Sudah hampir satu bulan berlalu sejak Mark dan Haechan datang ke kantor Renjun untuk mengajukan perceraian mereka. Lelaki yang sedang berdiri bersandar dekat jendela besar di ruangannya itu sedang membaca kembali selembar kontrak berisikan tantangan konyol yang anehnya malah ditandatangani oleh kedua sahabatnya. Sebuah senyum miris tersungging pada wajah Renjun, memori akan masa-masa kuliah yang mereka habiskan bersama dulu kembali memenuhi benaknya.
Dulu itu, saking mesranya, Mark dan Haechan sampai dijuluki sebagai pasangan kampus. Kemana-mana selalu bersama, meski tetap ada pertengkaran-pertengkaran kecil terjadi, tapi biasanya tidak akan berlangsung lama dan beberapa waktu kemudian keduanya kembali terlihat saling cengengesan dan bermesraan. Pernikahan mereka pun berlangsung penuh haru dan berkat, Renjun ingat bagaimana kacaunya wajah Mark yang menangis bahagia selama melihat Haechan berjalan menyusuri altar, kedua sahabatnya itu begitu dimabuk cinta terhadap satu sama lain.
Tapi apa yang ia lihat tempo lalu benar-benar membuat Renjun kecewa. Sepasang insan yang dulu hanya menatap satu sama lain, kini saling berpaling dengan ekspresi penuh muak dan benci.
Ia lalu meraih ponselnya dan membaca pesan yang ia terima dari kedua 'klien'-nya itu.
***
Renjun hanya bisa menghela napas melihat balasan dari keduanya.
"Mari kita lihat sampai kapan kalian akan bertahan seperti ini terus."
KAMU SEDANG MEMBACA
HABITS | MarkHyuck
Fanfiction10 tahun pacaran dan 5 tahun menikah, hubungan yang Mark dan Haechan kira akan abadi itu ternyata bisa kandas juga. Renjun pun menantang keduanya pisah rumah selama setahun sebelum mereka resmi bercerai, tapi ... sebagai tetangga. Bisakah mereka hid...