I Am Under Your Spell

689 55 100
                                    

Sudah tahu bagaimana caranya menghargai karya ini? Jika kalian suka lalu membacanya, tinggalkan jejak di sini karena ada banyak hal yang saya relakan sehingga naskah ini dapat kalian baca dengan percuma.

Silent readers adalah sosok paling egois di dunia literasi. Karena mereka hanya mau menerima tanpa memberi. Ini bukan perihal keikhlasan, melainkan caramu menghargai karya orang lain.

Naskah ini bukan hanya sekadar suara berisik dari kepalaku, tapi juga ide yang kukembangkan dengan bersusah payah.

Rate mature dan beberapa harsh words. Jika bacaan seperti ini bukan selera bacaanmu, maka jangan mampir kemari. Bijaklah dalam memilih bacaan!

🥀🥀🥀
SIX
.
.
.
.
.

Aera mengetatkan rangkulannya pada leher Jungkook. Matanya meneliti setiap sudut kapal untuk mencari tahu penyebab sesuatu yang mengganjal di pikirannya. Ia melirik Nara di sampingnya, gadis itu terlihat sama bingung seperti dirinya.

Bagaimana tidak, Black Jack merupakan incaran mereka lalu mereka sebenarnya tak bisa berada di tempat kekuasaan Black Jack sebab hal itu sama bahayanya seperti Mariana Island yang baru saja mereka tinggalkan.

Mereka sedang berada di kandang musuh. Kapal itu perlahan meninggalkan dermaga dan berlabuh kembali setelah singgah selama setengah jam.

Black Jack menjemput dua orang anggota mereka yang hendak kembali ke Seoul. Benar. Mereka adalah Jungkook dan Taehyung. Itulah mengapa setelah tahu Aera merupakan anggota BIN yang notabene adalah pihak lawan, Jungkook merisau.

"Tidur, Ara. Nanti kepalamu pusing karena kurang tidur," ucap Jungkook. Ia menyadari jika Aera tak kembali tidur sejak menaiki kapal.

"Aku sudah tidak mengantuk," jawab Aera dengan jujur.

"Apa kau ingin melihat matahari terbit?"

Aera mengangguk. "Aku mau."

Jungkook membawa Aera ke pinggir kapal. Didudukkannya wanita itu pada penadah air yang terbuat dari kayu tetapi dalam posisi terbalik. Tingginya sebatas pinggang Jungkook sehingga ia bisa merangkul Aera dengan nyaman dan tubuhnya berada di antara kedua paha Aera.

"Berapa lama baru kita sampai ke Seoul?"

"Nanti malam." Jungkook menjawab.

Sejujurnya, Jungkook masih tak tenang. Dia sedang memikirkan jika Aera tahu siapa dirinya, apakah Aera masih mau menerimanya atau tidak.

Mereka berdua tengah melihat matahari yang perlahan muncul dari ufuk Timur sambil berpelukan. Jungkook sendiri sangat sadar jika dirinya dan Aera tengah menjadi pusat perhatian, karena selama ini dia tak pernah sedekat itu dengan perempuan manapun.

"Siapa gadis itu, Jack?" tanya Hoseok pada Taehyung.

Sejak tadi, Hoseok terus mengamati Jungkook si pendiam dan tak pernah diketahui dekat dengan perempuan manapun sedang bermesraan dengan seorang gadis.

"Tahanan Mariana Island yang sedang mendapat red notice Interpol," jawab Taehyung. Dia juga tengah memperhatikan dua sejoli yang tengah berpelukan di pinggir kapal itu.

"Dia mengencani buronan Interpol?" kekeh Hoseok. Baginya, mengencani seorang tahanan yang merupakan pion dalam permainan mereka itu terdengar sangat lucu.

"Aku tidak tahu mereka berkencan atau tidak. Tapi, di penjara Jungkook memang selalu melindungi Aera. Beberapa kali kesempatan Jungkook bisa membunuhnya, dia tak melakukannya." Taehyung menjelaskan.

THE TRUE VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang