Singing Competition

1K 101 0
                                    

tepuk tangan para penonton bersorak ramai sebuah panggung megah di pusat kota di hadiri ribuan orang jennie, jisoo, rose juga terlibat menjadi juri dalam jang kompetisi tidak hanya mereka disana, anak-anak SMA, SMP juga turut hadir terutama mahasiswa. 

acara ini sudah berlangsung sekitar dua hari dan mereka bertiga menikmati itu berbaga karakter dapat terlihat terkadang membuat gelak tawa itu pecah disana. jungkook, haruto, bambam, ten, somi, minnie dan Sorn juga mengikuti ajang kompetisi tersebut. bahkan mereka kini sudah duduk menonton para peserta lain disana.

"kalo aja ale ikut mungkin dia menang" ujar sorn

"dia sekarang dimana yah" lirih somi 

"kangen banget sama anak ayam" sambung minnie.

langit siang ini tampak indah tak terlalu panas juga tidak medung suasana yang semakin mendukung acara yang banyak ditunggu penggemar, sebuah ajang kompetisi musik yang banyak di perbincangkan selama beberapa tahun terakhir untuk mencetak idol di agensi tersebut.

"gua sih yakin menang" ujar bambam penuh percaya diri.

"gua sih gak percaya" ujar ten terkekeh

"udah siap banget nih jadi idol" sambung haruto yang tingkat percaya dirinya melebihi tinggi badannya.

"dih jiwa-jiwa yang bakal kalah itu pasti" nyinyir minnie

"ihh jahat banget" ujar haruto memanyunkanbibirnya.

anak sma yang dulu nakal dan tidak pernah taat peraturan itu kini sudah menjadi seorang mahasiswa di universitas seoul mengambil jurusan yang sama bisnis mereka sudah tidak bisa lagi terpisahkan sepertinya bahkan orang tua mereka juga merasa heran dengan ke 7 orang itu.

"yakali pembisnis jadi idol" ujar jungkook

"dih kamu lupa nuna rose?" tungkas ten pada jungkook

"dia seorang pembisnis dan bisa menjadi idol" ujar haruto di angguki ten.

suara itu merdu terdengar peserta yang kini tengah membawakan lagi menikmati setiap lirik yang berarti mendapatkan banyak tepuk tangan dari para pengunjung, nomor antrian itu panjang mereka harus menunggu giliran cukup lama hingga pada akhirnya suara pembaca acara menyebutkan nomor urut selanjutnya.

"peserta kali ini luar biasa tinggal di swiss dan ingin mengikuti ajang kompetisi siang ini dari jauh kita sambut ini dia Perseta nomor urut 227 Aegle!!" ujarnya 

"ale?" ujar somi

"ale" 

"alee"

"ALEEEE!!" Teriak jugkook

"lalisa"

"lisa"

sementara gadis di depan sana dengan gitar yang melingkar di tubuhnya hanya tersenyum menatap ketiga kakaknya yang tampak terkejut bahkan dengan air matanya.

"silahkan perkenalkan diri kamu" ujar mc

"perkenalkan aku ale usiaku 18 tahun asal swiss" jawabnya sedikit senyuman bodoh tampak tegang terutama melihat ketiga kakaknya yang menatapnya tajam dengan air mata.

"alasan ikut kompetisi?"

"ingin bertemu eonniku" ujarnya

"mereka kemana?" 

"ada mereka sedang bekerja aku sudah tidak dapat menunggunya,maka dari itu aku menunjukan diriku di sini agar eonniku melihatku" ujarnya

"ingin mengucapkan apa pada eonnimu?"

"eonni aku sangat merindukan kalian, maaf aku baru kembali, eonni aku mencintai kalian lebih dari apapun eonni tolong peluk dan sayangi aku sperti sebelumnya. aku kembali"

"ingin menyanyikan lagu apa?" 

"Ghost" jawab lisa

"silahkan" ujar pembawa acara

gadis cantik itu mulai memetik gitarnya, netranya terus menyisir arah sahabtnya yang kini sudah menangis sebab melihatnya kembali dia tersenyum lalu berjalan mendekati jennie, jisoo dan rose.

Youngblood thinks there's always tomorrow
I miss your touch on nights when I'm hollow
I know you crossed a bridge that I can't followSince the love that you left is all that I get
I want you to knowThat if I can't be close to you
I'll settle for the ghost of you
I miss you more than life (more than life)
And if you can't be next to me
Your memory is ecstasy
I miss you more than life
I miss you more than lifeYoungblood thinks there's always tomorrow
I need more time but time can't be borrowed
I'd leave it all behind if I could followSince the love that you left is all that I get
I want you to knowThat if I can't be close to you
I'll settle for the ghost of you
I miss you more than life (yeah)
And if you can't be next to me
Your memory is ecstasy (oh)
I miss you more than life
I miss you more than lifeWhoa
Na, na-na
More than life
(Oh)So if I can't get close to you
I'll settle for the ghost of you
But I miss you more than life
And if you can't be next to me
Your memory is ecstasy
I miss you more than life
I miss you more than life

petikan itu terhenti bersamaan dengan tepuk tangan juga ketiga kakanya yang berjalan memeluknya, sebuah hal yang tak pernah mereka duga lisanya kembali kembali dengan sendirinya.

"hiksss eonni aku merindukan kalian" lirih lisa

"kami juga sangat merindukanmu kamu selalu mencarimu, kemana saja kamu? bagaimana keadaanmu? lalu apa mereka menyayngimu? menjgamu?" ujar jennie membuat lisa terkekeh

"eonni, aku tidak bisa menjawabnya sekarang lihat? merek menatap kita bagaimana jika aku juara dan di sangka dekat dengan kalian" ujar lisa

"bocah bodoh" kesal jisoo memukul kepala lisa membuat lisa meringis namun kemudian tertawa dengan lepas.

kedatangan tamu sitimewa itu membuat acara di berhentikan bahkan di tunda hingga besok, ruangan mewah itu menjadi saksi dimana ketiga kakaknya itu tak pernah ingin melepaskan pelukan merek sekalipun lisa duah berulang kali merengek gerah dan sesak.

seakan tuli mereka hanya terus menghirup aroma yang ada dalam tubuh adiknya, tak lupa juga dengan isak dan sumpah serapah ketiganya pada jonseok.

"eonni" ujar lisa

"jika paman jonseok sudah menerima hukuman itu bisakah memaafkannya?" ujar lisa perlahan

"mengapa? kamu sudah berpihak padanya?" membuat lisa terdiam seketika

"dia sudah mencuci otakmu" kesal rose

"tidak hanya saja dia ayahku" ujar lisa

"dia sudah menyerahkan diri dan siap di hukum apapun" 

"demi aku, aku ingin hidup tanpa terus merasa sakit eonni" ujar lisa menatap netra sang kakak namun hal itu tak mendapatkan jawaban apapunmereka bahkan meepaskan pelukan dari tubuh lisa dengan perlahan

"eonni" ujar lisa lirih

"sayang, entah apa yang membuatmu seperti ini namun sebeum itu eonni hanya ingin membawamu pada satu tempat" ujar jisoo

"sebelum kami menjawab ya atau tidak untuk memaafkannya" ujar jennie

"kita akan kemana?" ujar lisa

"kita harus bertemu eomma dan appa bukan?" ujar jisoo membuat lisa tersenyum hangat.

tuhan takdirmu tak bisa terduga entah berapa lama waktu yang mereka habiskan untuk selalu bersama. entah seberapa pengorbanan dan air mata yang harus mereka korbankan. dan tuhan sejauh ini dia sudah menderita jangan membuatnya kembali menderita.

VOTE

membuat karya itu tidak mudah

Dandelion & Sayap [ END ] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang