The True Villain

381 49 25
                                    

Sudah tahu bagaimana caranya menghargai karya ini? Jika kalian suka lalu membacanya, tinggalkan jejak di sini karena ada banyak hal yang saya relakan sehingga naskah ini dapat kalian baca dengan percuma.

Silent readers adalah sosok paling egois di dunia literasi. Karena mereka hanya mau menerima tanpa memberi. Ini bukan perihal keikhlasan, melainkan caramu menghargai karya orang lain.

Naskah ini bukan hanya sekadar suara berisik dari kepalaku, tapi juga ide yang kukembangkan dengan bersusah payah.

Rate mature dan beberapa harsh words. Jika bacaan seperti ini bukan selera bacaanmu, maka jangan mampir kemari. Bijaklah dalam memilih bacaan!

🥀🥀🥀
TWENTY ONE
.
.
.
.
.

"Apa tali itu bersih?" tanya Jungkook ragu ketika melihat ikatan tali pusar bayinya yang tak ia sadari telah Nara ikat menggunakan ujung sobekan bajunya sendiri.

"Hanya ini yang bisa kupikirkan tadi, Jungkook-shi. Tali pusarnya harus diikat dan aku tidak tahu mau mencari benang steril di mana apalagi penjepit khusus tali pusar," jawab Nara.

Dalam keadaan panik, tindakan yang dilakukan seseorang adalah yang pertama muncul dalam pikiran mereka dan tak sempat memikirkan opsi lain. Begitu juga yang Nara alami saat membantu Jungkook menolong persalinan Aera yang serba dadakan dengan pengetahuan minim.

Jungkook mengangguk. "Cepat bawa bayi kami ke Rumah Sakit. Tolong jangan tinggalkan dia dan pastikan tak ada yang mengetahui kalian pergi ke sana," pintanya.

"Kau mau ke mana?" tanya Taehyung saat melihat Jungkook menyerahkan bayi yang masih merah itu pada Nara.

"Menyusul Ara. Kau pikir ke mana lagi?" ucap Jungkook ketus. Dia langsung berbalik dan menghentikan mobil yang tengah melintas di jalan.

"Istriku diculik. Bisakah kau membantuku untuk mengejarnya?" tanya Jungkook setelah masuk ke dalam mobil tersebut.

Pemilik mobil memperhatikan Jungkook dengan tatapan aneh sebab pria itu terlihat berkeringat dan tangannya terdapat jejak darah. Itu sedikit menakutkan.

"Aku tak punya waktu untuk menunggumu berpikir," ujar Jungkook lalu membuka pintu mobil di samping kursi kemudi lalu menerjang pemiliknya hingga jatuh terjungkal keluar.

Jungkook beralih duduk di kursi kemudi lalu mengemudi dengan kecepatan penuh untuk mengejar mobil yang membawa Aera pergi.

"Daebak," gumam Nara saat melihat apa yang Jungkook lakukan.

"Ayo. Kita harus segera ke Rumah Sakit supaya bayi ini mendapat pertolongan sebelum Ji Kyung menyadari keberadaan kita," ajak Taehyung sembari mengusap punggung Nara.

Sementara itu di mobil yang membawa Aera, suasana begitu mencekam. Tak ada yang mengeluarkan suara satupun dan hanya terdengar suara pelatuk senjata api yang hendak ditarik oleh pria di samping Aera.

"Kau tidak malu membunuh seorang wanita yang tengah sekarat?" tanya Aera memecah keheningan.

Aera melirik melalui spion samping ada mobil Ayahnya di belakang. Jadi, dia berinisiatif untuk mengulur waktu sampai Seojoon bisa menolongnya.

"Kenapa aku harus malu? Kau adalah buronan Interpol dan buronan Presiden Moon," jawab pria di samping Aera yang dia tak tahu siapa namanya.

THE TRUE VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang