🦌
Annyeonghaseyo..
Gimana kabarnya?
Aku kembali menyapa kalian dengan membawa bab baru yang aku harap masih bisa kalian nikmati walaupun aku nulis beberapa bab dalam situasi ngga fokus dan konsentrasi, i'm celebrating Christmas right now because i'm a Christian.. 🎄
Okee.. Selamat membaca ✨🥀🥀🥀
.
.
.
.
."Ara, percayalah padaku. Berikan file itu pada Dongseok Hyeong, Sayang." Jungkook masih tak menyerah untuk membujuk Aera supaya kekasihnya itu menyerahkan flashdisk berisi informasi yang selama ini di cari oleh Black Jack pada Dongseok.
Aera diam tak bergeming. Dia dihadapkan dengan situasi dimana dia harus segera membuat keputusan pada saat genting seperti sekarang. Dalam kepalanya, naluri dan logikanya terus berperang.
Benar. Aku percaya padamu, Jungkook. Karena itu aku percaya kau akan melindungiku nanti, kan? Aera membatin dalam benaknya. Pergerakannya sungguh tak terbaca oleh Dongseok ketika ia mengangkat kakinya lalu segera menendang dada Dongseok hingga pria itu jatuh tersungkur.
Namun, Jungkook menarik tangan Aera hingga tubuh kecil itu membentur dada bidangnya. Aera tak bisa berkutik karena Jungkook selalu bisa mengunci pergerakannya.
"Tetap disini, Ara. Jangan ikut dengan mereka." Jungkook berbicara pada Aera tetapi tatapannya fokus ke depan, pada para pria yang tengah bersiap untuk menembak dirinya karena sudah menahan majikan mereka.
"Jika aku bersamamu, kau pikir Ayahku akan diam saja? Kalau dia bisa membunuh kedua orangtuamu, dia pasti akan melakukan hal yang sama, Jungkook."
"Aku tidak peduli." jawab Jungkook dengan begitu yakin.
"Tapi aku peduli!" Aera memekik sehingga Jungkook beralih menatap dirinya. "Ini sakit, Jungkook. Lepaskan aku!"
Dengan refleks pegangan Jungkook pada tangan Aera mengendur. Aera memanfaatkan situasi itu untuk berbalik lalu berlari menuju pria asing disana yang merupakan orang suruhan Ayahnya untuk menyelamatkan dirinya. Kedua kubu berlawanan itu saling menodongkan senjata, di belakang Jungkook jumlah Black Jack yang datang bersama Dongseok tadi lebih banyak dari orang-orang suruhan Seojoon untuk menjemput putrinya.
Dongseok beringsut bangun, ia terengah sebab tendangan kaki kecil milik Aera tadi ternyata tak bisa di sepelekan. Tenaga gadis itu seakan setara dengan tenaga laki-laki, meski dia telah di hajar sepanjang malam lalu tadi di setubuhi secara paksa oleh kekasihnya.
"Kau sungguh mengencani buronan itu, Jungkook?" tanya Taehyung dengan suara pelan, jaraknya yang tak jauh dengan Jungkook membuat Jungkook bisa mendengar jelas pertanyaan rekannya tersebut.
Tapi, Jungkook tak menjawab. Dia diam seribu bahasa tetapi terus menatap sosok perempuan yang kini tengah menautkan kedua tangannya lalu salah satu jarinya mengusap cincin yang masih tersemat disana. Gadis itu mengusap air matanya dengan kasar berulang kali.
"Kalian boleh menembak semua manusia yang ada disana, kecuali kekasihku." ucap Jungkook dengan mutlak.
Taehyung dan Hoseok saling berpandangan. Seperti yang Hoseok duga kala itu bahwa Jungkook dan Aera terlihat sedang memiliki hubungan khusus, dan itu telah di validasi oleh Jungkook sendiri yang baru saja mengaku jika Aera adalah kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUE VILLAIN
عاطفية🔞 21+++ HARD MATURE Bijaklah dalam memilih bacaan, bagi yang belum cukup umur dilarang mampir.