Ep 8 : Mimpi

2.7K 293 47
                                    

Sehari sebelumnya ...

"Gimana? Tahun ini Mark Hyung cuti lagi di hari ulang tahunnya?" tanya Sungchan sambil mengancing kemejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana? Tahun ini Mark Hyung cuti lagi di hari ulang tahunnya?" tanya Sungchan sambil mengancing kemejanya.

Saat ini Hendery, Sungchan, dan Jaemin sedang berada di ruang ganti baru mau pulang. Mark sudah meninggalkan kantor lebih dulu karena katanya dia mau tidur cepat agar besok tidak terlambat bangun.

"Tidak, besok dia masuk," jawab Hendery membuat senyuman Sungchan mengembang.

"Asik, makan gratis!" ujar Sungchan tak sabar menantikan hari esok.

Di lain sisi, Jaemin yang mendengar seluruh percakapan seniornya itu langsung menghampiri Hendery. "AH! KAGET AKU. Oh, Jaeminie~ kenapa? Kenapa? Ada yang mau kamu bicarakan denganku?"

"Apa boleh aku yang menyusun acara untuk ulang tahun Mark Sunbae besok?

.

.

.

Keesokan harinya, semua rekan kerja Mark ingin mengerjai lelaki itu sedikit dengan cara mengabaikannya sampai waktu pulang nanti. Jelas ini bukan ide Jaemin, tapi berasal dari Hendery sang kawan karib.

Maka Mark yang baru tiba di kantornya tentu mulai merasakan keanehan dari rekan-rekan kerjanya. Mereka semua memperlakukannya bagaikan makhluk tak kasat mata, seperti mengabaikan segala perkataannya, menjauhinya, dan lain sebagainya. Dia jadi kesal, kenapa hari ini banyak sekali yang menguji kesabarannya?

Padahal suasana hatinya sedang sangat baik karena akhirnya ia bisa bangun tepat waktu, tapi ia malah dipertemukan dengan Haechan yang mengatakan hal-hal tidak masuk akal sejak pagi. Lalu sekarang orang di kantor pun bertingkah tak biasa, belum lagi harus meladeni keluhan-keluhan nasabah yang sangat bervariasi hari ini.

"Hendery!" panggil Mark ketika bertemu Hendery di ruang ganti. Ia menarik tangan temannya yang langsung mau kabur begitu Mark memanggilnya. "Kalian ini kenapa, sih? Apa aku membuat kesalahan?"

Hendery diam saja, sampai akhirnya dia tidak tahan setelah tubuhnya diguncang-guncang tanpa ampun oleh Mark.

"N-nanti juga kamu tahu!" ujar Hendery lantang sambil melepaskan cengkraman tangan Mark susah payah. "Pokoknya pulang nanti kamu harus ikut kami ke bar-and-grill di belakang kantor kita."

"Ah, aku mau tidur cepat supaya besok tidak telat bangun lagi."

"Ayolah, Mark. Kamu tinggal minta Haechan untuk membangunkanmu lebih pagi nanti," bujuk Hendery.

Ia langsung menaikkan sebelah alisnya ketika menyadari ekspresi tak biasa dari Mark begitu ia menyinggung nama suaminya. Memang belum ada yang mengetahui tentang perceraiannya selain Renjun, baik Mark dan Haechan masih merahasiakannya dari orang-orang di sekitar mereka.

 Memang belum ada yang mengetahui tentang perceraiannya selain Renjun, baik Mark dan Haechan masih merahasiakannya dari orang-orang di sekitar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HABITS | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang