H-8

868 81 0
                                    

⚠ WARNING ⚠
BXB
jangan sampe salah lapak, okay?

=================================

           "Ikut gue."

Tanpa ada waktu untuk menolak, Sungchan sudah menarik tangan Beomgyu untuk menjauh dari gerombolan anggota klub teater.

Sesekali Beomgyu melawan, berusaha melepas cengkraman Sungchan dari pergelangan tangannya, "Apa-apaan sih?"

Tskk

"Dua bapak ya?" ujar Sungchan sembari melepas tangannya dari pergelangan Beomgyu.

Seringai mengejek jelas tercetak di wajah tampannya.

Beomgyu menggeleng jengah, malas menanggapi. Ia berniat meninggalkan Sungchan tapi lagi-lagi langkahnya tertahan berkat cengkraman dari Sungchan.

"Apa sih? Sialan!" umpat Beomgyu karena Sungchan tetap tidak mengatakan apapun dan hanya tersenyum memandangi wajahnya.

Karena kesal, Beomgyu mendorong kuat dada Sungchan hingga yang lebih tinggi terdorong beberapa langkah.

Masih dengan senyum menjengkelkannya, Sungchan berkata. "Manis banget, tapi sayang bibirnya pedes."

Dug

Sungchan sudah siap mengerjabkan mata kala Beomgyu melayangkan kepalan tangannya, namun tidak ada reaksi apapun sebab tumbukan Beomgyu digagalkan oleh pukulan tas Ryujin.

Gadis itu datang bersama Winter dengan raut wajah khawatir, "Ga boleh, Bam! Ingat ada Bang Jeno di sini! Ada Bubu juga!" pekik Ryujin.

"Nnah! Dengar tuh apa kata Nona Saudara Tiri ini." lanjut Sungchan menikmati sesi cercaannya yang belum usai.

Winter menggeleng lemah sambil menggengam kepalan tangan Beomgyu dengan kedua tangan mungilnya. "Nangis nih gue." ancamnya dengan mata berkaca-kaca.

"Memangnya kenapa kalau gue saudara tirinya? Buat lo Ambeien?" tukas Ryujin.

Ckk

Beomgyu membekap mulut Ryujin, "Sudah, ayo pergi aja. Ga guna hadapin orang kurang kerjaan."

Sungchan yang merasa tersindir hanya mencebikkan bibir bawahnya, "Bam." panggilnya entah dorongan dari mana ia memanggil dengan nama itu.

Winter memeluk lengan Ryujin dan berjalan mendahului Beomgyu, sedangkan Beomgyu....

Cup

Sepersekian detik Beomgyu merasakan ada yang menyentuh pipinya,

Bug

Dan sepersekian detik berikutnya, Beomgyu melayangkan pukulan yang membabi-buta pada bagian yang beberapa saat lalu dengan sengaja mencium pipinya.

"Anak setan! Otak lo di pantat ya?! Mau mati lo, hah?!"

Jemarinya kebas bahkan ada bercak darah, tapi Beomgyu puas melihat bibir Sungchan yang terlihat sobek.

Ryujin dan Winter dengan segera melerai keduanya.

Alih-alih balas memukul, Sungchan justru tertawa kecil. "Ngumpat terus deh. Beneran pedas ya? Apa harus gue cari tau juga rasanya itu bibir?"

"Mati aja lo sana!!" Beomgyu menghentakkan rengkuhan Ryujin dan kembali memukuli Sungchan yang hanya tertawa. "Sakit jiwa nih orang!"

Tutur Beomgyu merengangkan tangannya yang mulai berdenyut, membiarkan Sungchan yang duduk terkapar di lantai dengan menyeka darah di bibirnya.

"Kenapa sih? Memangnya ada yang salah? Bukannya lo ada di dunia ini juga karena dua bapak? Memangnya salah kalau gue lakuin itu?" goda Sungchan.

HIRAETH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang