Global Seoul Mates (GSM)

1.3K 120 1
                                    

"eonni apa kamu sudah menyayngiku?" ujarnya

"tentu saja sudah" balasnya

adalah sepenggal ingatan yang terus memenuhi isi kepalanya. rasanya sesak dan ada ketidak terimaan dimana dia mengatakan membutuhkan waktu untuk menerima keadaan ini. bukannya mereka sudah sangat dekat apalagi? dia belum percaya? dia belum memahami kasih sayang di mereka berikan?

mata itu terpejam diiringi dentuman musik kencang dan juga lampu-lampu yang menyala berputar, bau alkohol itu menyeruak di penciuman gadis yang baru saja sampai memperhatikan sekeliling namun tak kunjung menemukan hingga dia menyipitkan mata sebuah meja yang tampak gelap, seorang wanita tengah memejam disana di temani beberapa botol minuman yang sepertinya belum habis ia minum.

kaki panjang itu melangkah dan tentu saja mendapatkan tatapan heran dari para pengunjung usianya sangat muda dan dia masuk dalam tempat yang tak seharusnya. tapi ia terfokus dengan tujuannya tak ingin berlama-lama berada di tempat ini.

"apa masalahmu berat" ujarnya membuat jisoo menganggukan kepalanya

"tapi seharusnya kau tak di sini ini bukan tempat yang baik" ujarnya menarik tangan jisoo lembut.

"kemana saja?" ujar jisoo membuat pergerakan itu terhanti

"hanya menikmati waktu sendirian" balasnya

"tak bisa kah mengerti jika kamu membuat segalanya menjadi kacau sepeti dulu" tegas jisoo membuka matanya menatap tajam mata lisa yang juga menatapnya. lisa hanya terkekeh

"aku hanya belum terbiasa, itu saja. terkadang aku berperang dengan ingatan seperti saat ini eonni bilang kenapa pergi kamu mengacaukan keluarga kita, tapi bukankah dulu juga kalian bilang kenapa kahir dan hidup bukankah aku juga mengacaukannya" ujar lisa menuangkan sebotol minupan pada gelas disana lalu meneguknya membuat jisoo membulatkan matanya

"YAKK LALISA !! JANGAN MEMINUMNYA" Ujar jisoo

"hahaha aku sudah biasa eonni" balas lisa membuat jisoo mengeraskan rahangnya.

"biar aku ceritakan, ini bukan hanya tempat pelarianmu saja, tapi tempat pelarianku juga kamu tau eonni kenapa setiap kali kamu mabuk di sini kamu selalu pulang dengan selamat?" ujar lisa membuat jisoo memperhatikannya semakin dalam bagaimana lisa tau itu yang dia pikirkan.

"eonni selalu datang kesini di malam rabu dan malam sabtu, selalu memesan meja yang sama juga jumlah minuman yang sama tapi hanya mememinumnya setengah karena eonni tidak akan bisa mimum banyak" ujar lisa

"rose eonni juga sering kesini menggunakan waktunya di hari selasa dan kamis memesanmeja di sebrang sana selalu di temani kedua temannya bernama joy dan hyeri" timpal lisa

"eonni ingin tau kenapa aku bisa tau?" ujar lisa membuat jisoo menanggukan kepalannya.

"aku setiap sering kesini aku bekerja setiap malam minggu di sini, itu teman-temanku mereka yang menjaga eonni ketika mabuk begitupun rose eonni dan orang yang sama sekali aku pikir tak akan menyentuh alkohol jennie eonni dua hari lalu juga kemari dia mabuk berat" ujar lisa membuat jisoo terdiam.

"kamu tau?" ujar jisoo

"tau segalanya aku selalu mengawasi kalian eonni. hanya dari jauh" ujar lisa

"lalu dari mana saja kamu!!" teriak jisoo mulai mengeluarkan emosinya sekarang

"aku ?" ujar lisa kembali meneguk minuman nya

"cukup minum lisa!! " teriak jisoo

"habis berbincang dengan tuhan" balasnya sambil terkekeh, namun tiba-tiba saja air matanya mengalir deras, tak bisa lagi ia tahan.

"eonni hikss" lirihnya

"maafkan aku, maafkan aku" ujarnya dia memeluk tubuh jisoo dengan erat bergunam disana tapi entah apa yang ia gunamkan jisoo tidak tau jisoo lebih memilih untuk menghubungi kedua saudaranya meminta mereka datang karena dia dan lisa tampak mabuk berat. botol yang terisi itu habis dengan cepat lisa yang menghabiskannya bahkan jisoo hanya meminum satu botol dari 6 botol yang dia pesan, seakan tulis lisa meracau tak jelas.

