Happy ReadingMinhyuk menahan tangan Heesoo yang mencoba menusuk benda itu semakin dalam ke perutnya.
Melihat lelaki itu mulai kesakitan, membuat Heesoo dengan cepat mendorong tubuh laki-laki itu dan terjatuh.
Minhyuk melepas pisau kecil yang menempel di perutnya, sedangkan Heesoo mencoba membuka pintu walaupun kancing piyamanya terbuka dan melihatkan dalamannya. Setelah terbukanya pintu, gadis itu dengan cepat keluar dan terhenti begitu melihat dua laki-laki berdiri di depannya.
Junhee sangat terkejut melihat penampilan berantakan Heesoo, begitupun dengan Youngsoo.
Dilihatnya gadis itu mulai menangis, dan langsung berlari memeluknya.
"Heesoo, apa yang terjadi denganmu?!" Panik Junhee.
Sedangkan Youngsoo berjalan menuju pintu kamar tempat keluarnya Heesoo, dan sangat terkejut melihat Minhyuk terbaring di atas lantai. Youngsoo dengan cepat menghampiri laki-laki itu, dan semakin terkejut melihat darah mengalir dari perut Minhyuk.
"Kau baik-baik saja?!"
"Heesoo... Dia mafia" Bohong Minhyuk, dan pura-pura pingsan.
"Hah? Minhyuk! Bangun!!" Youngsoo semakin panik, lalu berdiri menghampiri Junhee tanpa melihat sebuah senyuman terukir di bibir laki-laki itu.
Junhee melepas jas seragamnya dan memasangkannya di tubuh kecil gadis itu.
"Tenanglah, sekarang kau aman" Ujar laki-laki itu.
Keduanya menoleh saat Youngsoo datang.
"Junhee, ada Minhyuk! Dia berdarah! Tidak sadarkan diri!"
"Apa?!"
Junhee yang akan pergi langsung di tahan oleh Heesoo.
"Dia psikopat! Aku menusuknya karena berani menyentuhku. Tinggalkan saja, biarkan dia mati di sana!" Ucap Heesoo sambil menyeka air matanya yang akan jatuh.
Youngsoo diam melihat Heesoo, dia teringat dengan ucapan Minhyuk yang mengatakan jika gadis ini adalah mafia.
.
.
.Mereka sangat panik melihat kondisi Onjo, sedangkan Yujeong sedang ditahan Ilha dipojok.
"Kumohon percayalah, aku tidak sengaja" Panik Yujeong, jujur dia sangat khawatir melihat kondisi Onjo karena dirinya.
Kain putih yang Kyungjun gunakan untuk menahan darah Onjo mulai berwarna merah. Wajah gadis itu sangat pucat, dia kehilangan banyak darah.
"Yak! Jangan tutup matamu!!" Teriak Kyungjun, karena Onjo bisa saja langsung mati jika mulai tidak sadarkan diri.
Soonyi hanya bisa menangis melihat kondisi sahabatnya, tubuhnya sangat lemah untuk berjalan ke samping Onjo.
Shiwoo kemudian datang, membawa benda-benda yang mungkin berguna untuk menutup sobekan di leher gadis itu, dia memberikan kepada Namra dan meneriakinya untuk melakukan sesuatu agar darah di leher Onjo berhenti keluar.
Namra gugup melihat benda-benda yang dibawa Shiwoo "Percuma, selain aku tidak memiliki keterampilan menjahit luka, benda ini juga tidak berguna!! Kita harus membawanya ke rumah sakit!"
"Shibal!" Teriak Shiwoo dan membuang benda-benda itu.
Laki-laki itu dengan cepat duduk di samping gadis itu sambil memegang erat tangannya "Kumohon bertahanlah! Kita harus pulang, ada hal penting yang ingin kukatakan padamu. Kumohon, jangan tinggalkan aku"
Ilha menoleh ke arah pintu melihat kedatangan seseorang. Dilihatnya Bora hanya diam, tidak menampilkan ekspresi apa pun melihat mereka semua. Suasana di dalam ruangan ini terasa mencekam, orang-orang semuanya panik, karena tidak suka dengan situasi di sini, Bora pun memutuskan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Has Come
Mistério / SuspenseHeesoo yang bereinkarnasi di kehidupannya yang ke tujuh, dipaksa mengikuti permainan mematikan yang mana memakan banyak korban jiwa. "Aku tidak peduli dengan permainan ini. Karena pada akhirnya, aku akan mati seperti di kehidupanku sebelumnya" ©Meii...