🔞
Selamat pagi, twilight ..
Maaf ya.. Ngasi kejutan pagi-pagi 🤭
Ini bukan karena aku mau double up ya, tapi karena baru sempet nulis sekarang..
Ini jadi berasa kayak Jingga pas awal-awal nulis, update ada tanda merahnya pagi-pagi 😭Buat yang ngerasa ngga seneng sama bacaan kaya gini bisa skip aja ya..
Trus buat yang masih sibuk atau ngga nyaman baca scene panas pagi-pagi bisa pending dulu..Selamat membaca..
🥀🥀🥀
.
.
.
.
.Pagi ini ada yang sedikit berbeda dari suasana pagi hari yang sudah-sudah. Biasanya setiap pagi jika di rumah sederhananya seperti sekarang, Jungkook sudah bangun dan membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Tapi sekarang dia belum beranjak dari tempat tidur, masih asik bergulung di dalam selimut hangatnya itu bersama Aera.
Benar. Mereka kembali bercinta di pagi hari. Seakan di perbudakan oleh nafsu, keduanya akan kembali bercinta setiap ada kesempatan. Sungguh gila. Jungkook melepaskan ciumannya pada bibir Aera yang sudah membengkak sebab terus ia cium, pandangannya turun ke bawah, pada buah dada Aera yang sedang ia remas.
Lalu pada milik mereka yang menyatu dengan indah. Aera sedang duduk di ranjang, punggungnya bersandar pada susunan bantal dan selimut lalu gadis itu memegangi kedua paha dalamnya hingga kakinya terbuka dengan lebar. Posisinya persis seperti wanita yang hendak melahirkan secara normal.
Sementara Jungkook, ia berdiri di lantai. Kedua tangannya memegangi pinggang Aera. Ia tengah memaju mundurkan pinggulnya. Selama beberapa hari tinggal di rumah Jungkook, Aera tak pernah memakai dalaman. Bukan karena belum di beli, melainkan pria panas itu tak mengijinkan Aera memakainya. Aera hanya memakai kaos Jungkook selama disana, tanpa dalaman.
Itu semua Jungkook lakukan sebab ia memiliki fantasi jika suatu saat dia ingin melihat kekasihnya berkeliaran dalam rumahnya dalam keadaan seperti itu. Sehingga kapanpun dia menginginkan gadis itu, Jungkook tak harus bersusah payah menurunkan lalu merobek celana dalamnya.
"Pelan sedikit, Sayang.." pinta Aera.
"Ini sudah pelan." jawab Jungkook. Sebelah tangannya mengelus klitoris Aera, sebelahnya lagi menggerayangi tubuh seksi di bawah kuasa tubuhnya itu.
"Sudah, cukup. Kakiku sakit terus mengangkang seperti ini." Aera mengeluh.
Tapi Jungkook malah memegangi kedua paha Aera lalu menekannya, setelah itu ia memacu dengan amat cepat laju pinggulnya itu.
"Bajingan.." ucap Aera perlahan, wajahnya meringis merasakan tusukan luar biasa nikmatnya pada inti tubuhnya, kedua tangannya meremas sprei pada masing-masing sisi tubuhnya.
Jungkook menyeringai mendengar Aera terus mengumpat sejak tadi. Meski mulutnya meminta Jungkook untuk berhenti, tetapi respon tubuhnya sama sekali tak melawan saat Jungkook mengasarinya seperti sekarang.
Aera tak habis pikir, padahal semalam mereka sudah bercinta dalam waktu yang lama dan berbagai macam gaya. Tapi pagi ini Jungkook kembali menerkamnya seakan tenaga pria itu tak pernah habis. Yang Aera tak tau, Jungkook sebenarnya merasa nyeri pada pinggangnya. Dia pun kelelahan.
Tenaganya hampir habis terkuras sebab mengeluarkan sperma terus menerus beberapa hari ini. Ia tumpahkan di dalam rahim kekasihnya, di mulut, di dada bahkan di wajah gadis cantik itu. Jungkook terus memasuki Aera kembali dalam rentang waktu jarak yang singkat, itu semua karena dia merasa takut kehilangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUE VILLAIN
Romance🔞 21+++ HARD MATURE Bijaklah dalam memilih bacaan, bagi yang belum cukup umur dilarang mampir.