Last Mission

295 38 10
                                    

Sudah tahu bagaimana caranya menghargai karya ini? Jika kalian suka lalu membacanya, tinggalkan jejak di sini karena ada banyak hal yang saya relakan sehingga naskah ini dapat kalian baca dengan percuma.

Silent readers adalah sosok paling egois di dunia literasi. Karena mereka hanya mau menerima tanpa memberi. Ini bukan perihal keikhlasan, melainkan caramu menghargai karya orang lain.

Naskah ini bukan hanya sekadar suara berisik dari kepalaku, tapi juga ide yang kukembangkan dengan bersusah payah.

Rate mature dan beberapa harsh words. Jika bacaan seperti ini bukan selera bacaanmu, maka jangan mampir kemari. Bijaklah dalam memilih bacaan!

🥀🥀🥀
TWENTY
.
.
.
.
.

Jungkook dan Namjoon bertemu orang-orang suruhan Moon Ji Kyung di tengah laut. Menyadari jika mereka tak mungkin bisa mengalahkan ratusan orang di atas kapal besar yang berjarak kurang lebih dua ratus meter dari perahu mereka, keduanya melompat ke laut dan berenang dengan pola acak supaya posisi mereka sulit dilacak oleh lawan.

Mereka berdua berhasil melewati kapal tersebut tanpa diketahui oleh pihak lawan. Tapi, sayangnya sedikit kecerobohan Namjoon membuat rival mereka menyadari jika orang yang mereka incar sedang melarikan diri dengan cara berenang di laut.

Sialan. Kenapa dia mengambil napas dengan memunculkan kepalanya pada permukaan air? gerutu Jungkook dalam benaknya. Kedua matanya terpejam di kala satu tembakan tepat mengenai punggungnya.

Namun, Jungkook terus berenang entah ke arah mana, dia pun tak tahu. Yang sedang dia lakukan sekarang hanyalah berusaha menghindari tembakan musuh.

Kau harus selamat, Jungkook. Ara dan bayimu membutuhkanmu. Jungkook kembali membatin. Mengingat Istri dan anaknya, entah kekuatan dari mana datangnya, dia terus menyelam semakin dalam.

Sebenarnya Jungkook cukup pintar menipu lawan supaya tak dapat menebak di mana posisinya. Tapi karena dia telah tertembak, darahnya membuat lawan bisa menemukan dan mengikuti jejaknya.

Jungkook berusaha untuk tetap tenang walau jaraknya dan lawan semakin dekat. Namun, ketika melihat Namjoon di belakangnya sedang dikerumuni banyak orang, dia mulai terpancing.

Namjoon terlihat lemas tak berdaya karena terus ditikam. Amarah Jungkook mulai meluap sebab dia harus memilih untuk menyelamatkan Namjoon atau terus menghindari kejaran lawan supaya segera menemui Aera.

Lawan mereka ratusan orang. Mana mungkin Jungkook akan selamat jika dia berbalik sedangkan dia sudah kehabisan peluru. Bumi seakan berhenti berputar pada porosnya ketika Jungkook berada di antara dua pilihan sulit. Telinganya berdengung seakan bisa mendengar teriakan minta tolong dari Namjoon.

Saat hampir kehabisan oksigen, Jungkook menoleh ke atas. Di sana, ada banyak orang terjun ke laut dan berenang ke bawah. Jungkook tak tahu mereka siapa, tetapi melihat sejumlah orang yang banyaknya sebanding dengan musuh di dalam air tersebut menyerang rivalnya bukan dirinya, dia mendapatkan secercah harapan.

Yoongi? Kaukah itu? batin Jungkook. Dia melihat seseorang memberinya kode untuk berenang ke atas. Seperti mengatakan ayo cepat naik berulang kali. Jungkook mengumpulkan tenaga dan tekadnya kembali. Sebelum berenang ke atas, dia sempat melirik Namjoon yang sudah berhasil ditolong.

THE TRUE VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang