanmu, maka jangan mampir kemari. Bijaklah dalam memilih bacaan!

🥀🥀🥀
FIVE
.
.
.
.
.

Jungkook melangkah cepat mendekati Aera yang terbaring lemah di lantai. Keadaan gadis itu sungguh memprihatinkan.

Dalam kondisi setengah sadar, Aera merasa tubuhnya diangkat lalu dibawa keluar dari ruangan pengap itu. Dahinya mengernyit saat cahaya terang menerpa wajahnya.

"Selama dua hari kau bersembunyi di sana?" Jungkook bertanya. Dia sungguh menyesal karena tak berpikir tentang kemungkinan Aera pergi ke jalan rahasia itu.

"Ya. Entah kenapa aku merasa yakin kalau kau akan mencariku. Tapi, kenapa kau sangat lama?" jawab Aera, suaranya begitu pelan sebab dia benar-benar merasa lemas dan lapar.

Jungkook memejamkan kedua kelopak matanya sesaat. Selama dua hari ini, dia bahkan tak bisa tidur nyenyak mencari Aera, tetapi dia tak akan mengatakannya pada gadis itu.

Diraihnya tubuh Aera lalu ia peluk dengan erat. Dia sungguh tak mengerti dengan perasaannya sendiri. Tapi setelah menemukan Aera, dia merasa begitu lega. Sesuatu yang menghimpit dadanya seakan telah terlepas.

Mungkinkah dia rindu?

"Kau baik-baik saja? Kita tak bisa berada di sini lebih lama. Semua orang sedang mencarimu," tutur Jungkook.

Kedua tangan pria itu merangkul erat tubuh Aera. Ia kembali memejamkan mata sambil menggigit bibir sebab merasa bersalah tak bisa menemukan Aera lebih awal.

"Sebelum kita pergi, bisakah kau memberiku makan? Aku sungguh lapar dan haus," ucap Aera.

Jungkook melepaskan dekapannya, "Bersembunyi di kamarku. Jangan membuka pintu jika ada yang mengetuknya. Aku memiliki kuncinya jadi jika ada yang mengetuk pintu, itu bukan aku," tuturnya sembari memegang kedua sisi wajah Aera.

Aera mengangguk paham. Dia menoleh ke kanan, di sana ada pintu yang kemungkinan adalah kamar Jungkook. Satu ciuman mendarat pada pucuk kepala Aera sebelum Jungkook beranjak pergi.

Setelah mereka saling mengungkapkan perasaan, cara Jungkook berpamitan padanya selalu sama. Pria bengis satu itu ternyata bisa bersikap manis.

Setelah kepergian Jungkook, Aera beranjak masuk ke kamar pria itu. Terdapat sebuah kamar tidur yang tak terlalu besar dan barang-barangnya tertata dengan rapi. Aera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebab dia tak mandi selama dua hari.

Selesai dengan ritual mandi, Aera memakai bathrobe milik Jungkook pada tubuhnya dan menunggu kedatangan pria itu datang. Sekitar sepuluh menit berlalu, Jungkook datang dengan nampan berisi makanan lalu meletakkannya di atas meja.

THE TRUE VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang