Happy ReadingMereka berjalan mencoba mencari jalan keluar dari hutan ini. Sesuai dari arahan Yeri, mereka mulai melewati bebatuan yang di tumpuk menjadi tinggi, setelah itu terus berjalan di antara pohon-pohon tinggi dan akhirnya berhasil menemukan danau seperti apa yang dikatakan Yeri.
Karena sebagian dari mereka belum datang, Junhee pun menyarankan agar para gadis menyeberang danau terlebih dahulu dan Chiyeol sebagai pendayung.
Namra melihat perahu kayu ini lumayan kecil jika dinaiki mereka semua, gadis itu pun menyarankan untuk 4 atau 5 orang yang naik lebih dahulu, sedangkan sisanya akan menunggu kedatangan teman-teman yang lain.
Lelaki berkacamata itu naik lebih dulu, kemudian membantu para gadis. Taera naik duluan, diikuti Yeri dan juga Bora.
Kyungjun mendorong pelan bahu Heesoo ke arah Chiyeol "Kau duluan naik"
Gadis itu sontak menoleh "Tidak, biarkan banjang yang lebih dulu" Tolaknya dan menyuruh Namra untuk naik.
"Yak!" Tegur Ilha menatap Heesoo, membuat Namra yang tadinya akan naik langsung berhenti.
"Naiklah cepat!" Laki-laki itu menatapnya dengan tajam, membuatnya langsung naik dan dibantu Chiyeol.
Chiyeol pun mulai mendayung, sedangkan Ilha, Kyungjun, Junhee, Suhyeok, Gihoon, dan Namra menunggu giliran.
Gadis itu membuka layar ponselnya dan menulis pesan.
•Choi Namra
|Kalian di mana? Cepatlah!Di sisi lain, kaki Shiah terluka membuatnya tidak mampu kembali berjalan.
Shiwoo menatap sekitarnya, dia tidak menemukan bebatuan yang ditumpuk dan pohon-pohon tinggi yang berbaris. Lelaki itu kemudian menoleh ketika mendengar suara kesakitan dari saudara kembarnya ini.
"Kau tidak apa?" Shiwoo menatapnya khawatir.
Shiah menyeka air matanya yang terus mengalir "Aku mau pulang.. Aku takut berada di sini" Isaknya, membuat lelaki itu ingin ikut menangis melihat tangisannya.
Shiwoo pun langsung memeluknya, dan menepuk-nepuk pelan punggungnya "Ayo pulang bersama, mari bertemu dengan Ayah dan Ibu"
Di bebatuan yang ditumpuk tinggi, Somi menatap kesal Soonyi yang terus menangis.
"Yak! Berhenti menangis!! Kau sangat berisik!" Kesal Somi, soalnya kepalanya rasanya mau meledak setelah melihat kejadian yang benar-benar tidak bisa dicerna otaknya, ditambah mendengar tangisan Soonyi.
Rasanya dia mau gila di tempat ini.
Youngsoo menghampiri kedua gadis itu "Sepertinya ini bebatuan yang dimaksud Yeri" Ucap lelaki itu.
Somi pun berjalan lebih dulu dan meninggalkan mereka berdua. Youngsoo melirik Soonyi yang masih menangis.
"Soonyi aa" Panggilnya, membuat gadis itu menatap ke arahnya "Ayo pergi" Lanjutnya.
Di perahu, Heesoo membantu Chiyeol mendayung menggunakan tangannya sendiri. Mereka belum terlalu jauh mendayung, dilihatnya tepi danau di seberang sana yang masih jauh.
Namra menoleh begitu Somi, Soonyi, dan Youngsoo datang. Gadis itu pun menghampiri mereka.
"Yang lain di mana?" Tanya Namra.
Somi menggeleng tak tahu, begitu melihat Junhee, gadis itu langsung berlari dan memeluk laki-laki itu.
"Kupikir kita tidak akan bertemu lagi" Ucapnya memeluk Junhee.
Junhee melepas pelukan Somi, lalu melihat perahu teman-temannya yang belum terlalu jauh.
Mereka semua terkejut begitu suara notif terdengar, sontak membuat anak-anak yang lain menatap layar ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Has Come
Mystery / ThrillerHeesoo yang bereinkarnasi di kehidupannya yang ke tujuh, dipaksa mengikuti permainan mematikan yang mana memakan banyak korban jiwa. "Aku tidak peduli dengan permainan ini. Karena pada akhirnya, aku akan mati seperti di kehidupanku sebelumnya" ©Meii...