H-10

908 70 4
                                    

         Pandangan Sungchan mengitari seisi kamar tidur yang sementara ia tempati ini.

Pria yang ternyata orang tua Beomgyu itu sedang pamit untuk membuatkan makan malam —sekalipun ini sudah terlalu larut— untuknya.

"Punya sosok penyayang seperti Bubu Taeyong, dua kakak yang sangat menjaga, dan dikelilingi banyak teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Punya sosok penyayang seperti Bubu Taeyong, dua kakak yang sangat menjaga, dan dikelilingi banyak teman. Hidup lo pasti bahagia banget, Lee Beomgyu." lirih Sungchan menatap foto usang dalam figura yang terpajang di nakas samping tempat tidur.

"Jinsu, maaf Bubu ga tau makanan kesukaan kamu apa. Tapi Bubu sudah siapkan Gukbap, semoga Jinsu bisa makan ini ya??"

Ya, Jinsu. Sungchan tidak menyebutkan nama aslinya, apalagi marga.

Begitu Taeyong menanyakan nama, yang keluar dari mulutnya hanya nama Jinsu.

Dulu, semasa kecil, Sungchan menggunakan nama itu untuk waktu yang cukup lama. Daddy nya yang memberikan. Iya tidak bertanya alasannya karena kala itu ia masih kecil.

"Saya bisa makan ini kok, Bu." jawab Sungchan berbinar melihat masakan rumahan yang disiapkan Taeyong.

Di rumahnya, Sungchan selalu disajikan makanan oleh koki profesional. Biasanya tampilannya terlihat terlalu berlebihan untuk ukuran makanan harian.

Jadilah mata rusa itu terlihat berkilauan saat melihat makanan sederhana yang seperti sangat menggiurkan itu.

"Kamu makanlah dengan nyaman,"

Sungchan hampir saja meluruhkan air mata, namun berhasil ia netralisir kabut yang telah menyelimuti pandangannya.

Pria berkepribadian lembut itu baru saja mengusap sayang surai hitamnya. Ia rasa, dirinya baru kali ini mendapat perlakuan sehangat ini. Sang Daddy memang tidak mengabaikannya, tapi pria itu memiliki tingkat gengsi yang tinggi untuk sekedar mengusap sayang pucuk kepalanya.

"Oh iya omong-omong Jinsu, apa Bubu perlu menelfon orang tua kamu? Bubu akan bilang karena besok libur, makanya kamu menginap bersama Beomg-"

Sungchan menggeleng dengan tangan yang mengibas cepat udara kosong di depannya, "Ga perlu, Bubu Taeyong. Saya sudah izin kok."

Bohong. Sungchan bahkan tidak membuka ponselnya sama sekali. Lagi pula Jaehyun jarang sekali mencarinya saat ia menginap tanpa izin di tempat teman-temannya. Sudah biasa.

Taeyong kemudian mengangguk paham, "Ya sudah, Jinsu makan dulu ya. Bubu mau ke depan sebentar."

Masih nunggu Bam pulang ya? Padahal sudah jam satu, tapi orang-orang di rumah ini masih belum ada yang menyerah buat cari Bam?

Sungchan teramat iri. Dibandingkan dengan dirinya yang sama sekali tak dikhawatirkan, Beomgyu terlihat berkali-kali lipat lebih berharga dari dirinya.

"Bubu? Jeno sudah pulang belum?" sekilas terdengar suara pintu terbuka disusul dengan kalimat menggebu dari seseorang.

HIRAETH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang