YOSANO AKIKO

406 57 12
                                    

"Yosano-san, aku—"

"Dia hanya sedang memancing mu Atsushi." Yosano berdiri dan meregangkan tubuh nya sebentar.

"Pertama diam dan tenang, kedua membantu para penumpang untuk melarikan diri, ketiga kau tahu sendiri kan~" Yosano berbalik dan menyeringai kecil menatap Atsushi.

"Kalahkan musuh," jawab Atsushi dengan serius.

"Benar sekali, lagipula kita anggota detektif bersenjata kan~" Yosano berjalan meninggalkan Atsushi yang menunduk.

'Benar, aku sekarang adalah seorang detektif, tapi karna aku semua orang dalam bahaya.' Atsushi mengepalkan tangannya dengan kesal, suara kepala panti kembali bergema di kepalanya.

"Yosano-sensei,"  panggil Atsushi dengan serius.

"Aku akan ke depan dan kau pergilah kebelakang." Perintah yosano.

"Bagaimana kalau bertemu musuh?" Tanya Atsushi berusaha memastikan sesuatu.

"Bunuh."

Mendengar itu Atsushi mengangguk kan kepalanya dengan serius.

"Mengerti!"

***

Yosano POV

"Ancaman di kereta sama saja dengan bunuh diri, di banding port mafia dia berani juga."

Yosano tersenyum kecil lalu membuka pintu kereta sambil menenteng tas yang berisi banyak senjata?

'Siapa dia sebenarnya?' saat sedang berfikir sebuah bom berbentuk lemon terjatuh tepat didepan nya. Dan—

BOOM!

Bom itu meledak dan menghancurkan gerbong itu kecuali seorang pria yang tengah duduk dengan santai di sebelah Yosano.

"Selamat datang wanita cantik dari detektif bersenjata, dan juga selamat tinggal," gumam seorang pria sambil tersenyum lebar karena bom lemon yang dia ciptakan lagi-lagi berhasil membunuh seseorang.

"Wah,wah, ku kira siapa ternyata kau ya, Motojirou Kaji,"

"Oh masih hidup ya, mengejutkan sekali, wanita zaman sekarang memang hebat yaa~" ejek orang itu sambil memainkan beberapa bom lemon.

"Soalnya zaman sekarang itu, wanita dan pria setara. Aku sendiri lebih terkejut melihat penjahat seperti mu ada ditempat ini," kata yosano sambil tersenyum dengan wajah yang dipenuhi darah.

"Anggota port mafia ya, Motojirou Kaji satu-satunya spesialis bom. Saat insiden bom gedung Marizen kau membunuh 28 warga sipil, kan." sambung nya lagi sambil menatap Motojirou dengan dingin.

"Itu peristiwa yang sangat mendebarkan lho, suara denyut nadi yang kian melemah dan juga pasokan oksigen yang semakin menipis, Asidosis laktat, dan suara orang yang sedang sekarat itu adalah musik indah yang selalu ingin aku dengar lalu dengan perlahan kematian pun akhirnya datang. Benar-benar eksperimen yang menakjubkan~"

Motojirou menjelaskan semua kengerian itu dengan mata yang berbinar cerah sambil mengingat lagi suara orang-orang lemah yang dia bunuh dengan bom lemon ditangan nya.

"Jadi maksud mu kematian itu hanya sebatas eksperimen?" Tanya Yosano yang terlihat mulai geram dengan ocehan orang didepan nya.

"Ilmu pengetahuan yang paling utama adalah dewa dan kematian, kedua nya memang ada tapi mereka tidak bisa dibuktikan dengan ilmu pengetahuan, jadi darah mu berwarna apa?"

Alis nya berkedut dengan kesal mendengar semua ocehan tidak nyambung dari pria didepan nya.

"Pastikan saja sendiri,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝘽𝙐𝙉𝙂𝙊𝙐 𝙎𝙏𝙍𝘼𝙔 𝘿𝙊𝙂'𝙎 乂 {𝖒𝖆𝖑𝖊 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖊𝖗'𝖘}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang