Selamat malam..
Hari ini aku double up, pada seneng ngga?
Di bab ini ada plot twist yang aku siapin buat kalian..
Semoga weekend kalian menyenangkan
Happy reading 📖🥀🥀🥀
.
.
.
.
."Apa tali itu bersih?" tanya Jungkook ragu ketika melihat ikatan tali pusar bayinya yang tak ia sadari telah Nara ikat menggunakan ujung sobekan bajunya sendiri.
"Hanya ini yang bisa ku pikirkan tadi, Jungkook-shi. Aku pikir tali pusarnya harus di ikat dan aku tidak tau mau mencari benang steril dimana apalagi penjepit khusus tali pusar," jawab Nara.
Dalam keadaan panik, tindakan yang di lakukan seseorang adalah yang pertama muncul dalam pikiran mereka dan tak sempat memikirkan opsi lainnya. Begitu juga yang Nara alami saat membantu Jungkook menolong persalinan Aera yang serba dadakan dengan pengetahuan minim.
Jungkook menganggukkan kepalanya. "Cepat bawa bayi kami ke rumah sakit. Tolong jangan tinggalkan dia dan pastikan tak ada yang mengetahui kalian pergi ke sana," pintanya.
"Kau mau ke mana?" tanya Taehyung saat melihat Jungkook menyerahkan bayi yang masih merah itu pada Nara.
"Menyusul Ara. Kau pikir ke mana lagi?" ucap Jungkook ketus. Dia langsung berbalik dan menghentikan mobil yang tengah melintas di jalan.
"Istriku di culik. Bisakah kau membantuku untuk mengejarnya?" tanya Jungkook setelah masuk ke dalam mobil tersebut.
Pemilik mobil memperhatikan Jungkook dengan tatapan aneh sebab pria itu terlihat berkeringat dan tangannya terdapat jejak darah. Itu sedikit menakutkan.
"Aku tidak punya waktu untuk menunggumu berpikir," ujar Jungkook lalu membuka pintu mobil di samping kursi kemudi lalu menerjang pemiliknya hingga jatuh terjungkal keluar.
Jungkook beralih duduk di kursi kemudi lalu mengemudi dengan kecepatan penuh untuk mengejar mobil yang membawa Aera pergi.
"Wah.. Daebak," gumam Nara saat melihat apa yang Jungkook lakukan baru saja.
"Ayo. Kita harus segera ke rumah sakit supaya bayi ini mendapat pertolongan sebelum Ji Kyung menyadari keberadaan kita," ajak Taehyung sembari mengusap punggung Nara.
Sementara itu di mobil yang membawa Aera, suasana di dalam sana begitu mencekam. Tak ada yang mengeluarkan suara satupun dan hanya terdengar suara pelatuk senjata api yang hendak di tarik oleh pria di samping Aera.
"Kau tidak malu membunuh seorang wanita yang tengah sekarat?" tanya Aera memecah keheningan.
Dia melirik melalui spion samping ada mobil Ayahnya di belakang sana. Jadi, Aera berinisiatif untuk mengulur waktu sampai Seojoon bisa menolongnya.
"Kenapa aku harus malu? Kau adalah buronan Interpol dan buronan Presiden Moon," jawab pria di samping Aera yang dia tak tau siapa namanya.
"Kau mengakui jika aku sulit untuk kalian tangkap, ya?" seringai wanita kepala batu tersebut. "Bahkan seorang presiden sampai turun tangan sendiri untuk menangkapku."
Ketika Moon Ji Kyung melirik Aera dari spion tengah, Aera membalas tatapan Ji Kyung lebih bengis.
"Aku tau semua kejahatanmu di Mariana Island, Moon Ji Kyung. Tentu saja kau tak akan membiarkanku terus hidup. Tapi.." ucapan Aera terhenti. Dia begitu puas ketika melihat Ji Kyung memperlihatkan kedua bola mata memerah yang artinya dia mulai terpancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUE VILLAIN
Romance🔞 21+++ HARD MATURE Bijaklah dalam memilih bacaan, bagi yang belum cukup umur dilarang mampir.