Sudah tahu bagaimana caranya menghargai karya ini? Jika kalian suka lalu membacanya, tinggalkan jejak di sini karena ada banyak hal yang saya relakan sehingga naskah ini dapat kalian baca dengan percuma.
Silent readers adalah sosok paling egois di dunia literasi. Karena mereka hanya mau menerima tanpa memberi. Ini bukan perihal keikhlasan, melainkan caramu menghargai karya orang lain.
Naskah ini bukan hanya sekadar suara berisik dari kepalaku, tapi juga ide yang kukembangkan dengan bersusah payah.
Rate mature dan beberapa harsh words. Jika bacaan seperti ini bukan selera bacaanmu, maka jangan mampir kemari. Bijaklah dalam memilih bacaan!
🥀🥀🥀
ELEVEN
.
.
.
.
.Persembunyian tiga manusia itu diketahui oleh polisi.
"Menyerahlah, Kim Aera dan Jung Nara. Tolong jangan mempersulit kami," ujar salah satu dari keenam polisi di hadapan Jungkook.
Mereka ditugaskan untuk menangkap dua orang buronan yang sedang dilindungi oleh Jungkook saat ini.
"Siapa yang memberi perintah pada kalian untuk menangkap Aera dan Nara?" tanya Jungkook. Pertanyaannya memang biasa saja tetapi ekspresinya sungguh menusuk dan mengintimidasi.
"Kami mendapat perintah langsung dari presiden Moon Ji Kyung," jawab seorang yang berada paling depan.
Jungkook fokus melirik pada mata polisi yang telah menjawab pertanyaannya tadi hingga nyali polisi tersebut sedikit menciut karenanya. Cih.. Semudah itu dia terpancing? Jungkook menggumam dalam benaknya.
"Dua anggota BIN ini ditugaskan oleh BIN menjadi mata-mata di Mariana Island untuk mengungkap kasus kejahatan yang dilakukan oleh yang terhormat presiden Moon. Itulah mengapa beliau memberi kalian perintah untuk menangkap dua orang di belakangku ini. Dia marah karena kasus kejahatan yang melibatkan dirinya tercium oleh BIN lalu akan diungkap ke media. Kau pikir sendiri kira-kira bagaimana nasib mata-mata ini jika sudah diserahkan pada presiden Moon," ucap Jungkook panjang lebar.
Aera merasa heran dari mana Jungkook bisa mengetahui isi dari flashdisk yang ia bawa selama ini padahal dia tak pernah menunjukkannya. Dia ingin bertanya pada Jungkook tetapi waktunya kurang tepat, oleh sebab itu Aera menahan dulu untuk sementara rasa ingin tahunya.
"Kau berbicara tanpa dasar. Darimana informasi itu berasal? Lagipula benar atau tidaknya, itu bukan urusan kami. Kami hanya melaksanakan perintah," jawab salah seorang dari polisi tersebut.
Jungkook memeluk dada menggunakan kedua tangannya.
"Bagaimana mungkin itu bukan jadi urusan kalian? Apa kalian ini hanya pesuruh yang melaksanakan perintah? Benar atau tidak perintah itu, kalian bekerja untuk pihak yang salah pun kalian tak peduli? Jika semua polisi di negara ini memiliki etos kerja seperti kalian, lalu siapa yang menegakkan keadilan?" sanggah Jungkook membuat semua polisi di sana terdiam.
"Kau pikir kami bodoh? Kalau kejahatan yang dilakukan presiden Moon memang benar, lalu kenapa tak ada media yang memuat berita tentang itu?" Seorang polisi yang berada paling pojok sebelah kanan ikut bersuara.
"Itu karena kalian bodoh," ujar Nara, dia ikut menyerang polisi tersebut secara verbal. "Mana mungkin kasus sebesar ini dapat tersebar begitu saja. Kami berdua mempertaruhkan nyawa untuk melakukan misi itu, asal kalian tahu. Jika kalian ini yang pergi ke Mariana Island, belum tentu kalian bisa keluar dari sana dalam keadaan selamat."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUE VILLAIN
Romance🔞 21+++ HARD MATURE Bijaklah dalam memilih bacaan, bagi yang belum cukup umur dilarang mampir.