06

695 93 8
                                    


Happy Reading

Tahun 918

Gadis dengan hanbok berwarna nude terlihat sedang berlari, rambutnya ia gerai karena tidak nyaman memakai aksesoris di rambutnya yang membuat kepalanya terasa berat.

Paras cantik itu terlihat tersenyum lebar, menikmati butiran bening yang jatuh dari atas sana. Ini pertama kalinya dia berdiri di bawah hujan, menikmati suasana seperti ini yang benar-benar membuatnya merasa hangat dan juga nyaman.

Namanya adalah Dae Bu-Yeon. Putri mahkota dari kerajaan Balhae.

"Aggashi!"

Aggashi = Nona

Gadis itu menoleh, dan kemudian tersenyum menatap laki-laki itu.

• N H C •

Beberapa remaja laki-laki terlihat sedang bermain bola basket. Hari mulai sore, tidak ada tanda-tanda wali kelas mereka akan datang. Kelas lain bahkan belum datang, dan pak supir yang mengantar mereka juga tidak kelihatan, begitupun dengan bis yang membawa mereka kemari.

Kelompok Kyungjun terlihat bersenang-senang di tempat ini, sedangkan ketua kelas dan wakilnya terlihat pusing karena tidak bisa menghubungi siapapun. Telfon di sini tidak berfungsi, begitupun dengan jaringan yang tidak ada melihatkan perubahan.

Terlihat Heesoo sedang menghayal, bukannya melihat teman-temannya bermain bola basket, gadis itu malah memikirkan kejadian tadi.

Kejadian di mana saat tubuhnya menyentuh tubuh laki-laki itu. Gadis itu kembali tersenyum ketika mengingat kejadian tadi.

Sejak kapan, wajah laki-laki itu menjadi tampan?

Heesoo terus tersenyum, tanpa mendengar teriakan yang sedang memanggil namanya, sampai akhirnya bola pun mendarat di wajahnya membuatnya tersungkur ke belakang.

"Heesoo!!"

.
.
.

Taeman dan yang lain terkejut, melihat ruangan ini yang dipenuhi berbagai macam makanan. Mulai dari makanan ringan sampai makanan berat, alat pemanas air pun juga ada, begitupun dengan kompor listrik.

Di tempat lain, tepatnya di dalam toilet, terlihat Yeri sedang bertengkar dengan Gihoon. Entah apa yang mereka bahas, sampai akhirnya Yeri pun melayangkan satu tamparan di wajahnya.

"Dasar bajingan gila!" Marah Yeri, dengan matanya mulai berair.

Gadis itu lalu pergi meninggalkan Gihoon, berlari dan mengusap air matanya yang akhirnya jatuh di pipinya.

"Bukannya itu Yeri?" Tunjuk Nayeon melihat Yeri berlari.

Bora ikut melihat ke arah Nayeon tunjuk.

























Malam pun tiba.

Gadis itu terbangun dan langsung mendudukkan tubuhnya, dia memegang kepalanya yang masih sakit.

"Apa masih sakit?"

Heesoo menoleh, menatap Minhyuk.

"Aish shibal! Siapa yang berani melempar bola ke mukaku!" Tanyanya kesal.

"Wang Taeman" Lelaki itu mengambil air di atas nakas dan memberinya kepadanya.

"Seharusnya kau tidak duduk di dekat lapangan"

"Kau menyalahkan ku?" Ucap gadis itu setelah menghabiskan air dalam satu tegukan.

"Dasar keras kepala" Keduanya menoleh saat suara seseorang dari arah pintu.

Night Has ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang