Dandelion & Sayap [ END ] Tahap Revisi

Dendelion; 3. Flowers

Ini adalah hamparan luas diantara bebukitan di sini, sebuah dataran tinggi yang dapat memberikan kedamaian sesaat. Sekumpulan bunga yang benar-benar ia sukai tumbuh subur di sini dendelion flowers.

Kaki kurus itu mulai melangkah membuka jalan setapak yang tak akan membuat bunga rapuh itu menjatuhkan biji cantiknya. Senyumnya tampak indah, sekalipun itu hanya bagian luarnya saja. Cerita hidupnya sangat menyedihkan, seorang anak perempuan yang rapuh itu enggan untuk berbagi cerita tentang kesakitan yang tengah ia alami dalam keluarganya. 

Hey, dia tidak diterima di sana!! bagaimana bisa dia bercerita?, anak kurus yang mencoba untuk terlihat kuat padahal disetiap malamnya ia menangis ketakutan, overthingking dan enxiety. Kemudian keesokan harinya ia harus tetap tersenyum seolah-olah tidak ada yang berbekas pada hatinya atas cacian dan makian keluarganya, sekalipun tak ada pundak untuk bersandar dia memilih lantai untuk meringkuk.

"Kenapa menyukai bunga rapuh ini? bahkan banyak bunga di luaran sana yang lebih indah dan cantik dari ini" ujar somi yang kini ikut berjongkok di sampingnya memperhatikan setiap tangkai bunga itu tanpa ingin menyentuhnya.

"Eonni kamu tau adik perempuan yang saat ini bersamamu mentalnya sudah hancur sejak lama?? bahkan hatinya mungkin sudah mulai membusuk atau bahkan sudah tak layak disebut itu hati. Karena setiap hari mereka akan menyayatnya, sekalipun aku mengatakan ampun jangan sakiti aku lagi, aku minta maaf, ini menyakitkannya, aku bisa mati!, aku takut, mereka memilih menulikan telinganya. Padahal aku hanya ingin merasakan satu hal dalam hidupku tak lebih, yang aku inginkan bukan harta, hanya ingin rumah nyaman seperti rumah kalian. Untukku pulang sebuah telinga yang mau mendengarkan keluh kesahku. Bukan hanya tempat untuk tidur dan beristirahat lagi pula eonni aku hanya anak yang haus akan kasih sayang" ujar lisa diakhiri dengan meniup bunga yang ia genggam hingga biji bunga itu terbang terpisah.

"Dan kamu memang benar eonni, banyak bunga yang lebih cantik dan indah namun aku memilih pulang pada bunga rapuh ini. Eonni tau dendelion adalah bunga mahkota yang secara teratur akan melepaskan bijinya, ini adalah buahnya" jelas lisa mengambil beberapa biji disana yang hendak terbang.

"Aku memiliki tujuan hidup yang sama dengannya, aku juga rapuh tapi dendelion ini luar biasa. Darinya aku belajar menjadi sosok pemberani, aku tidak takut lagi untuk  beradaptasi dan tentu saja kuat dalam menghadapi tantangan hidup" ujar lisa menatap netra somi dengan senyuman hangatnya.

"Bukannya bunga lain juga memiliki Filosofi yang sama? kenapa harus yang seperti ini lisa? kenapa tidak mencari bunga yang cantik dan kokoh seperti ros, atau bunga matahari?--" terpotong

"Atau bunga bangkai? " timpal bambam sambil terkekeh jelas mendapatkan pukulan keras dari haruto

"Bego bunga bangkai" kesal ten, mereka tertawa lepas di sana. 

Lisa dapat melihat begitu tulus mereka menyayangi orang asing yang kesepian tanpa keluarga ini. Mereka rela berbagi kebahagiaan dengannya tanpa mempedulikan apapun lagi dalam hidupnya.