Latter

1.3K 134 0
                                    

mata itu mengerjap merasakan sesuatu yang melilit di perutnya. terasa perat namun hangat dan nyaman, wangi yang ia hirup ia kenal ini siapa mata hazel itu perlahan terbuka, melihat leher di depannya perlahan ia bergerak membuat jennie membuka matanya.

"morning baby lili" ujar nya namun lisa malah menyembunyikan wajahnya disana tak berniat untuk bergerak.

"hey kenapa?" ujar jennie, jisoo yang memang sudah terbangun sejak tadi beranjak ke samping jennie, rose sudah berada di kamar mandi. jisoo mengelus surai rambut lisa membuat lisa mencengkram tubuh jennie.

"tidak ingin mengucapkan selamat pagi untuk eonni" ujar jisoo namun tak membuat lisa beranjak.

"eonni" ujarnya lirih

"ne" balas jisoo

"miane eonni hikss... miane" lirihnya tiba-tiba saja terisak membuat jisoo segara membalikan tubuh lisa dan mendudukannya.

"kenapa minta maaf, bukannya semal-"

"aku malam balapan itu mengecewakan kalian, aku takut kalian masih marah aku minta maaf" ujar lisa memeluk tubuh jisoo.

ini adalah pelukan pertama untuk mereka biasanya jisoo hanya mengelus hanya memegang tanpa menariknya dalam dekapan.

"eonni akan sangat marah jika terulang lagi, paham" ujar jisoo tegas membuat lisa mengangguk.

"sudah jangan menangis kita akan sarapan setelah itu kita akan ke apartemen mu" ujar jisoo

tanpa membantah gadis itu menuruni ranjangnya berjalan menuju kamar yang sudah hampir 2 bulan tak ia tempati warna kuning yang dominan juga beberapa barang hiasannya tak pernah berubah. hanya sedikit berdebu tak terawat. ia mengambil salah satu bukunya disana buku yang ia simpan selama ini dan ia jadikan tempatnya mengeluh, segala doa dan harap dia tuliskan disana.

selesai dengan perlengkapannya gadis itu mulai menuruni tangga, sudah ada disana beberapa penghuni mansion, senyum itu menyambut kedatangannya, tak pernah ia bayangkan dapat duduk bersama dengan mereka

Byuurrrrr

"jangan duduk denganku aku tak mau!!" teriak rose

"Lebih baik mulai sekarang kamu makan di dapur bersama bibinjung atau makan di kantin sekolah" ujar lee- min ho

"aku tak selera sarapan dengannya" ujar jisoo

lihat kuasa tuhan bisa membalikan hati seorang manusia dalam sekejap tidak ada yang tidak mungkin selama tuhan memperlihatkan kuasanya.

"nak ayo duduk kenapa berdiri sahja" ujar han s0-he

"ahh ne eomma" ujarnya tersentak lalu duduk di samping jisoo

"mau makan apa biar eonni ambilkan" ujar jisoo

"aniyo aku bisa sendiri eonni" ujar lisa

"tidak biar eonni saja lisa mau apa?" bantah jisoo

"terserah eonni saja" ujar lisa

kakak pertamanya itu mengambil beberapa makanan dan lisa hanya menunduk perasaan asing apa ini bercampur haru dan bahagia, canggung itu sejujurnya masih ada terlebih takut yang ia tau tak bisa ia hilangkan dengan cepat.

"apakah cukup?" ujar jisoo mendapatkan anggukan dari lisa

"gumawo eonni" ujar lisa

"ne, makan yang banyak yah" ujar jisoo mengusap surai rambut belakang lisa.

ini adalah pagi terhebat dalam hidupnya pagi yang benar-benar luar biasa di mana dia dapat bergurau di atas meja makan bersama dengan keluarganya, ibunya yang selalu meneriaki dan mencacinya kini tersenyum hangat, lee min ho yang tak pernah bersuara kini tertawa, jisoo yang dingin kini sudah menghangat jennie yang terlihat galak kini sangat mana juga rose yang selalu menyalahkannya kini dia tameng pelindungnya.

Dandelion & Sayap [ END ] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang