Sudah tahu bagaimana caranya menghargai karya ini? Jika kalian suka lalu membacanya, tinggalkan jejak di sini karena ada banyak hal yang saya relakan sehingga naskah ini dapat kalian baca dengan percuma.
Silent readers adalah sosok paling egois di dunia literasi. Karena mereka hanya mau menerima tanpa memberi. Ini bukan perihal keikhlasan, melainkan caramu menghargai karya orang lain.
Naskah ini bukan hanya sekadar suara berisik dari kepalaku, tapi juga ide yang kukembangkan dengan bersusah payah.
Rate mature dan beberapa harsh words. Jika bacaan seperti ini bukan selera bacaanmu, maka jangan mampir kemari. Bijaklah dalam memilih bacaan!
🥀🥀🥀
NINE
.
.
.
.
."Ara, percayalah padaku. Berikan file itu pada Dongseok Hyeong, Sayang." Jungkook masih tak menyerah untuk membujuk Aera supaya kekasihnya itu menyerahkan flashdisk berisi informasi yang selama ini dicari oleh Black Jack pada Dongseok.
Aera diam tak bergeming. Dia dihadapkan dengan situasi di mana dia harus segera membuat keputusan pada saat genting. Dalam kepalanya, naluri dan logikanya terus berperang.
Benar. Aku percaya padamu, Jungkook. Karena itu aku percaya kau akan melindungiku nanti, kan? Aera membatin dalam benaknya. Pergerakannya sungguh tak terbaca oleh Dongseok ketika ia mengangkat kaki lalu segera menendang dada Dongseok hingga pria itu jatuh tersungkur.
Namun, Jungkook menarik tangan Aera hingga tubuh kecil itu membentur dada bidangnya. Aera tak bisa berkutik karena Jungkook selalu bisa mengunci pergerakannya.
"Tetap di sini, Ara. Jangan ikut dengan mereka." Jungkook berbicara pada Aera tetapi tatapannya fokus ke depan, pada para pria yang tengah bersiap untuk menembak dirinya karena sudah menahan majikan mereka.
"Jika aku bersamamu, kau pikir Ayahku akan diam saja? Kalau dia bisa membunuh kedua orangtuamu, dia pasti akan melakukan hal yang sama padamu."
"Aku tidak peduli," jawab Jungkook dengan begitu yakin.
"Tapi aku peduli!" Aera memekik sehingga Jungkook beralih menatap dirinya. "Ini sakit, Jungkook. Lepaskan aku!"
Dengan refleks pegangan Jungkook pada tangan Aera mengendur. Aera memanfaatkan situasi itu untuk berbalik lalu berlari menuju para pria asing yang merupakan orang suruhan Ayahnya untuk menyelamatkan dirinya.
Kedua kubu berlawanan itu saling menodongkan senjata. Di belakang Jungkook jumlah Black Jack yang datang bersama Dongseok tadi lebih banyak dari orang-orang suruhan Seojoon untuk menjemput putrinya.
Dongseok beringsut bangun. Dia terengah sebab tendangan kaki kecil milik Aera ternyata tak bisa disepelekan. Tenaga gadis itu seakan setara dengan tenaga laki-laki, meski dia telah dihajar sepanjang malam lalu tadi disetubuhi secara paksa oleh kekasihnya.
"Kau sungguh mengencani buronan itu?" tanya Taehyung dengan suara pelan pada Jungkook. Jaraknya yang tak jauh dengan Jungkook membuat Jungkook bisa mendengar jelas pertanyaan rekannya tersebut.
Tapi, Jungkook tak menjawab. Dia diam seribu bahasa dan terus menatap sosok perempuan yang kini tengah menautkan kedua tangan lalu salah satu jarinya mengusap cincin yang masih tersemat di sana. Gadis itu mengusap air matanya dengan kasar berulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUE VILLAIN
Romance🔞 21+++ HARD MATURE Bijaklah dalam memilih bacaan, bagi yang belum cukup umur dilarang mampir.