BUKKK

"minggir" tegas jennie masih dengan kemaja kerjanya

diikuti rose yang juga sama, gadis itu bahkan tampak berantakan setelah mendapatkan pesan sari kakak pertamanya, sebuah bar? bagaimana jisoo menemukan lisa di sebuah bar itu benar-benar gilaaa..

"YAKK SAKIT" Teriak lisa yang mana jennie menjewer telinganya hingga memerah tak kala dia kembali meminum minuman beralhokor itu.

"PULANG!!" Tegas jennie membuat jisoo menciut dia tak benar-benar mabuk

"sebentar aku ke sini akan mencari kakakk, tadi ketika akan pulang ke apartemen au melihannya masuk ke bar, dan ketika aku menanyakan keadaanya pada temanku yang bekerja di sini dia bilang kakaku mabuk berat, jadi aku kesini. aku tidak akan pulang aku akan mencarinya dia sedang tidak baik-baik saja dia sedang sedih bahanya tempat ini berbahaya dia sendiri" racau lisa membuat jisoo terdiam mendengarnya

"dia sudah ketemu ayo pulang" seret jennie

"YAKK SEBENTAR KUBILANG AKU INGIN MENCARI KAKAK SULUNGKU BAGAIMANAN JIKA DIA DI JADIKAN MANGSA PARA BAJINGAN DISINI" Bentakan dan teriakan lisa membuat jennie mengerjap berkali kali-bahkan kegiatan menari mereka terhenti hanyalampu dan musik yang menyala namun tatapan itu terkunci pada ke 4 gadis lee itu.

"Ayo pulang" ujar jennie terus memaksa lisa

"tidak lepaskan ku bilang lepas!!" teriak lisa

"aku ingin mencarinya dulu. jika kamu malaikat tolong beri keringanan sebentar aku tak ingin dulu mati sebelum memastikan kakakku selamat" racau lisa.

BUKK Tangan itu memukul tekuk belakang lisa membuatnya kehilangan kesadaran tentu saja jisoo,, jennie danrose menjerit.

"YAKKK KAU MENYAKITI ADIKKU BODOH!" bentak rose

"kamu?" ujar jennie

"iya aku tae yong masih ingat aku yang memberikan kunci apartemen lisa waktu itu. aku benerja di sini aku teman lisa. jika minum memang dia akan meracau seperti ini terkadang mengeluarkan keluh kesahnya terkadang dia akan menangis atau bahkan tertawa tanda beban bawalah pulang" Ujar taeyong.

"dan racauannya yang seperti tadi itu adalah perkataan tulus dalam dirinya" ujar taeyong

"jangan uangkit tentang dia di sini, nanti dia akan mencaeritakannya sendiri jangan memaksa atau menekannya, dan tolong jennie-ssi aku mohon jaga dia" ujar laki-laki itu membungkuk lalu berlalu.

"tentu saja aku akan menjaganya dia adikku" ujar jennie

mata jisoo terus memperhatikan wajah mungil adiknnya yang sedang tertidur lelap di bahunya, racaunya benar-benar dapat menyembuhkan luka dan sakitnya selama satu minggu ini ia tahan, melihat kedua adiknya tampak kacau, ibunya selalu menangis lee min-hoo yang tampak frustasi.

namun ternyata semua itu bisa terhapus dengan cepat bahkan sangat cepat setelah mendengar suaranya pertama kali setelah satu minggu, sehebat itukah seorang lalisa? gadis yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya selama bertahun-tahun dapat dengan mudah menarik perhatian setiap orang hingga menaruh kasih sayang dalam padanya.

"eonni kenapa bisa dia sapai seperti ini?" ujar rose memech keheningan

"apa yang dia bilangg, dia datang setelah aku mabuk. dan tiba-tiba saja dia meneguk minuman dan menceritakan segalanya tentang tempat itu. tempat pelarianku setia malam rabu dan sabtu tempat pelaruanmu setiap malam selasa dan kami. katanya dia juga sering kesana untuk minum" hal itu membuat jennie menatap tajam kaca mobil

"dia juga bekrja di sana setiap malam minggu" ujar rose

"pantas saja joy pernah bilang dia pernah melihat lisa ada di bar itu" balas rose

"tapi aku menyangkalnya dengan cepat" ujar rose

"aku merasa tidak tau apapun soal lisa" lirih jennie membuat keduanya mengangguk menatap lisa yang tampak terlelap disana.

VOTE

Membuat karya itu tidak mudah

Dandelion & Sayap [ END ] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang