"Nyam... nyam... Enak!" Ranpo duduk di atas meja presedir sambil makan cemilan yang diberikan oleh Fujitzu.
"HEI! kau tidak sopan, jangan duduk di meja presedir seenaknya, dan juga jangan mengacaukan dokumen yang ku susun susah payah, Fukuzawa-san tolong usir anak ini secepatnya!" Sekertaris itu dengan kesal menunjuk ke arah Ranpo.
"Nyam... Hei kakak yang disana kau mau juga?" Ranpo bertanya sambil menyodorkan cupcake yang sudah setengah dimakan.
"Hm..?" Awalnya Fujitzu terlihat bingung namun setelah itu dia tersenyum tipis, memegang tangan Ranpo lalu memakan sisa cupcake yang dia pegang.
BLUSS
"H– HEI!! Kenapa di makan?" Ranpo dengan wajah yang memerah mengembangkan pipinya dengan kesal.
'IMUTNYA!!!' Fujitzu berusaha untuk tidak tertawa saat ini, dia berusaha menjaga image cool nya didepan Ranpo.
"Kau yang suruh makankan?" Fujitzu tersenyum kecil dia berniat mengerjai Ranpo sedikit.
"Itu benar, tapi jangan langsung makan di sini, Ini artinya ciuman tidak langsung tau!!" Ranpo menunjukkan tangannya yang tadi di pegang oleh Fijitzu.
"Memang nya kenapa kalau ciuman~"
"KAU– KAU INI BODOH YA!!" Ranpo berteriak dengan wajahnya yang sudah merah padam.
"Hahahaha maaf maaf," Fujitzu tersenyum tipis lalu mengacak-acak rambut milik Ranpo.
"Baik sampai mana kita tadi~" Fujitzu kembali fokus, dia menatap dingin ke arah sekertaris itu.
"Kau pembunuhannya kan, Tuan sekertaris?"
"Apa maksudmu Fuji-kun!" Sekertaris itu berkata dengan suara yang bergetar.
"Aku tidak mengerti mungkin membunuh presedir, kau lihat sendiri kan tumpukan dokumen ini, aku sedang berusaha untuk mengetahui motif si pembunuh!!" Sekertaris itu melanjutkan perkataannya sambil menepuk keras kertas-kertas di tangannya.
"Lagi-lagi mengatakan kebohongan yang sejelas itu," Ranpo bergumam dengan suara yang pelan.
"Terserahlah... Aku ke sini untuk mengambil sertifikat, yah tepatnya bukti kalau aku sudah wawancara di sini. Jangan bilang kalau itu ada di antara tumpukan kertas ini," Ranpo mengerutkan alisnya dengan kesal.
"AYOLAH, Pastikan kau menemukan kertas itu ya!!" Ranpo dengan tidak sopannya menunjuk kearah sekertaris.
"APA, Fukuzawa-san aku ingin bocah ini segera pergi dari kantor presedir!"
"Aku bisa membantumu menemukannya," kali ini Fujitzu yang berbicara.
Dia dengan ringan membuka jendela dan membiarkan kertas-kertas yang sudah di susun susah payah oleh sekertaris berterbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘽𝙐𝙉𝙂𝙊𝙐 𝙎𝙏𝙍𝘼𝙔 𝘿𝙊𝙂'𝙎 乂 {𝖒𝖆𝖑𝖊 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖊𝖗'𝖘}
Fiksi PenggemarAnnie gadis pendiam dengan hawa dominan yang kuat itu masuk kedalam tubuh seorang bocah karena sebuah pembatuan yang tidak diketahui dari mana asal nya. Dengan keberuntungan tingkat tinggi, dia menjelajahi dunia itu dan merubah takdir gelap setiap k...