09

520 86 7
                                    


Happy Reading

Heesoo keluar dari kamar Somi, mereka sangat berisik di dalam kamar, membuatnya terbangun dan mencari kamar baru untuknya. Barang-barangnya dia biarkan di kamar Somi, nanti besok baru dia ambil, kalaupun dia ingat.

Gadis itu melirik ponselnya yang terus berbunyi karena notif, dilihatnya sebuah aplikasi yang entah sejak kapan ada di dalam ponselnya.

Heesoo mengernyit, melihat identitasnya di permainan ini.

Apa-apaan coba.

Kembali berjalan, namun terhenti ketika seseorang yang entah sejak kapan berdiri di hadapannya.

Laki-laki itu menatap sekelilingnya, memastikan jika tidak ada siapapun di sini kecuali mereka berdua.

"Ada apa?" Tanya Heesoo.

"Ada yang ingin kukatakan padamu" Ucap Sieun.

Laki-laki dengan wajah penuh memar itu terlihat sangat serius.

"Apa itu?"

Sieun menghela nafas lalu menunduk sejenak, dia pun memberanikan diri dan kembali menatap wajah gadis di depannya ini.

"Sebenarnya–

"Apa yang kalian berdua lakukan?"

Keduanya menoleh, membuat Sieun langsung menjauh dari Heesoo.

Kyungjun berjalan menghampiri mereka, lalu merangkul leher Heesoo membuat gadis itu mencoba melepasnya namun ditahannya dengan sangat kuat.

"Yak!" Kesal gadis itu.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya lelaki itu menatap Sieun.

Sieun menggeleng pelan "Tidak ada" Ucapnya, lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah kepergian lelaki itu, Kyungjun menoleh ke samping menatap gadis itu.

"Kau belum tidur?"

"Aku tidak punya kamar" Jawab Heesoo.

"Hah? Bagaimana bisa" Keduanya mulai melangkah dengan tangan lelaki itu masih berada di leher Heesoo.

"Ya karena aku tidak punya kamar. Ngomong-ngomong kau tidur dengan siapa?" Tanya gadis itu.

"Kwon Ilha"

Mendengar nama Ilha, membuat gadis itu memasang wajah malas.

"Bagaimana kalau kau usir dia, terus aku tidur denganmu?"

Kyungjun hanya tertawa "Kau pikir dia akan pergi?"

"Kalau tidak mau pergi ya pukul saja, kan kau lebih hebat dari dia" Saran Heesoo.

"Teman tidak boleh saling pukul"

Heesoo tertawa mendengarnya "Kau tinggal di tahun berapa? Ucapanmu seperti orang tua saja" Gadis itu melepas rangkulan lelaki itu dan berjalan mendahuluinya.

Heesoo menghentikan langkahnya, lalu membalikan badannya menatap lelaki itu.

"Kalau kau tidak mengusirnya, biar aku yang mengusirnya" Ucapnya dan langsung lari.

Kyungjun tertawa kecil "Memangnya kau tau kamarku di mana?"

Heesoo yang sedang berlari di lorong, terhenti ketika mendengar pengumuman dari speaker.

Satu menit lagi untuk memilih

Notif dari ponselnya kembali berbunyi, dengan hitungan mundur langsung muncul dari aplikasi ini.

Night Has ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang