UTUSAN BIRU 5

454 52 4
                                    

Kunikida dan Atsushi pergi menemui Dazai.

Mereka berdua sama-sama tegang karena telah mendengar penjelasan dari Fujitzu tepat sebelum mereka pergi.

Terutama Kunikida dia sangat khawatir akan keselamatan Rokuzou.

Melihat seorang wanita duduk di depan Dazai mereka semakin tegang.

Karena wanita itu yang membunuh Rokuzou di masa depan.

"Kenapa kalian tegang sekali?" Dazai mengerutkan keningnya dengan heran.

"T-tidak ha-ha-ha." Atsushi tertawa canggung.

"Siapa wanita itu," tanya Kunikida dengan serius.

FLASHBACK

"Seorang wanita bernama Nobuko Sasaki seorang dosen di sebuah universitas, dia mengajar di mapel psikologi sosial, orang yang pertama kali kalian selamatkan dialah yang membunuh Rokuzou," Fujitzu mengeluarkan sebuah foto.

"Mustahil, orang yang aku selamatkan tadi malam, adalah pelaku pembunuhan Rokuzou?" Gumam Kunikida tidak percaya.

'Fujitzu-san sampai tau sedetail itu tentang seseorang, kemampuan yang luar biasa!' batin Atsushi dengan mata berbinar.

"Bukan hanya Rokuzou dia juga dalang dari insiden teroris utusan biru yang menewaskan ayah Rokuzou—" sebelum sempat menyelesaikan perkataannya Kunikida dengan marah menggebrak meja.

"Apa alasan nya?! Kenapa..."

"Raja biru adalah orang yang idealisme dia ingin menciptakan dunia yang bukan di bangun oleh tangan dewa melainkan dari darah tangan kita sendiri. Untuk mewujudkan harapan itu dia memasang sebuah bom di fasilitas perusahaan. Tapi rencana mereka saat itu gagal," Fujitzu berdiri dia mengambil sebuah dokumen di tas nya dan menyerahkan itu ke Atsushi.

"Karena Kunikida-kun memberitahu lokasi raja biru ke pihak kepolisian. Karena terdesak dia meledakan dirinya sendiri bersama 5 orang detektif salah satunya adalah ayah Rokuzou, tidak ada yang selamat dan itu sudah dikonfirmasi oleh pihak kepolisian melalui otopsi." Fujitzu melanjutkan perkataannya sambil menatap ke arah jendela.

"Saat itu aku tidak bisa menyelamatkan ayah Rokuzou ataupun detektif lain... Tapi kali ini aku pasti bisa menyelamatkan Rokuzou, aku percaya kan tugas ini pada kalian Kunikida, Atsushi."

Kunikida mengangguk dengan wajah serius. Sementara Atsushi terlihat masih kagum dengan deduksi Fujitzu.

'Dia benar-benar seorang detektif, mirip seperti Ranpo-san tapi dia lebih berwibawa dan serius, benar-benar keren!!' Atsushi terkagum-kagum melihat Fujitzu.

"Sekarang aku tau kenapa Kenji-san menjadi penggemar berat Fujitzu-san," gumam nya pelan sambil memegang berkas yang di berikan oleh Fujitzu.

"Satu lagi, agensi kita dalam bahaya karena ada sebuah bom yang terpasang di toko alat pancing di Yokohama dan jika tidak segera dijinakkan akan terjadi pemusnahan massal, batas waktunya sore ini." Fujitzu tersenyum dengan wajah polos nya menatap Kunikida dan Atsushi.

"APAAAAAAAAAA!!!!!" Kunikida menatap Fujitzu dengan wajah syok.

"Bagaimana ini, terlalu banyak musuhhh, bagaimana kalau kita tidak sempat bagaimana ini!! Bagaimana!" Atsushi juga terlihat panik.

"Jangan khawatir, kalian pasti bisa menyelesaikan tugas ini, aku yang akan mengatur rencana nya. Kalian pergilah ke agensi dan laporkan hal ini, dan juga rahasiakan aku yang sedang ada dirumah sakit. Jinko jangan sampai lupa menyerahkan berkas itu ke ketua ya~" setelah itu Fujitzu menggerakkan tangan nya seolah-olah sedang mengusir kucing.

𝘽𝙐𝙉𝙂𝙊𝙐 𝙎𝙏𝙍𝘼𝙔 𝘿𝙊𝙂'𝙎 乂 {𝖒𝖆𝖑𝖊 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖊𝖗'𝖘}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang