When Will I Be Ancnowlegded?

1.1K 100 0
                                    

sebuah dinding kaca besar itu menampakkan sebuah pemandangan alam yang lebat, suara guntur itu menyambar langit, angin menyapu dedaunan yang tampak mengering di tanah. sebuah ruangan tampak asyik bebukuan disana berjajar rapih, wangi khas itu menjadi penenang tersendiri, namun sampai dengan saat ini tangis itu tak kunjung juga berhenti, isaknya sampai dengan saat ini bertahan tanpa mereda menatap ke arah luar jendela.

takdir macam apa rasanya sakit, tak ada kebahagiaan lagi disana hatinya remuk ketakutannya menjadi nyata, matanya membengkak semalaman tak sedektik pun kantuk itu menyerangnya yang ia khawatirkan bukan soal dirinya melainkan ketiga kakak dan orang taunya.

"eonni jemput aku" ujarnya lirih

sementara di tempat lain tiga gadis itu tengah menangis di pelukan sang ayah melihat ibunya menjerit-jerit memanggil adik bungsunya, di sebuah gedung putih ibunya di ikat di ranjang karena mengamuk.

"LEPASS LEPASKAN AKU INGIN MENCARI ANAKKU"

"LISA-YA INI EOMMA SAYANG MAAFKAN EOMMA TERLAMBAT MENYAYANGIMU!!" Teriaknya

"appa, eonni tidak bisa kah kita mencerinya?" ujar rose terisak

"kita kesulitan mencarinya, juga akan kalah di mata hukum secara data dan fakta lisa di walikan oleh bibi jung namun data dirinya tertulis paman lee jonseok adalah ayahnya dan aunty sae ron ibunya" ujar jennie memeluk adiknya

"kenapa begitu" ujar rose

"dulu eomma kalian memintanya dan dengan senang hati brengsek jonseak itu mengajukan dirinya karena sae ron kesulitan memiliki anak sampai saat ini" jelas lee-min ho

"tapi appa aku tidak bisa melihat eomma menderita seperti ini" lirih rose

"appa tau appa akan berusaha kalian tenang saja yang perlu kita lakukan adalah memperkuat perusahaan lee agar bisa menyaingi jonseak jisoo ya" ujar lee min-ho jika kekuatannya kalah maka ia tak bisa melakukan apapun

"aku pun akan berusaha" ujar jennie

"apa lisa akan baik-baik saja" ujar rose

"jonseok sangat menyayanginya" balas lee min ho

"jika begitu aku pun akan berusaha" ujar rose 

ketiga gadis itu menatap lirih sang ibu yang kini sudah terdiam akibat obat bius, terkadang segala sesuatu yang kita lakukan akan berimbah pada diri kita sendiri bukan, rasa tidak terima sebelumnya dapat terlihat sekarang sebagaimana gilanya mereka ketika gadis itu di ambil oleh orang yang memiliki hak dan bisa memanusiakannya.

"hiksss.. hiksss... jangan pukul eku eomma sakit" lirihnya

"jangan menyakiti putriku lagi jika tidak aku akan membunuhmu" balas han-sohe

"aku tidak salah rose eonni yang menabrakku" lirih lisa

"alasan dasar anak bodoh" bentak sohe

"eomma kenapa kalian tidak pernah ingin mengakuiku?" balas lisa

"karena kamu tak pantas di akui" ujar han sohe

"aku anakmu " lirih lisa

"memah dan penghancur hidupku" balasnya

gadis itu mengetuk pintu kerja sang ayah ini sudah menunjukan pukul 9 malam.

"appa, appa" tak ada jawaban hanya tatapan tak suka di sana

"appa kenapa nama ayah dan ibuku bukan kalian di data diri sekolahku?" ujar lisa

"karena kamu memang bukan anakku" bala lee min-ho

"aku anakmu" ujar lisa

"sekalipun kamu anakku aku tak pernah menginginkanmu hidup, kamu penghancurkeluargaku" jawabnya

Dandelion & Sayap [ END ] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang