01

1.6K 142 4
                                    


Happy Reading

Namanya adalah Heesoo, Jang Heesoo. Gadis berusia 17 tahun yang kini menjalani kehidupan sebagai murid SMA.

Di kehidupan sebelumnya, dia menjalani kesehariannya sebagai ahjumma cerewet yang akhirnya mati diracun anak kosnya sendiri. Hadeuuu, sangat menyebalkan. Padahal dia tidak salah, dia hanya menegur anak itu yang tiap malam selalu membawa pulang laki-laki.

Namun yang lebih menyebalkan itu saat dia menjalani kehidupan kelima, di mana saat itu dia memergoki suaminya yang sedang selingkuh. Bukannya malu ataupun merasa bersalah karena ketahuan selingkuh, pria brengsek itu malah membunuhnya.

Sialan!! Kenapa dia selalu berakhir di tangan orang? Kenapa tidak mati ditabrak atau keselek biji alpukat?!

Yak!! Kenapa kau melakukan ini kepadaku!!! Kenapa hanya aku yang dihukum!!! Kenapa tidak menghukum laki-laki biadab itu!! Mengapa hanya aku yang bereinkarnasi terus-terusan!! Apa yang harus kulakukan sampai kau berhenti menghidupkanku di kehidupan berikutnya!!!!!!!

Sampai akhirnya pun Heesoo tidak bisa melakukan apa-apa setelah dilahirkan kembali. Sekarang dia berjanji untuk dirinya sendiri, tidak akan melakukan sesuatu yang bisa membuatnya terbunuh, seperti menegur orang jika berbuat salah, dan berurusan dengan pria yang dicintainya.

Karena di kehidupan sebelumnya, dia dua kali mati karena pria yang dicintainya.

Dan sekarang, di kehidupan kali ini, dia tidak akan mencintai siapapun lagi. Dia hanya akan bermain-main dengan mereka tanpa membawa perasaan.

"Ayo putus!"

"Apa?!"

Gadis itu berjalan pergi.

"Yak Jang Hessoo!!"

• N H C •

Gadis itu berlari di sepanjang koridor, kemudian masuk ke dalam kelas dan duduk dibangku paling belakang. Dia adalah Heesoo, gadis paling cantik di SMA Yooil. Hahaha mimpi! Eitss tunggu dulu, dengan wajah seperti ini Heesoo bahkan memiliki mantan lebih dari seratus dalam setahun.

Heesoo menidurkan kepalanya di atas meja, dia sangat capek karena habis lari dari laki-laki yang tidak mau putus dengannya. Gadis itu mulai memejamkan matanya.

Bel pun mulai berbunyi menandakan jam pelajaran akan tiba. Anak-anak kelas 2-3 mulai berdatangan masuk ke dalam kelas.

Kyungjun duduk di seberang bangku Heesoo. Melihat gadis itu tertidur, membuatnya langsung menendang meja Heesoo membuat gadis itu langsung terbangun.

"Eishh, YAK!!" Kesal Heesoo.

Nayeon menoleh ke belakang, menatap Kyungjun "Kau cari mati?! Jangan mengganggunya" Timpal gadis itu.

Gihoon melempar roti di atas meja Heesoo "Kudengar kau baru putus ya dari Soocheol? Bagaimana jika berkencan denganku?" Ajak lelaki itu.

Gihoon menoleh saat seseorang merangkul lehernya.

"Iya oppa, aku mau berkencan denganmu" Goda Taeman.

Lelaki itu melepas kasar tangan Taeman darinya "Kau cari mati!!" Ucapnya yang akan memukul Taeman.

Heesoo kembali membaringkan kepalanya.

Sosok gadis cantik berjalan masuk ke dalam kelas, diikuti laki-laki tampan di belakangnya. Mereka adalah ketua kelas dan wakil ketua.

"Teman-teman mohon perhatiannya" Namra bersuara.

Anak-anak yang lain malah berisik tanpa mendengarnya, membuat lelaki di sampingnya menghela nafas dan kemudian meneriaki mereka.

"YAK!!" Teriak Junhee.

Kelompok Kyungjun yang berada di bangku belakang masih ribut, walaupun Junhee sudah meneriaki mereka. Sosok laki-laki yang duduk dibangku paling depan kemudian memukul keras mejanya, membuat kelas seketika hening.

Suhyeok berdiri dari bangkunya, dan menatap tajam kelompok Kyungjun "Kalian berisik sekali" Ucapnya.

Ilha tersenyum sinis "Kenapa, kau ingin menghajar kami kalau masih berisik?" Ucapnya.

Suhyeok ikut tersenyum sinis "Kenapa tidak" Ucapnya yang akan menghampiri mereka kalau tangan seseorang tidak menahannya.

Gadis cantik itu menatapnya "Tidak usah diladeni" Suara lembut milik Taera.

Bora dan Somi baru datang dan duduk dibangku mereka.

"Kenapa?" Tanya Bora pada Nayeon, karena melihat Suhyeok dan Ilha seperti akan berkelahi.

"Seperti biasa, orang bodoh ini mulai cari perkara dengan Suhyeok" Jawab Nayeon.

Junhee mulai menulis di papan mengenai tugas yang akan mereka kerjakan. Lelaki itu pun mulai menjelaskan halaman per halaman yang disuruh kerja.

.
.
.

Heesoo bangun, gadis itu bangun dengan keadaan kelas yang sepi. Sialan! Mereka tidak membangunkannya.

Dia mengambil buku-bukunya di laci dan berjalan ke loker. Saat membuka loker, Heesoo terkejut melihat ada kotak berwarna merah di dalam lokernya. Tangannya pun mulai mengambil kotak tersebut dan melihat isinya.

Dilihatnya kalung berwarna silver dengan ornamen bentuk love berwarna merah. Heesoo membuang nafas panjang, pasti dari mantan-mantannya. Tapi tidak masalah, karena kalung ini lumayan cantik.

Dia pun mulai memasang kalung itu di lehernya, tanpa sadar ada seseorang melihat apa yang dia lakukan dan kemudian tersenyum.

"Apa yang kau lakukan?"

Gadis itu terkejut.

Melihat wajah kaget Heesoo, laki-laki itu kembali berjalan ke bangkunya.

"Yak!!" Panggil Heesoo membuat Junhee menoleh.

"Kenapa tidak membangunkanku! Bagaimana kalau aku mati tanpa ada yang melihatku" Ucap Heesoo, karena pernah mendengar kasus seorang murid SMA ditemukan meninggal di dalam kelas tanpa ada yang menyadarinya.

Junhee menatapnya dengan lamat "Tapi kau masih hidup"

Gadis itu menyeringai tidak percaya.

"Eoh!"

Keduanya menoleh, melihat Yeri berdiri di depan pintu.

"Kalian belum pulang? Apa yang kalian lakukan di sini??" Yeri menatap Junhee dan Heesoo bergantian.

"Yak Na Yeri!! Kau melupakan barangmu" Gihoon masuk ke dalam kelas dan terkejut melihat mereka semua.

Heesoo memicingkan matanya menatap dua teman kelasnya ini.

"Kalian juga belum pulang" Ucapnya menatap Yeri dan Gihoon bergantian.

Dilihatnya lelaki itu yang tiba-tiba tersenyum canggung seolah menyembunyikan sesuatu, sampai akhirnya Junhee pun berjalan pergi dan menegur resleting Gihoon yang terbuka.

Gihoon terkejut, begitupun dengan Yeri yang spontan memukul punggungnya.

"Sialan!!" Gumam Gihoon menatap Junhee mulai menjauh.

Gihoon beralih menatap Heesoo yang menatapnya dengan sorotan lain "Eh Heesoo yaa, ini tidak seperti apa yang kau pikirkan" Jelas Gihoon.

"Memangnya apa yang kupikirkan" Ucap gadis itu dan kemudian pergi.

Yeri kembali memukul Gihoon.

























-To Be Continued..

Night Has ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang