Chapter 39

49 7 1
                                    

*Menyatakan Perasaan*

Setelah selesai dengan kelas kedua, dan sudah berganti pakaian. Masny segera pergi ke rumah ndalem untuk membantu membersihkan rumah.

Masny membantu membersihkan rumah seperti menyapu, ngepel, dan lain sebagainya. Sebenarnya yang membantu di rumah ndalem tidak ada jadwal siapa dan kapannya, dan yang membantu rumah ndalem adalah orang yang ikhlas dan siap untuk membantu.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"salam gus fatih ketika sampai di rumah.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab mereka semua yang ada di dalam.

"Sudah pulang nak?"Tanya umi nyai dan fatih langsung menyalami tangannya.

"Sudah mi, fatih mau langsung ke kamar ya"ujarnya dan umi nyai menganggukan kepalanya.

Selesai beres beres di ruang utama, masny melanjutkan membersihkan rumah ndalem di halaman bagian belakang. Di halaman belakang ada masny dan beberapa santriwati lainnya yang sedang membantu.

"Boleh minta waktunya sebentar?"Tanya gus fatih yang tiba tiba sudah ada di belakang dan mengagetkan mereka semua. Lantas mereka pun buru buru menundukan kepala begitupun dengan masny.

"Boleh gus"jawab mereka yang menunduk.

"Kalian boleh pergi dulu, saya ada urusan sebentar sama teh masny"ujarnya dan beberapa santriwati yang lain langsung menjauh dari tempat itu.

"Hapunten gus ada yang bisa saya bantu?"Tanya masny yang menundukkan kepala.

"Saya langsung tho the poin saja"ujarnya dan masny belum membuka suaranya, ia menunggu gus fatih terlebih dahulu untuk bicara.

"Sebelumnya saya minta maaf jika saya sudah lancang, tapi saya berniat akan menyampaikan sesuatu kepada kamu. Saya selama beberapa tahun ini memendam perasaan suka kepada kamu, mungkin kamu tidak akan percaya tapi ini adalah kenyataanya. Selama beberapa tahun itu juga saya mencintai kamu dalam diam, beberapa tahun saya menghindar dan menjauh dari pesantren agar perasaan ini hilang, nyatanya tidak bisa saya hilangkan. Saya bukan bermaksud untuk mengajak kamu berpacaran, tapi saya hanya menyampaikan perasaan yang selama ini saya pendam"ungkap gus fatih.

"Saya tidak mau perasaan ini terus membelenggu di hati saya dan menyebabkan akan adanya dosa, maka dari itu saya berniat akan mengkhitbah kamu"tambahnya lagi dan....

Deg

Jantung masih bergedup kencang mendengar perkataan yang gus fatih lontarkan. Ia ingin menyanggah bahwa ia sedang berhalusinasi dan mimpi, tapi ini adalah nyata. Masny belum mau membuka suara sehingga gus fatih kembali berbicara.

"Saya tau kamu mungkin masih syok dan tidak percaya, saya akan menunggu kamu agar bisa menjawab maksud khitbah dari yang saya ucapkan tadi. Saya tidak main main dengan ucapan saya!"tegasnya yang menegaskan dan masny masih belum mau membuka suara.

"Itu saja yang ingin saya sampaikan. Saya tunggu jawaban itu seminggu lagi, semoga kamu bisa menjawabnya asalamualaikum"pamitnya yang langsung pergi begitu saja.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab masny ketika gus fatih sudah menghilang dari balik pintu.

Masny selama membersihkan halaman belakang terus memikirkan ucapan gus fatih tadi. Ia bingung dengan perasaannya sendiri, ia mencintai seseorang tapi orang itu malah menyukai sahabatnya. Ia masih belum bisa menjawab pertanyaan dari gus fatih.

Sedangkan di sisi lain, terdapat dua insan yang saling mendoakan dalam setiap shalat shalatnya. Siapa lagi kalau bukan aisyah dan gus fathi.

Aisyah sedang melaksanakan shalat di asrama sedangkan gus fathi shalat di dalam ruangan rumah sakit.

"Ya Allah, Jika memang dia adalah jodohku. Maka dekatlah kami dalam ikatan pernikahan. Mudahkanlah jalan kami untuk menempuhnya, berilah kepahaman kepada keluarga hamba agar bisa memberikan restunya kepada kami. Ya rabb"doa aisyah yang mengusap kedua telapak tangan nya ke wajah. Sedangkan di lain tempat, yakni di rumah sakit. Gus fathi sama seperti aisyah yaitu mengangkat kedua tangannya seraya berdoa.

"Ya Allah engkau adalah sebaik baiknya perencana, engkau adalah yang menakdirkan dua insan agar bisa saling melengkapi. Ya Allah mudahkanlan segala niat baik hamba, dan tetapkanlah hati hamba di atas agamamu. Aamiin..."doa gus fathi yang mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.

#Cintai adalah fitrah bagi siapapun, semua orang berhak mencintai dan menyukai lawan jenis. Akan tetapi, ketika cinta tumbuh dalam hati, ingatkanlah selalu bahwa cinta sejati adalah cinta yang membawamu kepada kebaikan, bukan malah sebaliknya.

Cinta dalam diam mungkin kita pernah mendengarnya, bahkan Ali Bin Abi Thalib sendiri pun ia mencintai Fatimah Az-Zahra dalam diamnya. Akan tetapi cinta dalam diamnya Ali Bin Abi Thalib berbeda dengan kita, dimana cinta yang ali pendam untuk fatimah adalah yakni karena Allah, bukan karena nafsu. Makanya Allah tidak melarang kita menyukai lawan jenis, akan tetapi jangan sampai cinta itu membutakan kita sendiri dan menguasai hawa nafsu.

#Takdir adalah sesuatu yang tidak bisa kita ketahui, sama seperti Allah menyatukan dua insan untuk saling melengkapi. Allah menakdirkan kita di tempat yang berbeda beda. Dan kita tidak akan pernah tau kapan kematian akan menghampiri kita? Bagaimana masa depan kita ke depannya? Kita tidak akan pernah tau takdir kita selanjutnya seperti apa. Karena kita hanyalah berencana tetapi sesungguhnya Allah adalah sebaik baiknya perencana.

Allah sudah mengetahui takdir kita akan seperti apa. Tugas kita hanya terus melangkah dalam hal kebaikan, tanpa memikirkan ke depannya kita akan bagaimana dan seperti apa. Karena Allah sudah mengatur takdir kita sedetail mungkin, bahkan sebelum kita lahir ke dunia pun sudah Allah atur jalan hidup kita.















Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang