WAKTU TERUS BERJALAN

763 110 48
                                    

Dazai membawa Fujitzu kembali dengan panik dia berusaha menghentikan pendarahan itu sambil menahan air matanya.

Dr. Yosano yang melihat Fujitzu yang sekarat terkejut dia menghela nafas dengan berat melihat orang yang menyelamatkannya dulu kini terbaring lemah di ranjang operasi untuk kesekian kalinya.

Dazai menunggu diluar, tatapan matanya dingin dan kosong.

'akan kubunuh orang itu pasti akan kubunuh lihat saja pasti akan kubunuh, bunuh, bunuh, bunuh, bunuh,' Dazai membatin sambil mengepalkan kedua tangannya dan menunduk.

Beberapa menit kemudian Dr. Yosano keluar dengan wajah yang suram. Setelah memastikan Fujitzu aman dan sehat dia duduk disebelah Dazai dan mulai mengintrogasinya.

"Apa yang terjadi?" Dr. Yosano dengan dingin bertanya dia menatap Dazai dengan penuh kecurigaan.

Dia tau Dazai berasal dari Port Mafia dia juga tau kalau Fujitzu menyelamatkan Dazai dengan menumbalkan dirinya sendiri.

Dia membuat dirinya sendiri menjadi sebuah objek obsesi seorang Mouri Ougai.

'Harusnya aku tidak mengijinkannya menyelamatkan orang ini, dasar Fujitzu kenapa kau harus menumbalkan dirimu sendiri untuk menyelamatkan orang seperti ini sih...' Dr. Yosano dengan kesal mengehela nafas.

Dazai hanya diam tidak berbicara, itu membuat Yosano semakin jengkel.

"Jangan membuat masalah untuk Fujitzu... Pria naif itu sudah cukup punya banyak musuh dan karena menyelamatkan mu dia menjadi objek obsesi seseorang. Jadi jangan membuat Fujitzu kesulitan Dazai,"
Yosano kembali kedalam untuk menjaga Fujitzu.

Dazai hanya duduk dengan pandangan kosong.

***

Fujitzu yang berbaring di ranjang mulai bangun.

'Aku masih hidup?' Fujitzu mengehela nafas dengan lelah.

'Sekarang aku tau rasanya jadi Atsushi. Jadi MC itu tidak enak, harusnya dulu aku minta jadi npc saja.'

"Fujitzu-san, bagaimana keadaan mu?" Yosano bertanya sambil mengupas sebuah apel.

Fujitzu menengok lalu tersenyum ramah.

"Baik, terimakasih Akiko," Fujitzu dengan lembut mengusap kepala Yosano.

Yosano lalu menatap Fujitzu dengan dingin.

Sedangkan Fujitzu hanya bisa tertawa dengan canggung.

"Jangan membahayakan nyawa mu sendiri untuk orang lain Fujitzu-san, sudah berapa kali kau hampir mati, jangan menganggap sepele kematian!" Yosano menjelaskan dengan kesal lalu menancapkan pisau itu ke apel dengan penuh kekesalan.

"Hahaha~ maaf maaf, mau bagaimana lagi... Kalian semua sudah ku anggap keluarga mana mungkin aku membiarkan keluarga ku dalam bahaya," Fujitzu dengan tenang tersenyum kecil.

"Kalau begitu libatkan aku juga jangan berusaha sendirian, kau masih punya aku kan!"

"Baik-baik, bagaimana jika kau menolong ku kali ini, aku butuh bantuan mu Akiko," Fujitzu tersenyum kecil lalu mengambil ponsel dan menelfon seseorang.

Yosano yang mendengar itu tersenyum senang, akhirnya dia bisa sedikit berguna untuk Fujitzu.


𝘽𝙐𝙉𝙂𝙊𝙐 𝙎𝙏𝙍𝘼𝙔 𝘿𝙊𝙂'𝙎 乂 {𝖒𝖆𝖑𝖊 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖊𝖗'𝖘}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang