Difficult Choice

321 49 37
                                    

🌵

Tarik nafas dulu..
Aku nulis bab ini emang ngebut banget ditengah kegiatan yang lain, soalnya aku pengen cepet-cepet kelarin konfliknya..

Semalem tu sebenernya aku udah selesai nulis bab ini cuman aku ngantuk banget mau baca ulang trus ngolah kata yang aku rasa kurang pas sama benerin typo..

Semoga aku bisa ngasi bacaan yang ngena di hati kalian 💕
Selamat membaca..

🥀🥀🥀

Mobil yang membawa Aera ke tempat yang Ji Kyung siapkan untuk keempat buronan khususnya itu terhenti karena ada beberapa buah mobil yang menghadang di depan. Aera menoleh ke luar jendela, seberkas senyumnya terbit di bibirnya karena dia tau jika Ayahnya mana mungkin membiarkannya di serahkan pada Ji Kyung begitu saja.

"Tamat sudah riwayat kalian semua." gumam Aera membuat beberapa pria yang telah menculiknya saling berpandangan. "Jika tak ingin mati, lepaskan aku." Aera memperingatkan.

Seorang di antara mereka melepaskan ikatan pada kaki dan tangan Aera lalu membiarkan wanita itu keluar dari mobil. Aera berjalan cepat menuju orang-orang suruhan Ayahnya disana.

"Jay, cari mayat Pendeta Park Ji Sung di gereja St. Dominica. Tolong kuburkan dia dengan layak." ujar Aera memberi perintah pada Jay. Setelah Jay mengangguk baru kemudian Aera berjalan menuju salah satu mobil disana.

"Lalu mereka ini bagaimana, Nona?" tanya Jay pada putri dari majikannya tersebut tanpa mengalihkan perhatiannya pada sekumpulan pria yang telah menculik Aera tadi.

Aera menghentikan langkah kakinya sejenak. "Terserah mau kalian apakan mereka, aku tidak peduli." jawab Aera.

Setelah itu dia masuk ke dalam mobil yang pintunya telah di buka oleh seseorang di samping kanannya. Aera menyadarkan punggungnya pada sandaran kursi sambil memejamkan mata, dia dapat mendengar suara tembakan beberapa kali di luar sana, tetapi seperti yang dia katakan tadi bahwa dia tak peduli.

Pikirannya melayang jauh pada Jungkook yang sekarang entah bagaimana keadaannya. Mana mungkin aku meminta bantuan Ayahku untuk menyelamatkan Jungkook. Lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang? Jungkook dalam bahaya. Ucap batin Aera.

Mobil yang ia tumpangi telah membawanya pergi dari tempat itu. Aera sendiri terus berpikir keras bagaimana caranya supaya dia bisa mengirim bantuan pada Jungkook dan tiga orang lainnya di pantai. Aera membuka kedua matanya, dia mengingat nama seseorang.

Jung Yoonji. Aera kembali membatin.

"Bawa aku pulang ke rumah Ayahku saja, Jay."

🥀🥀🥀

Sesampainya di rumah Seojoon, Aera segera menuju kamarnya. Seorang pelayan nampak kebingungan saat melihat nona mudanya mengenakan gaun pengantin tetapi penampilannya sungguh berantakan dan kotor, bagian bawah gaun itu robek lalu perutnya juga membuncit.

Aera melempar senyuman kecil pada pelayan tersebut dan berlalu begitu saja menuju kamarnya. Setelah masuk ke dalam kamar, Aera mengunci pintu dengan rapat.

"Aku tak bisa diam saja. Aku harus segera menghubungi Jung Yoonji sekarang." ucapnya sembari berjalan dengan langkah cepat menuju kamar mandi.

THE TRUE VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang