Chapter 26

183 24 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







🍁🌼



    "Apa-apaan sulur- sulur ini?." Geram Indonesia, sebab setiap dia memotong sulur tersebut. Akan tumbuh sulur baru dari bekas potongannya.

      Russia melirik kearah wanita itu, ia sedikit terdesak. Kalau saja tempat ini terang, pasti akan memudahkan dirinya. Tanpa aba- aba, Russia langsung membopong tubuh Indonesia di pundak nya, tak peduli dengan tangan nya yang masih cidera. Sebelum ia berlari, Russia langsung memotong sulur yang mengikat kaki Indonesia dengan cepat.

      "Serahkan bagian belakang pada ku." Ucap Indonesia, setelah menormalkan keterkejutan nya.

      "Baiklah, kita akan berlari tanpa arah." Balas Russia.

        Russia berlari mengikuti insting nya, dengan sesekali menghindari sulur- sulur yang menghalangi langkah nya. Pria itu juga bisa merasakan pergerakan aktif dari Indonesia yang sedang ia gendong. Syukurlah badan wanita itu sangat ringan untuknya, sehingga ia tak terlalu terganggu jika Indonesia bergerak secara berlebihan.

🌼🍁

        "Jadi? Langkah apa yang ingin kau ambil? Kembali pada mereka? Menjadi bagian mereka? Atau menyelamatkan Indonesia?." Tanya Ukraine pada pria yang tengah termenung.

        Pria itu– Canada nampak gelisah, padahal dirinya sudah di berikan waktu hampir setengah hari. Singkat, tapi juga terlalu lama– menurut Ukraine. Apalagi, keputusan itu lah yang akan menjadi akhir dari mereka. Di tambah posisi nya sekarang tidak menguntungkan untuk dirinya– nyaris merugikan. Bagaimana tidak, dirinya di sekap dan harus mengambil keputusan yang bahkan dirinya saja tak tau titik temu di antara setiap keputusan yang harus ia pilih. Wanita di depannya sangat lah misterius, hal itu lah yang membuat dirinya sangat ragu memilih sebuah keputusan. Di satu sisi dirinya ingin kembali pada saudaranya, tapi di sisi lain ia ingin tetap berada di samping wanita yang sangat dirinya rindukan. Tetapi, opsi ketiga seakan- akan seperti point yang lebih penting dari kedua opsi sebelum nya.

       "Waktu terus berjalan, Nada. Sekarang atau tidak sama sekali." Ucap Ukraine lagi, senyum nya tak lepas dari bibir nya.

        "Aku–."

🍁🌼


         "Aku menyelamatkan mu bukan untuk bersantai saja, Ukraine. Ingat tugas mu." Sindir pria bersurai gradasi putih dan merah– Poland tajam.

        "Kau jangan menganggap enteng. Ingat, kau masih di dalam pengawasan kami." Tambah China yang sedang bersandar di kusen pintu.

[ B ] Silence | RussXfemIndo [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang